Adakah Makanan Sehat Pembersih Penumpukan Plak Arteri untuk Cegah Penyakit Jantung?

Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat menjadi bagian penting dari pengobatan pencegahan dan membantu memperlambat atau menghentikan perkembangan penumpukan plak arteri dan penyakit jantung terkait.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 06 Okt 2024, 17:28 WIB
Ilustrasi Jantung. (Foto: Unsplash/Robina Weermeijer)

Liputan6.com, Jakarta Penumpukan plak di arteri dapat mengurangi aliran darah dan menyebabkan komplikasi yang parah. Mengonsumsi makanan tertentu tidak dapat membersihkan arteri yang tersumbat, namun pola makan yang sehat dapat membantu mengelola dan mencegah penyakit jantung.

Ketika orang menyebut arteri 'tersumbat', yang mereka maksud adalah penumpukan timbunan plak di dalamnya. Plak ini mengandung kolesterol, zat lemak lainnya, dan produk limbah seluler. Seiring waktu, penumpukan plak dapat menyebabkan arteri menebal atau mengeras. Ini adalah suatu kondisi yang dikenal sebagai aterosklerosis.

Bisakah makanan membuka sumbatan arteri?

Tidak ada makanan sehat atau perawatan khusus yang dapat membalikkan aterosklerosis. Namun, perubahan pola makan dan gaya hidup dapat menjadi bagian penting dari pengobatan pencegahan dan membantu memperlambat atau menghentikan perkembangan aterosklerosis dan penyakit jantung terkait.

Misalnya, pola makan nabati yang berfokus pada makanan utuh dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit arteri koroner dan mengurangi risiko aterosklerosis. Pola makan lain, seperti Mediterania dan DASH, juga dapat membantu mengelola perkembangan penyakit jantung sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan seimbang.

Ada banyak penyebab dan faktor risiko perkembangan aterosklerosis, dan sering kali saling terkait. Meskipun pola makan memainkan peran penting dalam perkembangan aterosklerosis, masyarakat harus mengambil pendekatan gaya hidup yang lebih luas untuk mengelola kondisi ini, dilansir Medical News Today

Pola Makan yang Tepat Bantu Cegah Masalah Jantung

Pola makan adalah bagian penting untuk menjaga kesehatan arteri, bersama dengan aspek gaya hidup lainnya.

Makanan tertentu bermanfaat bagi kesehatan jantung dengan menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol 'jahat', dan membantu orang menjaga berat badan yang sehat.

Berikut ini adalah beberapa perubahan pola makan sederhana yang dapat dilakukan orang untuk meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan risiko penyakit jantung.

 


Hindari Lemak Tidak Sehat dan Batasi Garam

Hindari lemak tidak sehat

American Heart Association menyarankan masyarakat untuk mengurangi konsumsi lemak jenuh dan menghilangkan lemak trans, yang dapat membantu menurunkan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol 'jahat'.

Batasi garam

Diet tinggi garam dikaitkan dengan perkembangan aterosklerosis dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular lainnya, termasuk tekanan darah tinggi.

Menurunkan asupan garam ke tingkat yang sehat adalah cara sederhana dan hemat biaya untuk meningkatkan kesehatan jantung. Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan orang dewasa yang sehat untuk mengonsumsi kurang dari 2000 miligram/hari natrium yang setara dengan sekitar 5 gram garam per hari.

 


Perbanyak asupan makanan nabati

Pola makan yang memprioritaskan sayuran utuh, buah-buahan, dan biji-bijian serta membatasi karbohidrat olahan dan protein hewani memiliki risiko penyakit jantung yang jauh lebih kecil dibandingkan pola makan yang memprioritaskan produk hewani.

Pola makan vegan dan vegetarian dikaitkan dengan rendahnya kejadian diabetes, tekanan darah tinggi, dan asupan lemak jenuh. Ini adalah tiga faktor risiko utama perkembangan aterosklerosis dan risiko penyakit jantung.

Adopsi Diet Mediterania

Diet mediterania merupakan cara makan yang mengutamakan buah-buahan, sayur mayur, kacang-kacangan, lemak sehat, dan biji-bijian. Biasanya rendah daging dan makanan olahan.

Sebuah penelitian mengamati peserta berusia 55 hingga 80 tahun dengan risiko kardiovaskular tinggi selama hampir 5 tahun. Para peserta mengonsumsi makanan rendah lemak atau diet Mediterania dengan minyak zaitun extra virgin atau kacang-kacangan. Kelompok Mediterania mengalami lebih sedikit kejadian kardiovaskular utama selama masa penelitian dibandingkan mereka yang mengikuti diet rendah lemak.


Adopsi Diet Mediterania

Diet mediterania merupakan cara makan yang mengutamakan buah-buahan, sayur mayur, kacang-kacangan, lemak sehat, dan biji-bijian. Biasanya rendah daging dan makanan olahan.

Sebuah penelitian mengamati peserta berusia 55 hingga 80 tahun dengan risiko kardiovaskular tinggi selama hampir 5 tahun. Para peserta mengonsumsi makanan rendah lemak atau diet Mediterania dengan minyak zaitun extra virgin atau kacang-kacangan. Kelompok Mediterania mengalami lebih sedikit kejadian kardiovaskular utama selama masa penelitian dibandingkan mereka yang mengikuti diet rendah lemak.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya