4 Oktober Memperingati Hari Hewan Sedunia, Begini Sejarahnya

Salah satu isu utama yang diangkat dalam peringatan Hari Hewan Sedunia yang diperingati tiap 4 Oktober adalah tentang kekejaman terhadap hewan.

oleh Panji Prayitno diperbarui 04 Okt 2024, 10:07 WIB
Petugas kesehatan hewan memberikan vaksin rabies pada anjing di kawasan Sawah Besar, Jakarta, Kamis (3/9/2019). Dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia, Sudin Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan DKI Jakarta melakukan vaksinasi hewan secara gratis. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tanggal 4 Oktober diperingati sebagai Hari Hewan Sedunua. Momen ini sebagai bentuk penghormatan dan perhatian terhadap kesejahteraan hewan di seluruh dunia.

Perayaan pertama Hari Hewan Sedunia diselenggarakan pada tahun 1925 di Berlin, Jerman. Selain itu, tanggal 4 Oktober juga dikenal sebagai hari raya Santo Fransiskus dari Assisi, Santo pelindung hewan.

Hari ini menjadi momen penting untuk mengingatkan manusia akan peran dan tanggung jawab mereka terhadap makhluk hidup lainnya yang juga berbagi bumi sebagai tempat tinggal. Dalam peringatan ini, banyak kegiatan yang dilakukan, mulai dari kampanye advokasi perlindungan hewan hingga aksi nyata dalam bentuk adopsi dan perawatan hewan yang membutuhkan.

Hari Hewan Sedunia mengajak kita untuk memikirkan kembali hubungan kita dengan hewan, serta bagaimana kita dapat berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Salah satu isu utama yang diangkat dalam peringatan Hari Hewan Sedunia adalah tentang kekejaman terhadap hewan.

Banyak hewan yang masih diperlakukan secara tidak manusiawi, baik dalam bentuk kekerasan fisik, penelantaran, maupun eksploitasi untuk keuntungan ekonomi. Oleh karena itu, hari ini menjadi pengingat akan pentingnya penegakan hukum yang lebih ketat terhadap pelaku kekerasan terhadap hewan.

Di berbagai negara, pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) berkolaborasi untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya hak-hak hewan dan mendorong masyarakat untuk menghentikan segala bentuk kekerasan dan eksploitasi.

Selain itu, Hari Hewan Sedunia juga menyoroti pentingnya konservasi dan perlindungan terhadap spesies yang terancam punah. Banyak hewan yang kehilangan habitatnya akibat ulah manusia, seperti deforestasi, pembangunan berlebihan, dan perburuan liar.

Hal ini menyebabkan populasi beberapa spesies hewan menurun drastis, bahkan beberapa di antaranya telah punah. Peringatan ini menjadi momen untuk mengingatkan masyarakat dunia tentang tanggung jawab mereka dalam menjaga kelestarian alam dan habitat hewan, agar generasi mendatang masih dapat menikmati keanekaragaman hayati yang ada di bumi ini.


Meningkatkan Kesadaran

Kampanye Hari Hewan Sedunia juga menekankan pentingnya adopsi hewan peliharaan daripada membeli dari peternak yang tidak bertanggung jawab. Di berbagai negara, penampungan hewan dipenuhi oleh hewan-hewan terlantar yang membutuhkan rumah.

Melalui kampanye adopsi, masyarakat diajak untuk memberikan kesempatan hidup yang lebih baik bagi hewan-hewan ini. Adopsi juga dianggap sebagai tindakan yang lebih etis karena membantu mengurangi populasi hewan liar dan hewan terlantar yang sering kali berakhir menjadi korban kekerasan atau penelantaran.

Peringatan ini juga merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesejahteraan hewan peliharaan. Banyak orang yang masih belum memahami kebutuhan dasar hewan peliharaan mereka, seperti makanan yang tepat, lingkungan yang aman, dan perawatan medis yang memadai.

Hari Hewan Sedunia menjadi kesempatan untuk mengedukasi pemilik hewan tentang tanggung jawab mereka dalam merawat hewan peliharaan, termasuk pentingnya vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan secara rutin agar hewan peliharaan tetap sehat dan bahagia.

Di berbagai belahan dunia, Hari Hewan Sedunia diperingati dengan cara yang beragam. Beberapa negara mengadakan parade dan festival yang melibatkan hewan-hewan peliharaan, di mana pemilik hewan dapat memamerkan hewan mereka dengan bangga.

Di tempat lain, kegiatan seperti seminar, lokakarya, dan diskusi tentang kesejahteraan hewan juga diadakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hak-hak hewan. Semua kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat ikatan antara manusia dan hewan, serta meningkatkan rasa hormat terhadap kehidupan semua makhluk.

Penting untuk diingat bahwa Hari Hewan Sedunia bukan hanya tentang hewan peliharaan, tetapi juga tentang hewan liar dan hewan ternak. Hewan liar sering kali menjadi korban dari kegiatan manusia, seperti perburuan, perdagangan ilegal, atau kehilangan habitat.

Sementara itu, hewan ternak juga sering kali diperlakukan secara tidak manusiawi di beberapa industri peternakan. Melalui peringatan ini, masyarakat diajak untuk lebih peduli dan bertindak demi kesejahteraan semua jenis hewan, baik yang hidup di alam liar maupun yang dipelihara oleh manusia.

Hari Hewan Sedunia adalah momen refleksi bagi kita semua. Ini adalah waktu untuk mempertimbangkan bagaimana tindakan kita sehari-hari memengaruhi hewan di sekitar kita dan di seluruh dunia.

Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah-langkah kecil, seperti mendukung produk yang tidak melakukan uji coba pada hewan, mengurangi konsumsi daging, atau berpartisipasi dalam aksi perlindungan hewan. Sehingga dapat berkontribusi untuk menciptakan dunia yang lebih baik, tidak hanya untuk manusia, tetapi juga untuk semua makhluk hidup yang ada di dalamnya.

Penulis: Belvana Fasya Saad

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya