Mengenal Breadcrumbing dalam Hubungan, Bentuk Manipulasi Menyakitkan di Balik Ketidakpastian

Istilah Breadcrumbing menggambarkan perilaku seseorang yang memberikan perhatian secukupnya untuk membuatmu tetap tertarik, tetapi tanpa niat untuk membangun hubungan yang serius.

oleh Miranti diperbarui 15 Okt 2024, 20:38 WIB
Ilustrasi Bertengkar dengan Pasangan/https://www.freepik.com/lookstudio 

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tidak pernah merasakan kebahagiaan saat mendapatkan perhatian kecil dari orang yang disukai? Sebuah pesan singkat, tanda suka di media sosial, atau ajakan untuk mengobrol yang menyenangkan, semua itu bisa membuat hati berbunga-bunga.

Namun, pernahkah kamu merasa ada yang kurang? Ketidakpastian dan kebingungan sering muncul ketika perhatian yang diterima terasa samar dan tidak jelas. Inilah yang sering dikenal sebagai breadcrumbing. Istilah ini menggambarkan perilaku seseorang yang memberikan perhatian secukupnya untuk membuatmu tetap tertarik, tetapi tanpa niat untuk membangun hubungan yang serius.

Ada beberapa alasan di balik perilaku ini. Salah satunya adalah untuk merasa memiliki kendali atau dihargai. Breadcrumbing sering digunakan sebagai cara untuk menghindari komitmen. Mereka menikmati perhatian yang kita berikan, tetapi tidak siap untuk membentuk hubungan yang serius.

Situasi seperti ini sering menjadi beban dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Meskipun terdengar sepele, namun menghadapi breadcrumbing memang tidak mudah. Percayalah, masih ada cara untuk keluar dari situasi ini. Apakah kamu sedang mengalami ini? Kenali tanda-tanda breadcrumbing dalam hubungan berikut ini sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (15/10/2024):


Kenali Breadcrumbing

Kondisi breadcrumbing yang membingungkan (Foto: Pexels.com)

Menurut psychcentral.com, ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin terlibat dalam perilaku breadcrumbing:

1. Kurang Percaya Diri

Breadcrumbing dapat terjadi karena seseorang memiliki rasa percaya diri yang rendah. Dengan melakukan breadcrumbing, mereka mungkin merasa lebih berkuasa dan dihargai, yang membantu menutupi rasa rendah diri. Ketika kita mulai menunjukkan ketertarikan, mereka mendapatkan kepuasan dari merasa diinginkan oleh orang lain.

2. Keterikatan yang Tidak Aman

Alasan lain untuk breadcrumbing adalah ketidaknyamanan dengan kedekatan atau intensitas dalam hubungan. Mereka mungkin khawatir jatuh cinta terlalu dalam. Dengan sengaja memberikan perhatian yang terbatas, mereka menjaga ketertarikanmu tetap ada, tetapi tidak cukup untuk menimbulkan harapan yang berlebihan. Ini adalah cara mereka melindungi diri dari kemungkinan rasa sakit jika hubungan itu berakhir.

3. Masalah Kesehatan Mental

Alasan tambahan adalah jika individu tersebut memiliki masalah kesehatan mental, seperti gangguan kepribadian narsistik. Gangguan ini mendorong mereka untuk mencari perhatian dan terlibat dalam permainan dalam hubungan. Hal ini membuat mereka yang memiliki kecenderungan narsistik merasa berkuasa dan istimewa.


Cara Menghadapi Breadcrumbing

Menghadapi tantangan breadcrumbing (Foto: Pexels.com)

Ketika kamu menyadari bahwa kamu menjadi korban breadcrumbing, langkah penting berikutnya adalah menetapkan batasan yang tegas. Jangan biarkan orang tersebut terus mempengaruhi emosimu. Fokuslah pada dirimu sendiri dan jangan ragu untuk mengatakan "tidak". 

Kamu berhak memiliki hubungan yang sehat dan penuh rasa hormat. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi komunikasi dengan orang itu, mengalihkan perhatian ke diri sendiri dengan mencintai diri melalui hobi atau aktivitas yang kamu nikmati, serta mencari dukungan dari teman atau keluarga.

Breadcrumbing merupakan bentuk manipulasi yang menyakitkan. Namun, keyakinan dalam diri untuk menghadapinya harus selalu ada. Usahakan untuk selalu mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat atau profesional.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya