Kisah Kiai sudah Sepuh Tetap jadi Imam, Ini Sentilan Kocak Gus Baha

Istiqamah tak melulu dilihat dari seseorang tersebut secara konsisten melakukan sesuatu. Namun ada keterkaitan dengan sikap hati sebagaimana diungkap oleh Gus Baha.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Okt 2024, 03:30 WIB
Gus Baha (TikTok)

Liputan6.com, Cilacap - Istiqamah secara literal artinya tegak lurus. Namun definisi istiqamah yang universal ialah bersikap teguh dan berusaha untuk selalu terus melaksanakan kebaikan secara konsisten dan tidak berubah.

Meskipun setelah mengetahui definisi istiqamah ini, tidak lantas dengan semena-mena bisa untuk menilai seseorang itu istiqamah. Tidak cukup hanya menilai seseorang yang melakukan amal ibadah secara konsisten belaka.

Ada keterkaitan antara sikap hati dengan perilaku konsisten agar seseorang disebut sebagai orang yang istiqamah.

Hal ini dikemukakan KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) dalam sebuah kesempatan tausiyahnya.

Gus Baha menceritakan kisah dari ayahnya perihal seorang imam sholat yang sudah sangat tua (sepuh) namun tetap menjadi imam sholat. Boleh dibilang, imam tersebut adalah kiai sepuh.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Kisah Kiai Sepuh Tetap jadi Imam

Gus Baha (SS: YT. @NgajiGusBaha)

Gus Baha mengisahkan sebagaimana diceritakan oleh ayahnya KH Nursalim perihal seorang kiai yang jadi imam meskipun sudah lanjut usia.

Sang Imam tersebut pun mendapatkan pujian dari masyarakat bahwa dirinya merupakan seorang yang istiqamah.

Penilaian masyarakat hanya dari aspek lahiriahnya saja perihal dirinya hingga di usia senja masih menjadi imam sholat.

“Saya masih ingat dengan perkataan bapak saya, ada kiai sepuh (tua-pen) masih jadi imam dipuji, itu istiqamah,” kata Gus Baha menceritakan pujian yang diberikan orang-orang dikutip dari tayangan YouTube Short @LogikakerenGusBaha, Senin (07/10/2024).


Istiqamah atau Tidak Mau Diganti?

Gus Baha (TikTok)

Namun ayah Gus Baha, sebagaimana dikisahkan Gus Baha memberikan penilaian lain terhadap kiai tua tersebut.

Ayah Gus Baha tak buru-buru memberikan stigma istiqamah atas kiai itu. Beliau justru menanyakan alasannya masih menjadi imam di usia yang sudah sangat tua.

Sebab dalam situasi demikian ia tetap menjadi imam sholat, mungkin saja dirinya takut diganti oleh orang lain.

Jika memang demikian, yang dilakukan kiai tersebut tidak ikhlas karena Allah SWT semata, namun ada faktor lain sebagaimana disebut di atas. Oleh sebab itu tidak bisa karena melakukan secara konsisiten lantas disebut istiqamah.

Jadi ada syarat lain seseorang disebut istiqamah yakni kebersihan niat dan hati tatkala ia melaksanakan suatu hal secara konsisten.

“Kata bapak, itu istiqamah atau tidak mau diganti?” tandasnya.

“Akhirnya banyak alumni pondok yang menganggur, karena yang tua tidak mau diganti, tidak mau kaderisasi..ha..ha..ha… ” kelakarnya.

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya