Liputan6.com, Jakarta Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny meninggal dunia pada Sabtu (5/10/2024).
Ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia (PSIK Indonesia) Yudi Latif, mengaku kaget dan kehilangan sosok sahabatnya tersebut.
Advertisement
"Sebagai karib, saya mengenal kelebihan dan kekurangannya sebagai manusia. Betapa pun, kabar kematiannya yang mendadak ibarat petir di siang bolong. Sungguh kematian itu menjemput kita secara acak. Bila ajal tiba, malaikat pencabut nyawa akan merenggutnya, tak peduli siapa, berapa usia, kapan, dan di mana," kata Yudi dikutip dari Instagram @yudilatif_official, Sabtu (5/10/2024).
Yudi menuliskan, hidup itu sungguh pendek, sedang kehidupan itu panjang. Maka, tak sepatutnya demi penghidupan kita korbankan kehidupan.
"Orang boleh kaya dan digdaya. Namun, jika kelimpahan harta dan kuasa itu tak menumbuhkan raharja-sentosa bagi kehidupan, maka ia akan mengapung sebentar laksana buih, lantas lenyap disapu gelombang," kata dia.
Sebelumnya, Mendiang Romo Benny dikabarkan meninggal dunia di RS Mitra Medika Pontianak, Kalimantan Barat.
Kabar duka tersebut dikonfirmasi beberapa orang, salah satunya Direktur Nasional Gusdurian Network Indonesia (GNI) Alissa Wahid.
Stafsus Dewan Pengarah BPIP Benny Susetyo Meninggal Dunia
Di mana, dia mengonfirmasi kabar Romo Benny meninggal di RS Mitra Medika Pontianak pada Sabtu 5 Oktober 2024 pukul 0.15 WIB, sekaligus rencana mendiang akan disemayamkan di Malang.
"Benar (kabar meninggal dunia)," kata dia saat dikonfirmasi, Sabtu.
Meski demikian, sejauh ini belum ada informasi lebih lanjut mengenai penyebab Romo Benny meninggal dunia.
Berdasarkan keterangan pers terakhirnya, BPIP memang menggelar diskusi kelompok terpumpun (FGD) bertema Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara dalam Berbangsa dan Bernegara: Kedaulatan Sumber Daya Alam di Universitas Tanjung Pura, Pontianak, Kalimantan Barat.
Advertisement