Liputan6.com, Jakarta Manchester United menghadapi beragam tantangan sejak pensiunnya manajer legendaris mereka, Sir Alex Ferguson, pada 2013 silam.
Klub raksasa Liga Inggris kesulitan mencari sosok yang mampu meneruskan prestasi mantan pelatihnya, dengan sejumlah nama besar yang didatangkan belum mampu membawa MU kembali menju kejayaan.
Advertisement
Erik ten Hag merupakan juru taktik teranyar yang direkrut Setan Merah selepas berakhirnya era Sir Alex Ferguson. Pelatih asal Belanda diangkut dari Ajax, dan semula berhasil menunjukkan performa menjanjikan dengan mempersembahkan trofi Carabao Cup serta mengantar MU finis di peringkat 3 klasemen Premier League pada kampanye debutnya.
Sayang, kinerja Ten Hag musim lalu hingga awal musim ini tak begitu memuaskan. Manchester United di bawah naungannya malah mencatatkan finis terburuk mereka dalam sejarah Premier League pada 2023/2024, dan sekarang terlempar ke urutan 14 klasemen sementara.
Situasi tersebut membuat Erik ten Hag kembali santer dikaitkan dengan pintu keluar Old Trafford. Petinggi klub disebut bakal membahas masa depannya saat periode jeda internasional Oktober, usai meninjau penampilan juru taktik Belanda dalam dua laga penentuan melawan Porto di Liga Europa, Jumat (4/10/2024) lalu, serta kontra Aston Villa di Liga Inggris, Minggu (6/10/2024).
Terlepas dari tekanan yang dihadapi, persentase kemenangan sebenarnya menunjukkan Ten Hag merupakan manajer terbaik kedua MU setelah Jose Mourinho sejak era Sir Alex Ferguson. Dia mampu mengoleksi 69 hasil dominan dalam 124 pertandingan, sehingga persentase kemenangannya mencapai 55,65 persen.
Kabar soal persentase kemenangan 6 pelatih MU setelah Sir Alex Ferguson masuk dalam jajaran top 3 berita bola terpopuler Liputan6.com selama 24 jam terakhir. Simak deretan berita populer lainnya pada halaman berikut ini
Persentase Kemenangan 6 Pelatih Manchester United Sejak Sir Alex Ferguson Pergi, Erik ten Hag Peringkat Berapa?
Sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson pada tahun 2013, Manchester United telah menghadapi berbagai tantangan dalam mencari sosok pelatih yang mampu mengembalikan kejayaan klub. Berbagai nama besar telah mencoba peruntungannya, namun hingga kini, belum ada yang mampu menyamai prestasi luar biasa Ferguson.
Kursi pelatih di Old Trafford selalu menjadi pusat perhatian media dan para penggemar. Setiap pelatih yang datang diharapkan dapat membawa pulang gelar dan mengembalikan dominasi Manchester United di pentas Premier League maupun Eropa. Namun, harapan yang tinggi ini sering kali menjadi beban yang berat.
Beberapa pelatih berhasil mencatatkan persentase kemenangan yang mengesankan selama masa jabatan mereka. Meskipun demikian, kemenangan-kemenangan tersebut belum cukup untuk mengembalikan United ke jalur kejayaan secara konsisten. Dalam beberapa kasus, meski trofi berhasil diraih, keberlanjutan prestasi tetap menjadi tantangan yang belum teratasi.
Advertisement
Hasil MotoGP Jepang 2024: Manfaatkan Celaka Pedro Acosta, Francesco Bagnaia Juara Sprint Race
Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia berhasil keluar sebagai juara Sprint Race MotoGP Jepang 2024 yang digelar di Sirkuit Twin Motegi pada Sabtu (5/10/2024) siang WIB.
Dia menyeruduk ke posisi teratas setelah memanfaatkan crash pemilik pole position, Pedro Acosta, dengan podium dua dan tiga kemudian dilengkapi oleh rekan setim Enea Bastianini serta rider Gresini Racing Marc Marquez.
Menilik jalannya laga, Pedro Acosta sempat kesulitan memanfaatkan previliesenya sebagai pemilik pole position. Posisinya di urutan terdepan balapan dengan cepat direbut oleh sang juara dunia Francesco Bagnaia di putaran pertama.
Manchester United Harus Terima Konsekuensi Pahit Jika Gagal Rebut Tiket Liga Champions
Manchester United dilaporkan akan menghadapi masalah keuangan yang serius jika gagal lolos Liga Champions 2025/2026.
Setan Merah menyelesaikan musim lalu di peringkat delapan Liga Premier. Mereka tidak akan berpartisipasi di kompetisi regional, sebelum sukses menjuarai Piala FA berbuah tempat di Liga Europa.
Menurut The Sun, kembalinya Manchester United ke Liga Champions musim depan sangat penting untuk menghindari “tantangan keuangan yang signifikan” jika tidak berhasil tampil di kompetisi Eropa.
Advertisement