Liputan6.com, Jakarta - Sebuah momen lucu dan menghibur terjadi dalam kegiatan rutin Majelis Ta'lim Sabilu Taubah di Pondok Pesantren Mambaul Hikam 2 Blitar, baru-baru ini. Seorang seorang DJ (disc jokey) wanita tiba-tiba menantang Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam, pengasuh pondok pesantren tersebut.
Acara rutinan yang biasanya dipenuhi dengan suasana khidmat ini berubah menjadi lebih santai dan penuh tawa saat percakapan tak terduga antara Gus Iqdam dan DJ tersebut berlangsung.
DJ yang diketahui bernama Rahma, mengungkapkan kisah hidupnya kepada Gus Iqdam di hadapan para santri. Rahma, yang berusia 26 tahun, menceritakan bahwa ia telah berhenti dari profesi DJ selama lima bulan terakhir sebelum akhirnya bertaubat.
Rahma dengan canda tawa berbincang dengan Gus Iqdam mengenai kehidupannya sebelum berhenti dari dunia hiburan malam.
“Sudah tobat, Gus,” ujar Rahma sambil tersenyum, dikutip dari kanal YouTube @tujuh_detik.
Gus Iqdam pun merespons dengan candaan, “Alhamdulillah, sombong amat,” yang membuat suasana semakin hangat dan penuh tawa.
Percakapan ini tak hanya berhenti di sana, Rahma bahkan menantang Pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah itu dengan mengatakan dirinya siap jika disuruh kembali nge-DJ di acara tersebut.
“Kalau disuruh nge-DJ di sini, juga siap Gus,” ucap Rahma penuh canda, yang sontak mengundang tawa dari jamaah dan Gus Iqdam sendiri.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
DJ Cantik Minta Ini ke Gus Iqdam
Rahma menjelaskan bahwa selama menjadi DJ, ia sering tampil di tempat-tempat hiburan seperti klub malam, karaoke, dan tempat dugem lainnya.
Namun, ia kini telah meninggalkan profesi tersebut dan beralih menjadi penjual bebek. “Sekarang jualan bebek, Gus,” ujarnya sambil tertawa.
Gus Iqdam pun menanyakan tujuan kedatangannya ke acara rutinan tersebut. Rahma mengaku hanya ingin meminta doa kepada Gus Iqdam.
“Aku tuh cuma mau minta doa aja sih, Gus. Siapa tahu dapat jodoh di sini,” kata Rahma dengan nada setengah bercanda.
Gus Iqdam menanggapi dengan santai sambil tetap menjaga suasana agar tetap ringan dan menyenangkan.
Rahma juga sempat menyebutkan bahwa dirinya adalah seorang janda, “Gak apa-apa Gus, saya second,” ujarnya lagi, menambahkan suasana ceria di tengah-tengah acara.
Dialog antara Gus Iqdam dan Rahma ini menarik perhatian banyak orang karena berbeda dari interaksi yang biasanya terjadi dalam kegiatan Sabilu Taubah yang penuh dengan ceramah dan nasihat agama.
Interaksi ini menunjukkan bagaimana Gus Iqdam bisa menyampaikan pesan agama dengan cara yang lebih dekat dan menghibur, tanpa mengurangi esensi dari ajaran yang disampaikan.
Advertisement
Percakapan Ringan Gus Iqdam dan Jemaah
Kegiatan rutin Sabilu Taubah ini dikenal sebagai salah satu acara yang digelar secara berkala di Pondok Pesantren Mambaul Hikam 2 Blitar, di mana Gus Iqdam selalu memberikan ceramah agama dengan gaya yang khas dan sering kali diselingi dengan candaan yang ringan. Hal inilah yang membuat banyak jamaah betah dan selalu menantikan kegiatan tersebut.
Meskipun dipenuhi dengan canda tawa, Gus Iqdam tetap memberikan nasihat yang mendalam kepada Rahma mengenai pentingnya memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Nasihat tersebut disampaikan dengan cara yang santai, namun tetap penuh makna, yang membuat Rahma dan para jamaah lainnya merasa lebih mudah menerima pesan-pesan tersebut.
Interaksi antara Gus Iqdam dan Rahma ini juga menunjukkan betapa inklusifnya dakwah yang dilakukan oleh Gus Iqdam, di mana siapa pun, dari latar belakang apa pun, bisa diterima dan diarahkan menuju jalan yang lebih baik.
“Ingat bebek, ingat Rara. Kalau ingat kamu, bahaya,” candanya lagi kepada Rahma, membuat para jamaah tertawa.
Percakapan ringan seperti ini juga menjadi salah satu daya tarik dari pengajian Gus Iqdam, yang selalu mengedepankan pendekatan yang ramah dan tidak kaku.
Hal ini tentunya sangat efektif dalam menarik minat jamaah dari berbagai kalangan untuk mendengarkan ceramah dan nasihat yang disampaikan.
Meski demikian, Gus Iqdam tetap mengedepankan nilai-nilai Islam dalam setiap ceramahnya, termasuk pentingnya hijrah dan bertaubat dari kesalahan masa lalu. Rahma, yang kini telah meninggalkan profesi DJ, adalah salah satu contoh dari banyaknya orang yang tersentuh oleh dakwah Gus Iqdam.
Acara rutinan Sabilu Taubah ini memang telah dikenal sebagai salah satu wadah bagi mereka yang ingin mendapatkan pencerahan dan nasihat, dengan cara yang tidak berat dan tetap menyenangkan.
“Semoga Rahma bisa terus istiqomah, dan siapa tahu doa jodohnya terkabul di sini,” ujar Gus Iqdam, menutup percakapan dengan doa yang diiringi senyum.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul