Liputan6.com, Beirut - Lebanon akhirnya menerima bantuan medis.
"Pengiriman pasokan medis dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tiba di Lebanon pada hari Jumat (4/10/2024), yang pertama sejak eskalasi minggu lalu antara Israel dan Hizbullah," kata badan PBB dan menteri Lebanon seperti dikutip dari AFP.
Advertisement
"Sebuah angkutan udara... mendarat di Beirut (Jumat 4 Oktober) pagi dengan 30 metrik ton pasokan bantuan trauma dan bedah, cukup untuk merawat puluhan ribu orang," kata direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia Hanan Balkhy di platform media sosial X.
"Lebih banyak penerbangan akan tiba hari ini (Jumat 4 Oktober) dan besok, membawa pasokan bantuan trauma, kolera, dan kesehatan mental," tambah Hanan Balkhy.
Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad berada di bandara Beirut pada hari Jumat (4/10) untuk menerima bantuan yang diselenggarakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia/WHO dan badan pengungsi PBB UNHCR dan didanai oleh Uni Emirat Arab.
"Kami menerima kiriman pertama dari sekian banyak," kata Firass Abiad.
Kiriman tersebut mencakup "banyak perlengkapan trauma yang akan sangat penting untuk mendukung rumah sakit saat mereka menerima korban dari serangan Israel di Lebanon," tambahnya.
Menurut penghitungan AFP dari angka resmi, serangan Israel yang meningkat pesat sejak 23 September dan menargetkan militan Hizbullah yang didukung Iran, telah menewaskan lebih dari 1.100 orang di Lebanon dan melukai ratusan lainnya.
Pihak berwenang Lebanon mengatakan kekerasan tersebut juga telah menyebabkan lebih dari satu juta orang mengungsi dari rumah mereka di negara kecil di Mediterania itu, yang telah terperosok dalam krisis ekonomi dan politik.