Liputan6.com, Jakarta - OpenAI, kreator di balik ChatGPT kembali menjadi pusat perhatian setelah menerima pendanaan sebesar Rp 7,5 triliun dari SoftBank.
Kucuran dana ini semakin mengukuhkan posisi OpenAI sebagai pemimpin dalam industri kecerdasan buatan (AI).
Advertisement
Bersamaan dengan pengumuman pendanaan ini, OpenAI juga mengungkap fakta menarik terkait pengguna ChatGPT.
Menurut laporan dilansir Engadget, Jumat (4/10/2024), ada 250 juta pengguna aktif ChatGPT setiap minggu, yang memanfaatkan chatbot ini untuk berbagai keperluan, mulai dari bekerja hingga belajar.
Jumlah pengguna ini mengalami peningkatan signifikan sejak akhir Agustus, ketika perusahaan bentukan Sam Altman itu melaporkan ChatGPT digunakan oleh 200 juta pengguna setiap munggu.
Berdasarkan dokumen internal yang diperoleh The New York Times, pada bulan Juni tercatat ada 350 juta pengguna aktif bulanan yang memanfaatkan beragam tools OpenAI.
Walaun demimkian, laporan tersebut tidak secara rinci menjelaskan berapa banyak dari pengguna ChatGPT ini merupakan pelanggan berbayar dibandingkan dengan pengguna versi gratis.
Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan dari berbagai pihak tetang model bisnis jangka panjang OpenAI, dan bagaimana perusahaan memanfaatkan pendanaan baru untuk memperluas basis pelanggan berbayar ChatGPT.
Salah satu alasan diduga akan mendorong lonjakan lebih lanjut dalam jumlah pengguna adalah integrasi ChatGPT dengan Apple Intelligence.
Teknologi ini dijadwalakan akan tersedia secara global lewat pembaruan iOS 18.1 dalam beberapa bulan mendatang.
Dengan ekosistem Apple yang kuat, ChatGPT mungkin akan semakin merajai pasar AI, terutama jika fitur-fiturnya semakin dioptimalkan untuk perangkat iPhone, iPad, dan Mac.
SoftBank akan Guyur Dana Rp 7,5 Triliun
Diwartakan Reuters, Selasa (1/10/2024), perusahaan yang menjadi pusat ledakan kecerdasan buatan (AI) tersebut berhasil mengumpulkan USD 6,5 miliar dalam bentuk obligasi konvertibel, awal bulan ini.
Namun, Apple dilaporkan menarik diri dari rencana untuk berpartisipasi dalam putaran pendanaan besar tersebut, sebelum investasi SoftBank.
Penilaian akan bergantung pada apakah pembuat ChatGPT tersebut dapat mengubah struktur perusahaan dan menghapus batasan laba bagi investor.
Kesepakatan itu merupakan investasi pertama SoftBank di perusahaan yang dipimpin Sam Altman. Demikian menurut laporan The Information.
OpenAI sebelumnya disebut sedang mengerjakan rencana untuk merestrukturisasi bisnis intinya menjadi perusahaan nirlaba yang tidak akan lagi dikendalikan oleh dewan nirlabanya.
Advertisement
Microsoft dan Nvidia Tetap Berinvestasi
Walaupun Apple batal terlibat dalam putaran pendanaan itu, OpenAI masih mendapat dukungan penuh dari dua raksasa teknologi lainnya, Microsoft dan Nvidia.
Microsoft dikabarkan akan menyuntikkan dana tambahan sebesar USD 1 miliar dalam putaran pendanaan kali ini, melanjutkan komitmen mereka terhadap pengembangan AI.
Sebelumnya, raksasa teknologi berbasis di Redmond ini sudah menginvestasikan dana lebih dari USD 13 miliar ke perusahaan bentukan Sam Altman tersebut.
Berkat investasi besar itu, Microsoft kini dapat mengintegrasikan model AI ChatGPT ke dalam layanan kecerdasan buatan miliknya, termasuk produk seperti Copilot.
Sementara itu, Nvidia, yang dikenal sebagai pemimpin dalam teknologi hardware AI, juga akan menjadi salah satu investor utama di putaran pendanaan ini.
Apakah Hubungan Apple dan OpenAI Masih Positif?
Meskipun Apple memilih untuk tidak menyuntikkan dana di putaran ini, hubungan mereka dengan OpenAI tetap baik.
Kedua perusahaan terus bekerja sama dalam mengintegrasikan teknologi AI ke dalam berbagai produk Apple, seperti iOS 18, iPadOS 18, watchOS, dan macOS Sequoia.
Langkah Apple ini tentu memunculkan spekulasi mengenai arah perusahaan dalam hal investasi di AI, terutama di tengah persaingan ketat dengan Microsoft telah menjadi mitra strategis utama OpenAI.
Apakah keputusan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Apple, ataukah ada alasan lain di balik mundurnya raksasa teknologi tersebut?
Advertisement