IHSG Melemah Terbatas saat Investor Asing Jual Saham Rp 1,1 Triliun

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 7.581,33 dan level terendah 7.504,40 pada perdagangan Kamis, 3 Oktober 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Okt 2024, 06:45 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan Kamis (3/102024).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan Kamis (3/102024).Koreksi IHSG terjadi di tengah aksi jual saham oleh investor asing.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup melemah terbatas 0,26 persen ke posisi 7.543,82. Indeks LQ45 turun terbatas 0,14 persen ke posisi 937,38. Sebagian besar indeks saham acuan beragam. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.581,33 dan level terendah 7.504,40.

Sebanyak 296 saham melemah sehingga menekan IHSG. 284 saham menguat dan 216 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.264.269 kali dengan volume perdagangan 20,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.415.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing jual saham Rp 1,1 triliun pada perdagangan Kamis pekan ini. Sepanjang 2024, aksi beli saham oleh investor asing mencapai Rp 48,38 triliun.

Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham consumer siklikal naik 0,64 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham industri bertambah 0,31 persen, sektor saham consumer nonsiklikal naik 0,05 persen. Lalu sektor saham konsumersiklikal bertambah 0,64 persen, sektor saham keuangan menanjak 0,30 persen, sektor saham properti mendaki 0,44 persen dan sektor saham infrastruktur naik 0,07 persen.

Gerak Saham

Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham MEDC terpangkas 2,14 persen ke posisi Rp 1.370 per saham. Harga saham MEDC dibuka stagnan di posisi Rp 1.400 per saham. Harga saham MEDC berada di level tertinggi Rp 1.455 dan terendah Rp 1.360 per saham. Total frekuensi perdagangan 22.174 kali dengan volume perdagangan 1.790.507 saham. Nilai transaksi Rp 252,7 miliar.

Sementara itu, harga saham AKRA naik 0,95 persen ke posisi Rp 1.595 per saham. Harga saham AKRA dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.585 per saham. Harga saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.605 dan level terendah Rp 1.580 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.414 kali dengan volume perdagangan 303.086 saham. Nilai transaksi Rp 48,3 miliar.

Saham ELSA terpangkas 2,18 persen ke posisi Rp 494 per saham. Harga saham ELSA dibuka naik lima poin ke posisi Rp 510 per saham. Harga saham ELSA berada di level tertinggi Rp 520 dan level terendah Rp 492 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.223 kali dengan volume perdagangan 1.685.037 saham. Nilai transaksi Rp 84,5 miliar.


Apa Saja Sentimen IHSG?

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan, kinerja indeks saham tertekan oleh eskalasi ketegangan antara Israel dan Iran yang memicu kekhawatiran mengenai konflik yang lebih luas di Timur Tengah. Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 Tahun naik 4 bps menjadi 3.78 persen.

Dari sisi makroeknomi, investor mencerna rilis data ADP Employment Report yang memperlihatkan bahwa sektor swasta di AS menambah 143.000 pekerja di bulan September, terbesar dakam tiga bulan terakhir, menyusul penambahan 103.000 pekerja di bulan Agustus dan jauh di atas ramalan pasar yang bertambah 120.000 pekerja.

Sehari sebelumnya, data Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) memperlihatkan jumlah lowongan kerja (Job Openings) secara tak terduga bertambah sebanyak 329.000 menjadi 8,04 juta pada Agustus dari 7,71 juta pada Juli dan lebih tinggi dari ekspektasi pasar 7,65 juta.

Sehingga, kedua data ini memberikan sinyal bahwa bank sentral AS (Federal Reserve) tidak merasa perlu memangkas suku bunga secara agresif mengingat kondisi pasar tenaga kerja AS yang masih sehat.

Para pelaku pasar di bursa berjangka memprediksi penurunan suku bunga sebesar 33 bps pada perremuan kebijakan Federal Reserve pada November 2024, turun dari 44 bps minggu lalu.

 Di pasar komoditas, harga kontrak berjangka (Futures) minyak mentah memperpanjang kenaikan menjadi tiga hari beruntun dengan harga kontrak berjangka minyak jenis Brent dan WTI masing masing naik naik 0.46% dan 0.39%.

 “Investor di Asia hari ini menunggu rilis data Services PMI dari Australia dan Jepang di tambah lagi dengan rilis data PMI Singapura serta data Neraca Perdagangan Australia,” demikian seperti dikutip dari Antara.

 


Top Gainers-Losers

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham SOTS melonjak 24,83 persen
  • Saham KRAS melonjak 24,06 persen
  • Saham AKSI melonjak 23,08 persen
  • Saham LABA melonjak 22,49 persen
  • Saham TIRA melonjak 20,93 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham BTEK merosot 25 persen
  • Saham TELE merosot 12,50 persen
  • Saham DADA merosot 12,50 persen
  • Saham NINE merosot 11,11 persen
  • Saham HEXA merosot 10,81 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 1,7 triliun
  • Saham BBCA senilai Rp 636,3 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 602,4 miliar
  • Saham AMMN senilai Rp 322,7 miliar
  • Saham BRMS senilai Rp 320,2 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BSBK tercatat 94.795 kali
  • Saham BBRI tercatat 63.823 kali
  • Saham BDKR tercatat 30.622 kali
  • Saham BRMS tercatat 22.634 kali
  • Saham ANTM tercatat 22.621 kali

Bursa Saham Asia Pasifik

Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Hong Kong anjlok pada Kamis, 3 Oktober 2024. Hal ini mengakhiri enam hari kenaikan beruntun seiring reli stimulus China tampak mereda.

Mengutip CNBC, indeks Hang Seng merosot 1,47 persen ke posisi 22.113,51 setelah sesi yang kuat pada Rabu pekan ini. Indeks Properti Hang Seng merosot 10 persen sebelum memangkas sebagian kerugian. Indeks teknologi Hang Seng turun 3,46 persen ke posisi 4.978,64. Sedangkan bursa saham China libur hingga 8 Oktober 2024.

Di sisi lain, indeks Nikkei Jepang menguat hampir 2 persen ke posisi 38.552,06. Indeks Topix menanjak 1,2 persen ke posisi 2.683,71.

Yen menguat tipis menjadi 146,42 terhadap dolar AS, sehari setelah mencatat penurunan satu hari terbesar sejak Juni 2022.

Pada Rabu pekan ini, perdana menteri baru Jepang, Shigeru Ishiba, mengatakan kepada wartawan kondisi ekonomi saat ini tidak mendukung kenaikan suku bunga lagi. Ishiba menyampaikan komentarnya setelah bertemu dengan Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda.

Sementara itu, indeks ASX 200 di Australia ditutup di posisi 8.205,2. Investor mencermati data ekonomi. Data PMI gabungan Bank Judo yang disesuaikan secara musiman mencapai 49,6 pada September 2024, lebih rendah dari 51,7 pada Agustus, turun melewati batas netral 50. PMI jasa tercatat 50,5 turun dari 52,5 pada Agustus 2024.

Biro Statistik Australia melaporkan surplus perdagangan mencapai 5,64 miliar dolar Australia pada Agustus 2024, lebih tinggi dari yang diperkirakan dalam jajak pendapat Reuters di kisaran 5,5 miliar dolar Australia. Namun, angka itu turun dari 6,01 miliar dolar Australia pada Juli. Baik barang impor dan ekspor kontraksi 0,2 persen dari bulan sebelumnya.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya