3 Pernyataan Jokowi Jelang Pensiun dan Berakhir 10 Tahun Kepemimpinannya sebagai Presiden

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meminta maaf kepada masyarakat apabila selama 10 tahun menjabat sebagai Presiden ada kesalahan dan kebijakan yang kurang berkenan.

oleh Devira PrastiwiFenicia Effendi diperbarui 05 Okt 2024, 10:51 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (2/10/2024).  (Foto: Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyapa masyarakat di Pasar Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu 3 Oktober 2024.

Dalam kesempatan itu, Jokowi kembali meminta maaf kepada masyarakat apabila selama 10 tahun menjabat sebagai presiden ada kesalahan dan kebijakan yang kurang berkenan.

"Saya adalah manusia biasa yang penuh dengan kesalahan, yang penuh dengan kekurangan, yang penuh dengan kekhilafan," kata Jokowi di hadapan masyarakat sambil menggunakan megaphone saat mengunjugi Pasar Kefamenanu, Rabu 2 Oktober 2024.

"Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kesalahan, atas segala kebijakan yang mungkin kurang berkenan di hati bapak/ibu sekalian," sambung dia.

Selain itu, Presiden Jokowi mengatakan dirinya saat ini sudah tak bisa lagi memutuskan kebijakan-kebijakan yang bersifat strategis. Pasalnya, masa jabatan Jokowi sebagai presiden akan berakhir pada 20 Oktober 2024.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menjawab pertanyaan awak media tentang pencabutan kebijakan dan membuka moratorium Daerah Otonomi Baru di NTT. Jokowi pun menjawab hal tersebut harus ditanyakan kepada pemerintahan baru sebab dirinya alan pensiun 17 hari lagi.

"Nanti ditanyakan ke presiden baru, ke pemerintahan baru. Saya ini tinggal tiga minggu, tidak boleh memutuskan hal yang strategis," kata Jokowi.

Berikut sederet pernyataan Jokowi jelang berakhirnya masa jabatan setelah 10 tahun menjadi Presiden RI dan akan masuki masa pensiun dihimpun Tim News Liputan6.com:

 


1. Minta Maaf, Sebut Manusia Biasa yang Penuh Kesalahan

Presiden Jokowi mengunjungi Pasar Rakyat LIPA Kalabahi, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (3/10/2024). (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyapa masyarakat di Pasar Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu 2 Oktober 2024.

Jokowi meminta maaf kepada masyarakat apabila selama 10 tahun menjabat sebagai presiden ada kesalahan dan kebijakan yang kurang berkenan.

"Saya adalah manusia biasa yang penuh dengan kesalahan, yang penuh dengan kekurangan, yang penuh dengan kekhilafan," kata Jokowi di hadapan masyarakat sambil menggunakan megaphone saat mengunjugi Pasar Kefamenanu, Rabu 32 Oktober 2024.

"Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kesalahan, atas segala kebijakan yang mungkin kurang berkenan di hati bapak/ibu sekalian," sambungnya.

 


2. Bukan Pertama Kalinya Sampaikan Permohonan Maaf

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin, (4/12/2023). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan permintaan maafnya secara resmi kepada para menterinya dan kepala lembaga, jika ada rasa kurang berkenan selama 10 tahun dirinya menjabat sebagai kepala negara.

Dia mengakui, dirinya bukanlah seorang yang sempurna. Sehingga pasti ada hal-hal yang kurang maksimal selama dirinya menjabat.

"Saya juga ingin memohon maaf kepada Bapak Ibu semuanya, jika dalam 10 tahun ini ada hal-hal yang dirasa kurang berkenan dalam berinteraksi dan ada hal yang kurang maksimal," kata Jokowi saat sidang kabinet paripurna di Istana Garuda IKN seperti dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat 13 September 2024.

"Sekali lagi saya mohon maaf," imbuh dia.

 


3. Sebut 20 Oktober 2024 Pensiun, Tak Boleh Putuskan Hal Strategis

Presiden Joko Widodo mengunjungi Pasar Danga, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)/BPMI Setpres/Muchlis Jr.

Selain itu, Jokowi mengatakan dirinya saat ini sudah tak bisa lagi memutuskan kebijakan-kebijakan yang bersifat strategis. Pasalnya, masa jabatan Jokowi sebagai presiden akan berakhir pada 20 Oktober 2024.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menjawab pertanyaan awak media tentang pencabutan kebijakan dan membuka moratorium Daerah Otonomi Baru di Nusa Tenggara Timur (NTT). Jokowi pun menjawab hal tersebut harus ditanyakan kepada pemerintahan baru sebab dirinya alan pensiun 17 hari lagi.

"Nanti ditanyakan ke presiden baru, ke pemerintahan baru. Saya ini tinggal tiga minggu, tidak boleh memutuskan hal yang strategis," kata Jokowi.

Infografis Prabowo Akan Ajak Sebagian Menteri Jokowi di Kabinetnya. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya