Jokowi Beri Tanda kehormatan Bintang Yudha Dharma Pratama dan Samkaryanugraha di HUT TNI

Surat Keputusan Presiden (Keppres) terkait hal tersebut dibacakan oleh Sekretaris Militer Presiden.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 05 Okt 2024, 14:31 WIB
Presiden Jokowi saat pimpin upacara HUT TNI ke-78 di Monas (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanda kehormatan kepada prajurit TNI. Penganugerahan tanda kehormatan tersebut dilakukan pada saat Upacara HUT ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (5/10/2024).

Surat Keputusan Presiden (Keppres) terkait hal tersebut dibacakan oleh Sekretaris Militer Presiden.

Pertama, Keppres Nomor 41/TK/Tahun 2024 tanggal 2 Agustus 2024 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Yudha Dharma Pratama.

"Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Presiden Republik Indonesia menimbang, mengingat, memutuskan, menetapkan. Menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Yudha Dharma Pratama kepada mereka yang nama, pangkat dan jabatan tersebut dalam lampiran keputusan ini," kata Sekretaris Militer Presiden.

Adapun, penerima Tanda Kehormatan Bintang Yudha Dharma Pratama yaitu Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi, dan Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Marsekal Muda TNI Deni Hasoloan S.

Presiden Jokowi juga menyematkan tanda kehormatan Samkaryanugraha kepada Grup 1 Kopassus, Batalyon Infanteri 501/Bajra Yudha Kostrad, Kodim 1714/Puncak Jaya, Batalyon Intai Amfibi 2 Marinir, KRI Frans Kaisiepo-368, KRI Bima Suci-945, Satbravo 90 Kopasgat TNI AU, Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, dan Skadron 17 Halim Perdanakusuma TNI AU.

Tanda kehormatan Samkaryanugraha berdasarkan Keppres Nomor 131/TK/Tahun 2024 tanggal 1 Oktober 2024 tentang tanda kehormatan Samkaryanugraha.

"Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Presiden Republik Indonesia menimbang, mengingat, memutuskan, menetapkan dan seterusnya. Menganugerahkan Tanda kehormatan Samkaryanugraha kepada kesatuan di lingkungan TNI yang nama kesatuan ha tersebut dalam lampiran keputusan ini," ucap Sekretaris Militer Presiden.


Jokowi Minta TNI Tingkatkan Kapasitas: Ancaman Siber Makin Berbahaya dan Geopolitik Memanas

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta TNI meningkatkan kapasitas dan profesionalitas untuk menghadapi perkembangan zaman. Pasalnya, kata dia, tantangan dunia kedepan akan semakin sulit, ancaman siber semakin berbahaya, hingga munculnya perang.

"Tantangan ke depan memang tidak semakin mudah, Iptek berkembang semakin cepat, ancaman siber semakin berbahaya, tensi geopolitik semakin memanas. Belum lagi perang yang tidak hanya konvensional, tapi juga perang ekonomi dan perang dagang," kata Jokowi saat menjadi Inspektur Upacara HUT ke-79 TNI di Lapangan Monas Jakarta Pusat, Sabtu (5/10/2024).

Menurut dia, TNI harus siapa siaga dan waspada dengan ancaman-ancaman tersebut. Untuk itu, Jokowi menekankan pentingnya TNI mengikuti perkembangan zaman dan beradaptasi dengan perubahan yang ada.

"TNI harus terus memperbaiki diri, terus mengikuti perkembangan zaman, terus beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang ada, termasuk meningkatkan kapasitas dan profesionalitas," ujarnya.

Kendati begitu, Jokowi menyebut TNI perlu berkolaborasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan profesionalitas. Mulai dari, dengan penegak hukum, perguruan tinggi, hingga pelaku industri.

"TNI tentu tidak bisa bekerja sendirian, kolaborasi, kerjasama dengan berbagai pihak sangat penting baik dengan institusi penegak hukum untuk menjaga stabilitas, dengan perguruan tinggi untuk hal yang terkait dengan Iptek, maupun pelaku-pelaku industri untuk pengembangan industri pertahanan dalam negeri," jelas Jokowi.


Jokowi Minta TNI Kawal Transisi Pemerintahan: Jangan Sampai Ada Riak yang Ganggu Keamanan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta TNI mengawal dan menjaga proses transisi pemerintahan yang akan berlangsung pada 20 Oktober 2024 mendatang. Jokowi tak ingin proses transisi dari pemerintahannya ke Presiden Terpilih, Prabowo Subianto menimbulkan riak yang menganggu keamanan negara.

"Saya minta jaga betul stabilitas, dukung penuh transisi pemerintahan, pastikan proses transisi berjalan dengan baik dan lancar. Jangan sampai ada riak yang berpotensi mengganggu keamanan negara," kata Jokowi saat menjadi Inspektur Upacara HUT ke-79 TNI di Lapangan Monas Jakarta Pusat, Sabtu (5/10/2024).

Selain transisi pemerintahan dan pelantikan Presiden-Wapres Terpilih, Jokowi menyampaikan Indonesia juga akan menghadapi Pilkada Serentak pada November 2024. Jokowi meminta TNI menjaga agar penyelenggaraan Pilkada Serentak di 508 kabupaten/kota dan 37 provinsi berjalan kondusif.

"Dukung penuh penyelenggaraan Pilkada, jaga netralitas, jaga situasi agar tetap kondusif," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Jokowi menyampaikan terima kasih kepada seluruh keluarga besar TNI yang telah mendukung tugasnya sebagai presiden selama 10 tahun. Menurut dia, TNI telah berkontribusi nyata menjaga persatuan dan stabilitas politik Indonesia.

"10 tahun pemimpin pemerintahan, saya merasakan betul peran dan kontribusi nyata dari TNI dalam menjaga kedaulatan negara, dalam menjaga persatuan dan stabilitas politik, serta membantu mengatasi berbagai tantangan dan krisis," tutur dia.

"Saya mengucapkan selamat hari ulang tahun ke-79 kepada seluruh keluarga besar TNI. Terima kasih atas loyalitas dan pengabdian seluruh prajurit TNI bagi rakyat, bagi bangsa, dan negara," sambung Jokowi.

Infografis Jokowi Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI. (Liputan6.com/Abdillah)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya