Liputan6.com, Jakarta - Tyas terbaring membelakangi Dean, terlihat gelisah meskipun ini adalah momen yang selalu ia harapkan—berada di dekat Dean. Sementara itu, Dean berbaring di sampingnya, mencuri pandang ke arah Tyas dengan perasaan rindu yang mendalam.
Berusaha mengatasi kegelisahannya, Tyas memberanikan diri untuk menoleh ke arah Dean. Saat itu, Dean berpura-pura memejamkan mata, seolah-olah sedang tidur.
Advertisement
Dengan lembut, Tyas mendekatkan wajahnya dan berbisik, Selamat tidur, suamiku. Semoga Allah selalu menjagamu dalam tidurmu. Mendengar itu, Dean membuka matanya dan tersenyum senang, mengulangi ucapan Tyas dengan penuh kehangatan.
Sementara itu, Hani mengetuk pintu rumah Yuni. Yuni, terkejut melihat kedatangan Hani di malam hari, segera membukakan pintu dan memeluknya erat.
Namun, Hani melepaskan pelukan itu dengan cepat dan, tanpa banyak bicara, menarik Yuni keluar. Dengan nada kesal, Hani menuntut penjelasan mengapa Yuni berbohong padanya. Mengapa Yuni tidak memberitahu bahwa Dean ada di sini? Apakah Dean bersama Tyas?
Di kamar mereka, Tyas dan Dean terbangun oleh suara samar dari luar. Tiba-tiba, pintu kamar dibanting dengan keras, dan Hani muncul di ambang pintu.
Dia terkejut dan marah melihat Dean dan Tyas bersama. Ketegangan pun memuncak saat rahasia yang selama ini tersembunyi mulai terkuak.
