Strategi Kampanye Donald Trump dan Kamala Harris di Bulan Terakhir Jelang Pemilu AS

Kamala Harris dan Donald Trump memiliki pandangan yang berbeda dalam sejumlah isu, membuat pemilih di AS terbagi dalam dua kelompok pilihan.

oleh Tim Global diperbarui 07 Okt 2024, 21:30 WIB
Ini merupakan debat pertama Donald Trump dan Kamala Harris sebelum pemilihan digelar pada November 2024 mendatang. (Leonardo Munoz/AFP)

Liputan6.com, Washington - Menjelang pemilu Amerika Serikat (AS) yang semakin dekat, Donald Trump dari Partai Republik dan Kamala Harris dari Partai Demokrat memanfaatkan bulan terakhir kampanye mereka untuk memperkuat posisi di area-area yang mungkin kurang berhasil.

Fokus utama mereka adalah untuk menarik perhatian pemilih perempuan dan mengatasi isu-isu ekonomi yang menjadi perhatian utama mayoritas pemilih.

Jajak pendapat publik menunjukkan bahwa Donald Trump tertinggal dari Kamala Harris di antara pemilih perempuan.

Dalam upayanya untuk menarik simpati, Donald Trump berjanji untuk melindungi perempuan yang menurutnya mengalami kesulitan ekonomi dan sosial lebih besar dibandingkan saat ia menjabat sebagai presiden.

"Perempuan membayar harga lebih tinggi untuk bahan pokok dan lebih stres dibandingkan empat tahun lalu. Saya akan memperbaiki semua itu," ujar Trump dalam kampanyenya di North Carolina, seperti dilansir VOA Indonesia, Senin (7/10/2024). 

Isu akses terhadap aborsi menjadi salah satu alasan Trump tertinggal di kalangan pemilih perempuan. Keputusannya untuk menunjuk hakim Mahkamah Agung yang berperan dalam mengakhiri perlindungan aborsi federal telah memicu pembatasan aborsi di lebih dari dua puluh negara bagian, termasuk Georgia.

 


Kamala Harris Pikat Pemilih Perempuan

Wakil Presiden AS terpilih Kamala Harris saat dilantik oleh Hakim Agung Sonia Sotomayor di US Capitol di Washington, Rabu (20/1/2021). Kamala Harris datang menghadiri pelantikan didampingi sang suami Doug Emhoff. (AP Photo/Andrew Harnik)

Sebaliknya, Kamala Harris menekankan pentingnya kebebasan perempuan dalam pemungutan suara ini. Pemerintah tidak boleh memberi tahu perempuan tentang apa yang harus dilakukan dengan tubuh mereka, kata Harris kepada para pendukungnya.

Meskipun Trump tertinggal di kalangan pemilih perempuan, ia tetap unggul di antara pemilih pria. Untuk menarik dukungan pria, Harris didukung oleh iklan dari Lincoln Project yang mengklaim bahwa Harris adalah pilihan terbaik untuk kelas menengah.

Ekonomi tetap menjadi isu utama dalam kampanye ini. Trump berjanji untuk mengembalikan pekerjaan dari negara-negara lain dengan menawarkan pajak rendah dan akses pasar bebas bagi perusahaan yang memproduksi di Amerika. Sementara itu, Harris menjanjikan bantuan uang muka untuk pembeli rumah pertama kali sebagai bentuk dukungan terhadap masyarakat kelas pekerja.


Pemungutan Suara Awal

Para pemilih mengantre memberikan suara dalam pemungutan suara awal secara langsung untuk pilpres AS di Fairfax, Virginia, AS (18/9/2020). Warga dapat memilih untuk memberikan suara secara langsung atau melalui pos sebelum Hari Pemilu yang jatuh pada 3 November mendatang. (Xinhua/Liu Jie)

Pemungutan suara awal telah berlangsung di 23 negara bagian.

Dengan kebanyakan negara bagian menunjukkan dukungan kuat terhadap salah satu kandidat, hasil pemilu kemungkinan besar akan ditentukan oleh tujuh swing states: Michigan, Wisconsin, Pennsylvania, Georgia, North Carolina, Arizona, dan Nevada.

Kedua kandidat terus berupaya untuk memenangkan hati pemilih di negara bagian ini, menjadikan pemilu kali ini salah satu yang paling dinamis dalam sejarah politik Amerika.

Infografis Trump Vs Biden Klaim Kemenangan Pemilu AS 2020 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya