Biarkan Anak Menggambar di Dinding, Ini 8 Alasannya Jangan Takut Kotor

Menggambar ternyata memiliki banyak manfaat positif untuk anak, seperti menyalurkan kreativitas. Inilah alasan mengapa penting membiarkan anak bebas berekspresi di rumah!

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 05 Okt 2024, 12:45 WIB
Melukis di tembok tidak perlu menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan. (Foto: Unsplash/Kostiantyn Li)

 

Liputan6.com, Jakarta Melihat anak menggambar di dinding mungkin membuat sebagian orangtua merasa jengkel atau khawatir dengan kebersihan rumah. Namun, penting untuk melihat aktivitas ini dari sudut pandang yang berbeda. Menggambar di dinding bukan sekadar tindakan iseng atau perilaku yang tidak tertib sebaliknya, ini adalah bentuk ekspresi kreatif yang alami bagi anak-anak.

Dalam lingkungan yang aman dan mendukung, menggambar di dinding dapat menjadi sarana penting bagi anak untuk mengekspresikan diri, mengembangkan keterampilan motorik, serta meningkatkan imajinasi mereka. Orangtua sering kali dihadapkan pada dilema antara menjaga kebersihan rumah dan mendukung perkembangan anak.

Aktivitas ini melibatkan berbagai aspek perkembangan, mulai dari kognitif hingga emosional, yang semuanya berkontribusi pada pembentukan karakter dan kemampuan anak di masa depan. Oleh karena itu, alih-alih melarang, orangtua dapat mencari solusi kreatif untuk mengakomodasi kebutuhan ini sambil tetap menjaga kebersihan rumah, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu(5/10/2024).


Menggambar Bermanfaat bagi Anak

Melukis bisa meningkatkan keterampilan motorik anak. (Foto: Pexels/Artem Podrez)

1. Meningkatkan Kemampuan Motorik

Kebanyakan anak-anak mulai memasuki fase menggambar gambar-gambar abstrak antara usia 12 hingga 18 bulan. Dalam proses menggambar, mereka menggunakan pensil atau krayon sebagai alat utama. Menggenggam alat tulis ini membantu anak-anak melatih otot-otot tangan mereka, yang sangat penting untuk perkembangan motorik.

Pada awalnya, gambar yang mereka buat mungkin masih abstrak, tetapi seiring waktu, mereka akan mulai menggambar garis, lingkaran, objek, orang, dan berbagai aspek lainnya. Semakin banyak dan beragam gambar yang dihasilkan, maka semakin terasah pula kemampuan motorik mereka, yang pada gilirannya akan mendukung kemampuan menulis mereka.

2. Meningkatkan Koordinasi Mata dan Tangan

Koordinasi antara mata dan tangan sangat penting dalam aktivitas sehari-hari. Anak-anak perlu menguasai keterampilan ini untuk melakukan tugas-tugas seperti mengikat tali sepatu atau mengenakan pakaian. Menggambar adalah salah satu cara efektif untuk melatih koordinasi ini, karena kegiatan tersebut memerlukan kerjasama antara mata dan tangan. Selain itu, menggambar juga meningkatkan kemampuan anak untuk berkonsentrasi. Misalnya, meminta anak untuk menggambar objek di sekitarnya dapat membantu mereka memfokuskan perhatian dan mencapai hasil yang lebih baik.

3. Meningkatkan Memori

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak mampu memberikan lebih banyak detail tentang suatu kejadian ketika mereka diminta untuk menggambar dan mendiskusikannya secara bersamaan. Menggambar dapat membantu mereka memikirkan suatu objek dan mengekspresikan perasaan yang mereka alami pada saat itu.

4. Membantu Mengekspresikan Diri

Aktivitas menggambar memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri mereka dengan bebas. Melalui gambar, anak-anak dapat menyampaikan pikiran dan perasaan mereka tanpa harus berbicara. Dengan latihan, mereka bisa membuat gambar yang lebih detail yang mencerminkan perasaan atau kenangan mereka.

 


Kenapa Membolehkan Anak Mencoret Tembok

Batasi ruang bagi anak untuk mengekspresikan kreativitasnya lewat gambar. (Foto: Pexels/Tatiana Syrikova)

5. Mendorong Kreativitas dan Imajinasi

Pakar menyarankan agar anak-anak menggambar di media yang kosong, tanpa pola, untuk mendorong kreativitas dan imajinasi mereka. Sediakan berbagai jenis krayon atau pensil warna dan biarkan anak-anak bereksperimen dengan warna-warna tersebut untuk menciptakan bentuk-bentuk yang mereka bayangkan. Melalui menggambar, anak-anak memiliki kesempatan untuk mengungkapkan apa yang mereka pikirkan tentang sesuatu.

6. Tentukan satu area dinding untuk digambar

Kamu dapat membuat "batasan" yang tidak terlalu ketat terkait area yang boleh dihias oleh Si Kecil dengan gambar-gambar mereka. Walaupun ada kemungkinan batas tersebut akan meluas, akan sangat bermanfaat untuk memberi tahu bagian mana dari dinding yang boleh digambar. Batasan ini dapat memberikan anak rasa kepemilikan atas area mereka sendiri dan mengajarkan mereka untuk tidak memasuki area yang tidak diizinkan. Namun, sikap ini tidak akan menghambat kreativitas anak karena mereka tetap bisa menggambar dengan bebas.

7. Cobalah membuat rencana

Ketika anak-anak memiliki keinginan untuk menciptakan sesuatu, kamu dapat membantu mereka menyusun sebuah rencana. Misalnya, jika mereka ingin menggambar di pintu kamar, coba rumuskan konsep yang mereka inginkan agar mereka tidak menyesal di kemudian hari. Meskipun begitu, tetap beri kebebasan kepada anak untuk mengeksplorasi konsep yang mereka inginkan dan biarkan mereka mengeksekusi sesuai keinginan mereka. Dengan adanya rencana, setidaknya proses yang terjadi akan lebih terarah.

8. Pilih permukaan yang bisa dicat ulang

Satu aspek yang perlu diperhatikan ketika membiarkan anak bebas menggambar adalah apakah permukaannya bisa dicat ulang atau tidak. Jika permukaannya mudah dicat kembali, orangtua tidak perlu khawatir akan dinding yang penuh coretan mengganggu keseharian mereka. Anak-anak bisa bebas menggambar dan memberi warna, dan orangtua tidak perlu khawatir karena dinding tersebut dapat dicat ulang kapan saja. Solusi yang menjanjikan, bukan?

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya