Sadar Ada Kekurangan, KPU DKI Evaluasi Debat Perdana Pilkada Jakarta

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta akan melakukan evaluasi penyelenggaraan debat perdana Pilkada Jakarta 2024. Tujuannya, agar debat selanjutnya bisa menciptakan warna baru yang lebih baik lagi.

oleh Aries Setiawan diperbarui 07 Okt 2024, 08:45 WIB
Debat perdana calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta 2024 diisi dengan sesi tanya jawab masing-masing pasangan calon. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta akan melakukan evaluasi penyelenggaraan debat perdana Pilkada Jakarta 2024. Tujuannya, agar debat selanjutnya bisa menciptakan warna baru yang lebih baik lagi.

"Yang pasti tiap tahapan ada proses evaluasi, satu dua hari ke depan kami akan menghubungi tim pasangan calon (paslon) agar dapat input dari proses yang ada supaya ada perbaikan di debat kedua dan ketiga," kata Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata udai debat pertama Pilkada Jakarta 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu malam (6/10/2024), dilansir Antara.

Wahyu mengucapkan terima kasih kepada tim pasangan calon (paslon), tamu undangan dan massa yang hadir sudah kooperatif dan mematuhi aturan yang ada demi kelancaran debat perdana.

Sementara itu, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jakarta, Astri Megatari, mengakui debat pertama bukan hal yang mudah mengingat hal ini merupakan penyelenggaraan perdana di seluruh provinsi dalam konteks pemilihan gubernur dan wakil gubernur.

"Debat pertama ini enggak mudah. Ini debat pertama kali diselenggarakan di seluruh provinsi dalam konteks pemilihan gubernur dan wakil gubernur," kata Astri.

Astri menyadari di penyelenggaraan debat perdana ini masih banyak ruang dan kekurangan. Namun KPU DKI Jakarta, kata Astri, akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan agar debat selanjutnya bisa lebih baik lagi.

"Kami sadari ini debat pertama, jadi banyak ruang-ruang kami yang untuk berkembang sehingga debat kedua dan ketiga selanjutnya mungkin ada konsep baru yang bisa kami hadirkan. Jadi warnanya akan berbeda dengan debat pertama," ujar Astri.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menggelar debat pertama pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (cagub-cawagub) di Pilkada Jakarta 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu malam.

Peserta debat tersebut adalah pasangan cagub-cawagub nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel). Tema yang diangkat dalam debat perdana yakni "Penguatan SDM dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global".


Debat Pilkada Jakarta Dinilai Lebih Seru Era Anies, Ahok dan AHY

Debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta akan berlangsung dalam enam sesi. Tampak pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana saat menyampaikan visi misi dalam segmen pertama. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai, debat cagub-cawagub Jakarta yang digelar pada Minggu (6/10/2024) masih terlihat normatif.

Menurut Mardani, debat cagub-cawagub Jakarta masih lebih seru saat Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cagub Jakarta pada 2017 silam.

Diketahui, debat perdana cagub-cawagub Jakarta ini digelar di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Juga menarik, tetapi memang masih belum lepas kali ya. Belum, dulu waktu awal Anies-Ahok dan AHY itu langsung banyak. Ketika sekarang masih normatif gitu," kata Mardani yang kemudian tertawa.

"Saya ngerasain Anies-Ahok menarik ya. Nah ini mungkin ke depan bisa lebih tajem lagi," tambahnya.

Kemudian, saat disinggung apakah karena tema debat perdana ini yang belum mengerucut, menurutnya, kurang lebih belanja masalah dan juga kelugasan para kandidat.

"Tema sudah mengerucut, tetapi memang ini karena debat pertama ya. Kami berharap di debat kedua bisa lebih lugas, bisa lebih belanja masalah dan bisa lebih saling menegasikan dengan data, jadi masyarakat jadi puas," jelas Mardani.

"Karena demokrasi Jakarta kan sudah sangat maju. Sehingga berharap ini bisa jadi etalase yang tiap pimpinan calon nomor urut 1, 2, 3 itu punya kemampuan yang tajam," sambungnya.

Oleh karena itu, Mardani ingin agar debat berikutnya pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) bisa lebih tajam lagi dengan tetap menjaga adabnya.

"Beberapa normatif, menjadi kesempatan mungkin ke depannya menjadi lebih tajam, lebih berdata dan lebih fokus. Memang Pak RK sangat low profile dan Pak Sus juga cool. Ke depan mungkin tetap harus dijaga adabnya, dijaga akhlaknya, tapi tetap lebih berani masuk ke substansi dan saling belanja masalah," ujar Mardani.

Infografis Adu Program 3 Paslon di Debat Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya