Sejauh Mana Pembangunan IKN Financial Center? Begini Bocorannya

Pemerintah tengah melaksanakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) secara bertahap, termasuk pengembangan IKN Financial Center sebagai pusat keuangan

oleh Arief Rahman H diperbarui 06 Okt 2024, 20:00 WIB
Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berbincang bersama Presiden Jokowi di depan Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, Senin (12/8/2024). Momen ini terjadi sesaat menjelang rapat kabinet perdana di IKN. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah tengah melaksanakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) secara bertahap, termasuk pengembangan IKN Financial Center sebagai pusat keuangan di ibu kota baru tersebut. Bagaimana perkembangan proyek ini?

Sekretaris Otorita IKN, Achmad Jaka Santos Adiwijaya, menjelaskan bahwa pembangunan IKN dimulai dengan persiapan infrastruktur yang akan mendukung ekosistem di ibu kota baru.

"Kita harus memahami bahwa pembangunan Ibu Kota ini dilakukan secara bertahap, jadi kita memulai dari hal yang paling bisa dikerjakan," ujar Jaka usai acara Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (6/10/2024).

Untuk perkembangan IKN Financial Center, tahap awal pembangunan dimulai dengan penyediaan kantor bagi perusahaan sektor keuangan yang nantinya akan mendukung aktivitas pusat keuangan di IKN.

"Saat ini, tahapannya adalah pembangunan infrastruktur yang diperlukan. IKN Financial Center yang telah di-groundbreaking mencakup infrastruktur bagi para pelaku aktivitas keuangan yang sudah mulai membangun kantornya," jelas Jaka.

Libatkan Berbagai Pihak

Meski proses pembangunan infrastruktur sedang berlangsung, Jaka mengungkapkan bahwa konsep pelaksanaan IKN Financial Center masih terus dibahas, melibatkan berbagai pihak terkait di sektor keuangan.

"Jika kita bicara soal ekosistem financial center, apakah akan berbeda dengan yang ada di negara lain seperti Dubai, ini tentu membutuhkan konsep yang matang. Hal tersebut perlu disusun bersama dengan berbagai pemangku kepentingan, dan prosesnya memerlukan tahapan yang cukup panjang," tambahnya.

"Banyak alternatif dan model yang bisa diterapkan, namun mohon dipahami, membangun ini semua memerlukan tahapan," pungkas Achmad Jaka.

 


Finalisasi Konsep IKN Financial Center

Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara saat senja. desain burung garuda yang mengepakkan sayap karya dengan nama Istana Garuda merupakan satu dari bagian Istana Kepresidenan Nusantara yang dibangun di lahan seluas 55,7 Ha dengan luas tapak 334.200 meter persegi. (Istimewa)

Sebelumnya, telah diinformasikan bahwa Ibu Kota Nusantara akan dilengkapi dengan pusat keuangan untuk mendukung kegiatan bisnis dan pemerintahan. Konsep IKN Financial Center tersebut saat ini sedang difinalisasi oleh pemerintah.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu konsep final dari pemerintah. Menurutnya, konsep ini berbeda dengan pusat keuangan di lokasi lain.

"Tentu pelaksanaan dari konsep final IKN Financial Center akan menunggu keputusan pemerintah terkait format dan model bisnis yang akan disediakan, termasuk produk keuangan dan jasa keuangan yang ada di sana. Namun, konsep ini tidak akan sama dengan yang ada di tempat lain," kata Mahendra usai acara Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 di Balikpapan, Minggu (6/10/2024).

Berbagai Usulan Konsep

Mahendra menambahkan, tujuan utama dari pembangunan IKN Financial Center adalah memberikan fasilitas tambahan bagi aktivitas keuangan yang sudah ada. Beberapa gagasan tengah difinalisasi oleh pemerintah.

OJK, sebagai regulator, siap menjalankan pengawasan di lokasi tersebut. Namun, terkait bentuk model bisnis yang akan diterapkan, keputusan akan sepenuhnya berada di tangan pemerintah.

"Memang ada beberapa gagasan yang sedang difinalisasi. Kami, sebagai regulator di sektor jasa keuangan, siap menjadi pengawas atas aktivitas yang akan berlangsung di sana," jelas Mahendra.

"Namun, kami belum ingin mendahului terkait bentuk aktivitasnya, meskipun beberapa model bisnis dan kegiatan yang mungkin akan disetujui telah dibahas lebih lanjut," tutup Mahendra Siregar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya