Kontroversi Teranyar CEO HYBE Amerika, Terang-terangan Unggah Pesan Islamofobia hingga Ketahuan Akrab dengan P Diddy

CEO HYBE Amerika, Scooter Braun menghadapi kritik tajam dari penggemar Muslim akibat pesan Islamofobia yang diunggahnya di media sosial.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 04 Okt 2024, 09:30 WIB
Scooter Braun, CEO dan Chairman Ithaca Holdings. (YouTube/ HYBE LABELS)

Liputan6.com, Jakarta - Scooter Braun, anggota Dewan Direksi HYBE dan CEO HYBE Amerika, kembali disorot setelah mengunggah pesan yang dianggap Islamofobia di akun media sosialnya. Kontroversi ini bukanlah yang pertama bagi Braun, ia pernah dikecam karena dukungannya terhadap Zionisme, terutama di tengah konflik Israel-Palestina.

Mengutip laman Koreaboo, Kamis, 3 Oktober 2024, tagar #HYBE_Divest_From_Zionism sering digunakan oleh penggemar yang berharap perusahaan tersebut memutuskan hubungan dengan Braun. Ketidakpuasan terhadap Braun memuncak ketika penggemar menggelar aksi protes di depan kantor HYBE Amerika, menuntut pemecatannya.

Pesan terbaru Braun, yang terkait dengan konflik Israel dan Lebanon, dianggap sebagai propaganda yang memicu sentimen anti-Islam dan anti-Arab. Banyak warga sipil yang menjadi korban dalam konflik ini, dan penggemar Muslim merasa terasingkan oleh pernyataan Braun yang dinilai tidak sensitif.

Ia menuliskan, "Death to the Islamic Regime. (Kematian rezim Islam)."

Di tengah kontroversi yang melibatkan pesan Islamofobia, hubungan Scooter Braun dengan Sean Combs, atau P Diddy, pun kembali menjadi sorotan. Diddy saat ini terlibat dalam penyelidikan kasus kejahatan seksual yang mencengangkan publik internasional, dengan lebih dari 100 tuduhan pelecehan, termasuk terhadap anak-anak.

Kedekatan Braun dengan Diddy menimbulkan kecurigaan di kalangan publik, terutama mengingat masa lalu Braun sebagai manajer Justin Bieber. Video yang menunjukkan interaksi antara Bieber dan Combs memicu spekulasi tentang pengaruh negatif yang mungkin dialami Justin Bieber selama berada di bawah asuhan Combs. 


Reputasi HYBE Dipertaruhkan

Desain kantor baru Big Hit Entertainment, HYBE. (dok. HYBE/Soompi)

Braun, yang dikenal karena mengelola karier bintang-bintang besar seperti Ariana Grande dan Kanye West, kini menghadapi tekanan yang semakin besar. Kritik terhadap Scooter Braun tidak hanya berdampak pada reputasinya, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang posisi HYBE sebagai perusahaan hiburan global.

Padahal HYBE seharusnya menunjukkan kepedulian terhadap nilai-nilai inklusivitas dan keberagaman, yang menjadi landasan penting dalam industri hiburan saat ini. Ketika perang Israel dan Palestina berkecamuk, akibat pernyataan Braun penggemar boyband K-pop BTS ikut bersuara dan mendesak HYBE, perusahaan manajemennya, untuk memecat CEO unit Amerika, Scooter Braun. 

Desakan itu merupakan imbas pernyataan Braun yang diduga mendukung Israel selama konflik dengan Palestina di Jalur Gaza, Palestina. Mengutip laman The Korean Times, Kamis, 29 Februari 2024, dalam perkembangannya pada 23 Februari 2024, sejumlah penggemar mengirimkan truk ke markas HYBE di Distrik Yongsan, pusat kota Seoul.

Mereka melampiaskan ketidakpuasan saat menuntut pemecatan Scooter Braun. "ARMY Korea dan internasional (basis penggemar global BTS) menuntut divestasi HYBE dari zionisme dan zionis di industri ini," demikian bunyi pesan yang ditampilkan di layar truk.

 


Tuntutan ARMY Pecat Braun

ARMY BTS serukan pemecatan Scooter Braun, CEO unit HYBE di Amerika. (Dok: YouTube)

ARMY menyuarakan, "Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, ARMY akan terus mendorong Anda untuk memenuhi tuntutan kami. Jangan berpaling ketika hal yang sama terjadi pada nenek moyang Anda di Korea, terjadi pada orang Palestina. Kami meminta Anda membela kemanusiaan, untuk hak "sisi sejarah dan melawan kekerasan"."

Sebelumnya pada 24 Desember 2023, jaringan media Israel Arutz Sheva, yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Israel National News, membagikan video berdurasi tiga menit di YouTube yang menampilkan Braun berpidato di Israel, menyerukan Palestina untuk membebaskan rumah mereka.

Ia juga menyinggung soal serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang diklaimnya menyebabkan lebih dari 360 orang yang berada di lokasi festival musik, Nova, di Israel selatan, terbunuh, dan setidaknya 40 orang disandera. "Seminggu yang lalu, saya bangun dan berkata saya harus pergi ke Israel karena saya harus membela warga saya (Israel)," ungkap Braun dalam video tersebut.


Apa Tanggapan HYBE?

Scooter Braun, CEO Hybe Amerika. (dok. Instagram @scooterbraun/https://www.instagram.com/p/C2rLC4tLjEA/Dinny Mutiah)

Banyak penggemar BTS yang menganggap Braun sudah merusak pesan keberagaman dan inklusivitas yang disampaikan melalui musiknya. Menanggapi desakan ARMY, HYBE hanya dengan menjauhkan diri dari kontroversi tersebut.

Terkait ucapan Braun, raksasa hiburan Korea itu mengatakan, "Itu adalah pernyataan pribadi yang terpisah dari manajemen perusahaan." Sementara itu, label tersebut belum mengomentari protes truk dari ARMY.

Bukan sekali desakan menuntut Braun mundur disuarakan. Sebelumnya, ia dituding mengirimkan pesan pribadi lewat akun X (sebelumnya Twitter) kepada seorang ARMY, sebutan bagi penggemar BTS, yang membela Palestina. Sebuah video yang memperlihatkan pesan pribadi Scooter Braun kepada ARMY ini juga terungkap, membuktikan bahwa tuduhan tersebut benar adanya.

Pesannya berbunyi, "I wish you well. (Aku doakan kamu baik-baik saja)." Meskipun tidak menunjukkan masalah, pesannya dinilai bernada mengancam, terutama saat Scooter Braun adalah pendukung Israel yang vokal.

Sebagai informasi, Braun adalah orang Amerika. Namun dia mengatakan bahwa neneknya merupakan penyintas kamp konsentrasi Auschwitz, yang dioperasikan oleh Nazi Jerman selama Perang Dunia II. Dia termasuk di antara banyak selebriti dan tokoh hiburan Amerika yang mendukung Israel terang-terangan.

Infografis Rentetan Kecanggihan Operasi Jarak Jauh Militer Israel. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya