Liputan6.com, Pekanbaru - Kepolisian Resort Rokan Hilir (Rohil) terus mengawal tahapan Pilkada 2024 dengan menggandeng beragam pihak. Salah satunya dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mencegah adanya politik identitas.
Menurut Kapolres Rokan Hilir AKBP Isa Imam Syahroni SIK, sinergitas dengan MUI perlu dibangun untuk mewujudkan Pilkada damai. Para tokoh agama di institusi itu diajak selalu menenangkan masyarakat dalam suasana kampanye agar tidak terjadi perpecahan.
Baca Juga
Advertisement
"Kepolisian mengajak MUI selalu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat karena itu penting dalam tahapan Pilkada," kata Isa, Jum'at siang, 4 Oktober 2024.
Isa menjelaskan, kunjungan dengan Ketua MUI Suhaimi Hasyim beserta jajaran dan staf Kantor Kementerian Agama Rokan Hilir berlangsung pada Kamis petang, 3 Oktober. Isa didampingi Kapolsek Bangko Kompol IMT Sinurat SH MH.
Pertemuan berlangsung hangat dan membicarakan seputar situasi pesta demokrasi yang tengah berlangsung. Adapun yang dibahas bagaimana mencegah hal-hal yang merusak serta mengganggu Pilkada.
Kepada MUI dan Kemenag, Kapolres mengajak selalu netral. Meskipun tokoh agama dan pegawai punya hak pilih, Kapolres meminta tidak memihak kepada salah satu calon dan memaksakan kehendak kepada orang lain.
"Jika ada permasalahan cepat tanggap dalam menyelesaikan sehingga tidak dipolitisir pihak lain," kata Isa.
Kapolres menyadari bahwa Pilkada membuat warga punya pilihan berbeda. Adanya perbedaan diharap tidak mengarah kepada konflik karena persatuan harus tetap dijaga.
"Masyarakat jangan pernah berselisih karena perbedaan pilihan, tetap jaga persatuan," kata Isa.
Kepolisian menyatakan menciptakan Pilkada damai tidakkah mudah. Oleh karena itu, Kapolres meminta sinergitas dan bantuan seluruh lapisan masyarakat mengantisipasi perpecahan serta potensi konflik.
"Hindari hal-hal yang dapat mengganggu stabilitas keamanan Pilkada," imbuh Isa.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.