4 Dampak Negatif Lingkungan Lembab dan Gelap pada Kesehatan Anak

Apa efek buruk dari rumah lembap dan kurang cahaya bagi anak? Temukan solusinya di sini.

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 23 Okt 2024, 20:19 WIB
Ruangan multifungsi untuk bikin rumah minimalis makin lapang. Credit: Depositphotos.com

Liputan6.com, Jakarta Lingkungan yang lembap dan gelap di dalam rumah dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan anak-anak. Ruangan yang kurang mendapat cahaya alami dan memiliki kelembapan tinggi sering kali menjadi tempat berkembang biak bagi jamur dan bakteri. Kondisi ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pernapasan hingga alergi.

Anak-anak, dengan sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang, sangat rentan terhadap efek buruk dari lingkungan semacam ini. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu waspada dan memastikan bahwa setiap sudut rumah mendapatkan sirkulasi udara yang baik dan pencahayaan yang memadai.

Dengan memahami dampak negatif dari lingkungan lembap dan gelap, orang tua dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menciptakan lingkungan rumah yang sehat dan mendukung pertumbuhan optimal anak-anak mereka, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (23/10/2024).


Dampak Negatif Ruangan Terlalu Lembab

Selain jogging track, perumahan ini juga menyediakan ruang terbuka lain seperti playground di atas security gate (Foto: Istimewa)

1. Meningkatkan Risiko Masalah Pernapasan

Ruangan dengan sedikit cahaya alami cenderung lebih dingin dan lembap. Kondisi ini mendukung pertumbuhan virus dan bakteri. Partikel jamur dan lumut lebih banyak ditemukan di ruangan lembap dibandingkan dengan rumah yang kering dan memiliki sirkulasi udara yang baik, sehingga meningkatkan risiko masalah pernapasan.

2. Meningkatkan Risiko Penyakit TBC

Menurut laporan yang dirilis oleh Canada Communicable Disease Report, anak-anak yang tinggal di rumah lembap dengan ventilasi yang buruk lebih berisiko terkena tuberkulosis (TBC). Kondisi ini disebabkan oleh paparan partikel jamur yang tinggi dan terhambatnya produksi T-Cell.


Resiko Ruangan yang Kurang Cahaya dan Lembab

Meningkatnya serangan Israel di Lebanon menyebabkan sedikitnya 1,2 juta orang meninggalkan rumah mereka. (Ibrahim Chalhoub/AFP)

3. Perkembangan Anak yang Tertunda

Pencahayaan yang kurang dan minimnya udara segar di dalam rumah bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak-anak yang terus-menerus terpapar lingkungan yang gelap dan lembap cenderung memiliki energi yang rendah, mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, serta mengalami hambatan dalam perkembangan fisiknya.

Penting bagi orangtua untuk memastikan bahwa rumah mereka memiliki pencahayaan yang memadai dan sistem ventilasi yang baik agar dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak dengan optimal.

4. Risiko Asma Akibat Udara Lembap

Rumah yang lembap sering kali memiliki tingkat debu dan tungau yang tinggi, yang dapat memicu asma dan masalah pernapasan lainnya pada anak-anak yang rentan. Menggunakan alat pembersih udara dan memastikan ventilasi yang baik dapat membantu menjaga agar udara di dalam rumah tetap bersih dan segar.

Mengingat dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh udara lembap dan kurangnya cahaya di dalam rumah, penting untuk mencegah masalah berbahaya pada anak dengan menggunakan Notale Dehumidifier Milzu, alat pengontrol kelembapan yang efektif melindungi dari bahaya gangguan pernapasan. Edisi terbaru ini memiliki kapasitas pengeringan 25L/D dan daya tampung air hingga 4L, salah satu yang terbesar di kelasnya. Pastikan juga tingkat kelembapan ideal berkisar antara 45%-63% (RH).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya