AS Lagi-lagi Jegal Penguatan Harga Emas

Indeks dolar AS melonjak setelah data tenaga kerja AS dan menuju kenaikan mingguan, membuat emas batangan lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

oleh Arthur Gideon diperbarui 05 Okt 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia turun pada penutupan perdagangan Jumat setelah laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan mendorong kenaikan nilai tukar dolar AS.

Data pekerjaan AS ini juga menyebabkan analis mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga agresif oleh Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed) bulan depan.

Mengutip CNBC, Sabtu (5/10/2024), Harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi USD 2.647,52 per ons, setelah mencapai rekor tertinggi USD 2.685,42 minggu lalu.

Sedangkan harga emas berjangka AS turun sekitar 0,5% menjadi USD 2.666,60 per ons.

Pertumbuhan pekerjaan AS meningkat pada bulan September dan tingkat pengangguran turun menjadi 4,1%, yang selanjutnya mengurangi tekanan pada The Fed untuk memberikan pemangkasan suku bunga 50 basis poin lagi pada pertemuan kebijakan 6-7 November.

“Harga emas terpuruk karena laporan penggajian yang kuat tampaknya akan mengunci 25 basis poin pada November," kata pedagang logam independen yang berbasis di New York, Tai Wong.

"Revisi bulan lalu juga lebih tinggi, yang belum pernah kita lihat selama berbulan-bulan, sementara tingkat pengangguran menurun meskipun partisipasi tetap datar,” tambah dia.

Indeks dolar AS melonjak setelah data tersebut dan menuju kenaikan mingguan, membuat emas batangan lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

"Namun, saya perkirakan setiap retracement emas akan relatif dangkal karena sentimen bullish tetap tidak gentar,” kata Wong.

 


Geopolitik

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)

Para pedagang mengurangi ekspektasi mereka terhadap pemotongan suku bunga 50 basis poin pada November menjadi 6% dari 28% sebelum data penggajian.

“Jika geopolitik berperan selama akhir pekan, emas berjangka dapat dengan mudah berakselerasi kembali ke USD 2.700 dan mengancam level tertinggi baru sepanjang masa,” kata kepala analis pasar Blue Line Futures Phillip Streible.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan negaranya dan sekutu regionalnya tidak akan mundur setelah serangan Israel di Beirut.

Emas digunakan sebagai investasi yang aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan, dan tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah.

Permintaan emas eceran di India sedikit membaik minggu ini karena festival yang akan datang tetapi tetap lebih rendah dari biasanya karena harga yang tinggi.

 


Logam Lainnya

(Ilustrasi perak-silver by AI)

Pada logam lain, harga perak spot turun 0,8% menjadi USD 31,8, per ons tetapi menuju kenaikan mingguan.

Harga Platinum naik 0,3% menjadi USD 993,30 dan paladium naik 0,4% menjadi USD 1.004,00.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya