ASN Diminta Tingkatkan Literasi Digital untuk Pelayanan Publik Lebih Baik

Dengan literasi digital, ASN diharapkan bisa meningkatkan kecakapan dalam memanfaatkan teknologi informasi dan bersikap bijak dalam penggunaannya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 06 Okt 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi Aparatur Sipil Negara atau PNS

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, menekankan pentingnya penguasaan literasi digital bagi aparatur sipil negara (ASN) di wilayahnya. Ia mengungkapkan bahwa ASN harus menjadi pelopor dalam meningkatkan literasi digital untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

"Kita sebagai ASN harus menjadi pemimpin dalam literasi digital. Kita harus lebih dulu menguasai teknologi digital agar dapat melayani masyarakat dengan cepat, tepat, akurat, dan efisien," ujar Sumarno dilansir dari Antara, Minggu (6/10/2024).

Di era digital yang terus berkembang, Sumarno menekankan bahwa sumber daya manusia harus mampu mengikuti perkembangan teknologi. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya sikap bijak dalam menggunakan teknologi tersebut.

Melalui pelatihan ini, Sumarno berharap ASN dapat meningkatkan kecakapan dalam memanfaatkan teknologi informasi dan bersikap bijak dalam penggunaannya. Hal ini semakin penting menjelang Pilkada 2024, di mana penggunaan teknologi digital berpotensi disalahgunakan untuk pelanggaran.

Sumarno mencontohkan tindakan ASN yang mengunggah, membagikan, atau menyukai konten kampanye di media sosial sebagai potensi pelanggaran netralitas. Oleh karena itu, penguatan literasi digital diharapkan dapat menjaga netralitas ASN dalam pilkada mendatang.

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Slamet Santoso, menambahkan bahwa literasi digital sektor pemerintahan bertujuan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi tentang kecakapan individu dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Ini mencakup etika, keamanan, dan budaya di ruang digital.

Slamet menekankan bahwa literasi digital berperan penting dalam mencegah penyebaran berita hoaks, ideologi radikal, dan tindak kriminal yang mengancam ketahanan nasional.

"Menurut survei, pengguna internet saat ini mencapai 80 persen dari total populasi di Indonesia, tutupnya.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya