Menara Tokyo Tawarkan Tur Mewah di Bawah Rp1 Juta untuk Tarik Turis Asing Kelas Atas

Menara Tokyo menawarkan tur eksklusif dengan akses prioritas dan layanan khusus untuk wisatawan kelas atas. Tur ini diharapkan mampu menarik wisatawan asing dan meningkatkan pendapatan menara.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 04 Okt 2024, 09:01 WIB
Tokyo Skytree menampilkan pesan bertuliskan "Bersama Kita Semua Bisa Menang" di Tokyo, Senin (6/4/2020). Ungkapan dukungan dan pesan harapan tersebut muncul di tengah merebaknya pandemi virus corona Covid-19. (AP Photo/Jae C. Hong)

Liputan6.com, Jakarta - Operator Menara Tokyo akan meluncurkan tur kelompok kecil yang mewah pada akhir pekan ini dengan menawarkan akses prioritas ke dek observasi, dalam sebuah langkah yang bertujuan untuk menarik turis asing kelas atas. Tokyo Diamond Tour itu berbiaya 7.000 yen, sekitar Rp740 ribu, per orang dewasa.

Tur akan dilaksanakan tujuh kali sehari mulai Sabtu, 5 Oktober 2024. Setiap sesi dibatasi hanya 10 peserta. Pemandu khusus akan menemani setiap kelompok.

Mengutip Kyodo, Jumat (4/10/2024), Shin Maeda, presiden Tokyo Tower Co., mengatakan tur ini adalah yang paling mahal di antara semua dek observasi di Jepang. Menara Tokyo dikunjungi sekitar 2,2 juta pengunjung setiap tahunnya, dengan wisatawan asing mencapai 40 persen dari total pengunjung.

Lokasi tempat restoran ini berdiri dulunya merupakan rumah bagi restoran khusus anggota yang dikenal sebagai Koyo-kan, yang menampung tokoh-tokoh terkenal dari Jepang dan luar negeri. Untuk menghormati sejarah ini, lounge khusus yang berfungsi sebagai titik pertemuan tur akan dihiasi motif merah musim gugur, mencerminkan nama restoran, dan memamerkan foto-foto pembukaan Menara Tokyo.

Penampil akan ditempatkan di berbagai titik tur untuk menambah nilai hiburan, sementara peserta tur mewah dapat menikmati pemandangan dari dek observasi utama setinggi 150 meter dan dek yang lebih tinggi di ketinggian 250 meter. Tur ini menggunakan lift khusus sehingga para tamu tidak perlu menunggu antrean ke puncak. Sementara itu, tiket untuk kunjungan individu ke dek observasi utama akan dinaikkan dari 1.200 yen menjadi 1.500 yen (sekitar Rp158 ribu) per orang dewasa mulai besok.

 


Sejarah Menara Tokyo

Foto udara ini menunjukkan Menara Tokyo, saat kota tersebut bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Tokyo 2020, di Tokyo pada 19 Juli 2021. Dengan mempertimbangkan penyebaran virus COVID-19, pelaksanaan Olimpiade Musim Panas 2020 diadakan tanpa kehadiran penonton. (Yuki IWAMURA/AFP)

Menara Tokyo adalah bangunan ikonis di Sumida, Tokyo, Jepang yang dibuka untuk umum pada 22 Mei 2012. Bernama resmi Tokyo Skytreen, menara itu memiliki tinggi 634 m.

Tokyo Skytree awalnya berfungsi sebagai menara penyiaran TV, tetapi tak lama menjadi tujuan wisata yang wajib dikunjungi karena memiliki dua dek observasi, Akuarium Sumida dan kompleks Kota Tokyo Skytree yang menampilkan lebih dari 300 toko dan restoran.

Salah satu dari dua titik observasi yang bisa dikunjungi adalah Dek Tembo, 350 m di atas tanah. Jika itu tidak cukup tinggi untuk Anda, Anda dapat menuju ke Sorakara Point, dek observasi tertinggi di Tokyo, bertengger setinggi 450 m di langit. Kedua dek menawarkan pemandangan kota tanpa halangan dari segala arah.

Dirancang oleh firma arsitektur Jepang Nikken Sekkei, Tokyo Skytree juga diakui oleh Guinness World Records sebagai menara tertinggi di dunia dan juga struktur tertinggi ketiga di dunia setelah Burj Khalifa di Dubai dan Merdeka 118 di Kuala Lumpur, dilansir dari Time Out, Jumat, 19 Mei 2023.


Daya Tarik Utama Menara Tokyo

Kompas observasi untuk membantu pengunjung mengidentifikasi landmark utama di kejauhan seperti Menara Tokyo, Stadion Tokyo, dan bahkan Gunung Fuji di Shibuya Sky. (Nila Chrisna).

Menara tersebut juga menampilkan pemandangan yang menakjubkan di malam hari, dengan pola lampu LED yang berubah dan berbeda sepanjang tahun. Bahkan, menara menyala dalam warna khusus untuk liburan dan acara besar seperti Olimpiade Tokyo 2020.

Dari sisi lain kota, Tokyo Skytree telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kaki langit. Salah satu acara yang tidak boleh dilewatkan adalah fenomena Diamond Skytree, dengan pengunjung bisa menyaksikan matahari terbit atau terbenam sejajar sempurna dengan ujung Tokyo Skytree. Pengunjung juga biasanya dapat melihat pemandangan dari Kota Sinar Matahari Ikebukuro pada waktu-waktu tertentu dalam setahun.

Sementara, sektor pariwisata Jepang digoyang isu gempa besar beberapa waktu lalu. Peringatan potensi gempa besar yang pertama kali dikeluarkan Jepang sepanjang sejarah berdampak signifikan pada industri perhotelan mereka. Ribuan pemesanan hotel yang berada di area berisiko tinggi terjadi sejak peringatan itu dikeluarkan, menyusul gempa berkekuatan magnitudo 7,1 di selatan Jepang terjadi pada Kamis, pekan lalu.

Peringatan itu berlaku selama seminggu. Namun, pembatalan pemesanan hotel yang terjadi pada periode 9--18 Agustus 2024 telah menyebabkan hilangnya pendapatan sekitar 140 juta yen (sekitar Rp14,9 miliar), menurut Susumu Nishitani, perwakilan serikat pekerja hotel Kochi kepada AFP, Selasa, 13 Agustus 2024, dikutip Rabu, 14 Agustus 2024.


Pembatalan Ribuan Pemesanan Penginapan

Gempa dengan magnitudo (M) 7,5 itu terjadi sekitar pukul 16.10, Senin waktu setempat. (Kyodo News via AP)

Peringatan itu bertepatan dengan hari libur tahunan "obon" di Jepang, yang merupakan musim sibuk bagi bisnis pariwisata ketika banyak orang Jepang mengunjungi kampung halaman mereka dan memberikan penghormatan kepada leluhur. "Biasanya semua hotel dan penginapan di kota kami akan penuh dipesan pada saat seperti ini," kata Nishitani.

Ribuan pembatalan lainnya diperkirakan terjadi di Dogo Onsen, kota tetangga Matsuyama, menurut lembaga penyiaran publik NHK. Tempat itu dikenal sebagai salah satu sumber air panas yang diyakini menginspirasi film Spirited Away karya studio animasi Ghibli yang terkenal secara global.

Di bagian barat Kochi, salah satu wilayah yang diperkirakan terdampak paling parah, setidaknya 9.400 orang telah membatalkan pemesanan hotel mereka sejak peringatan dikeluarkan pekan lalu, menurut serikat pekerja hotel setempat. Peringatan gempa besar akan dicabut pada Kamis minggu ini jika tidak ada kelainan dalam aktivitas seismik yang terdeteksi, media lokal melaporkan.

"Kami sedikit berharap bahwa pemesanan baru akan mulai masuk setelah peringatan ini dicabut," kata Nishitani, saat itu.

Infografis Kunjungan Kenegaraan Kaisar Jepang Naruhito ke Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya