Jangan Berlebihan, Ini 6 Bahaya Konsumsi Makanan dan Minuman Manis Bagi Kesehatan Tubuh

Jika Anda sering memberikan asupan makanan dan minuman manis secara berlebihan, maka rentan bagi tubuh mengalami beberapa penyakit.

oleh Cicilia Afrilia Damayanti Simbolon diperbarui 05 Okt 2024, 19:03 WIB
Jangan Berlebihan, Ini 6 Bahaya Konsumsi Makanan dan Minuman Manis Bagi Kesehatan Tubuh. Sumber foto: unsplash.com/Thomas Kelley.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak individu yang sangat menyukai makanan dan minuman manis. Tak bisa dipungkiri, rasa manis memang mampu menggugah selera dan meningkatkan cita rasa saat kita menyantapnya. Dari cokelat yang meleleh di mulut hingga kue lembut yang menggoda, atau bahkan segarnya es teh manis, semua menawarkan kenikmatan tersendiri.

Salah satu daya tarik utama dari makanan dan minuman manis adalah kemampuannya untuk memperbaiki suasana hati. Siapa yang tidak merasa lebih bahagia setelah menyantap sepotong kue favorit atau menikmati segelas minuman manis? Rasa manis dapat memberikan efek positif pada suasana hati kita, membuat kita merasa lebih bahagia dan puas.

Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi minuman dan makanan manis perlu dilakukan dengan bijak. Jika kita mengonsumsinya secara berlebihan, justru bisa menimbulkan masalah.

Tubuh kita mungkin akan merasa lapar lebih sering, karena makanan manis dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat diikuti oleh penurunan yang drastis. Selain itu, konsumsi berlebihan juga berisiko menimbulkan berbagai penyakit.

Berikut beberapa risiko mengonsumsi makanan dan minuman manis berlebihan bagi kesehatan tubuh, seperti melansir dari Health, Jumat (4/10/2024):

1. Obesitas 

Salah satu dampak negatif dari mengonsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihan adalah risiko obesitas. Sumber utama dari makanan manis, seperti gula, memberikan kalori yang cukup tinggi tetapi minim nutrisi.

Ketika Anda sering mengonsumsi makanan dan minuman ini, tubuh Anda akan mendapatkan kalori dalam jumlah besar tanpa disertai dengan zat gizi yang diperlukan.

Ketika kalori masuk ke dalam tubuh tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup, berat badan pun cenderung meningkat. Akibatnya, Anda dapat mengalami obesitas, yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan lainnya.

Selain itu, kandungan gula yang tinggi dalam makanan manis dapat mempengaruhi rasa kenyang. Gula cenderung tidak memberikan rasa kenyang yang tahan lama, sehingga Anda akan merasa lapar lebih cepat. Rasa lapar yang terus-menerus ini mendorong Anda untuk makan lebih banyak, menciptakan pola makan yang tidak sehat.


2. Berisiko alami diabetes

Ilustrasi diabetes. Credit: pexels.com/pixabay

Makanan dan minuman manis dapat menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit diabetes tipe 2. Kandungan gula di dalamnya dapat membuat hormon insulin tidak dapat kerja baik. Hal ini menyebabkan kandungan gula tetap berada di dalam darah.

Terlalu banyak mengonumsi makanan yang mengandung gula juga dapat meningkatkan glukosa dalam darah yang membuat tubuh Anda mnerima energi untuk sementara waktu. Energi Anda akan menurun dalam jangka waktu lama dan membuat kadar gula darah menurun. Selain itu, obesitas akibat makanan manis juga dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes.


3. Menyebabkan gigi berlubang

Ilustrasi gigi berlubang. (Shutterstock/Sergii Kuchugurny)

Jika Anda sering mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula, maka besar kemungkinan gigi Anda akan mengalami kerusakan. Hal ini terjadi karena mulut Anda mengandung bakteri baik dan materi jahat. Kandungan gula menempel pada bakteri jahat di mulut dan membentuk plak.

Bakteri ini dapat menghasilkan asam yang merusak lapisan email pelindung pada gigi Anda. Akibatnya, gigi Anda akan mengalami kerusakan seperti gigi berlubang. Anda akan merasakan sakit, nyeri, dan ngilu akibat gigi berlubang.


4. Menurunkan fungsi otak

Ilustrasi Kesehatan Otak (sumber: unsplash)

Gula dapat menurunkan cara kerja dan fungsi otak. Menurut studi, mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula dan lemak jenuh menyebabkan gangguan memori dan kognitif. Hal ini menyebabkan penurunan pada fokus dan konsentrasi.

Kandungan gula dan lemak dapat menyebabkan sakit peradangan yang menyerang sistem saraf pusat. Akibatnya, otak Anda mengalami penurunan daya ingat dan lebih lambat dalam merespons. Menurunnya fungsi otak juga dapat menyebabkan penyakit gangguan degeneratif seperti Alzheimer dan demensia.


5. Meningkatkan stres

Ilustrasi stres, kecewa, sedih. (Image by jcomp on Freepik)

Penelitian tahun 2015 mengatakan bahwa beberapa orang yang sedang mengalami stres lebih sering mengonsumsi makanan manis. Bagi sebagian orang, mengonsumsi makanan manis dapat menurunkan stres. Namun, hal ini tidak akan bertahan lama.

Berdasarkan penelitian, mengonsumsi makanan manis memang dapat menurunkan kadar hormon stres kortisol, tetapi dalam jangka waktu sementara. Efek jangka pendek ini yang membuat Anda terus-menerus ingin mengonsumsi makanan dan minuman manis.

Mengonsumsi makanan dan minuman manis berlebihan bisa menyebabkan stres, kecemasan, hingga depresi.


6. Penuaan dini

ilustrasi penuaan dini/pexels

Jika Anda sering mengonsumsi makanan yang minuman yang mengandung banyak gula, maka besar kemungkinan Anda akan mengalami penuaan dini. Kandungan gula dapat menghambat perbaikan kolagen. Kolagen merupakan protein yang bertugas untuk menjaga kulit Agar selalu kencang.

Penurunan produksi kolagen di kulit menyebabkan kulit Anda menipis. Selain itu, mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula berlebihan juga dapat menyebabkan berkurangnya elastisitas kulit. Hal ini menyebabkan kulit Anda mengalami kerutan.

Infografis Kiat Makan Sehat Kala Lebaran (Liputan6.com/M. Iqbal)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya