Jadi Mitra Lama Eropa, Indonesia Dorong Kerja Sama Lebih Erat di Bidang Ekonomi Digital hingga Pariwisata

Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury meyakini bahwa kerja sama Indonesia dan Eropa dapat diperluas melalui sejumlah sektor prioritas.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 07 Okt 2024, 19:00 WIB
Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury dalam acara Indonesia-Europe Business Forum (IEBF) 2024 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (7/10/2024). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)

Liputan6.com, Jakarta - Eropa merupakan mitra lama bagi Indonesia, yang sudah menjalin kerja sama dalam berbagai sektor selama berabad-abad.

Terlebih dalam bidang ekonomi, hubungan perdagangan Indonesia dengan Eropa menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.

Pada tahun 2019, perdagangan bilateral Indonesia dan Eropa mencapai sekitar USD 34 miliar, sementara pada tahun 2023 meningkat menjadi sekitar USD 43,2 miliar.

Selama satu dekade terakhir, dari tahun 2014 hingga 2023, nilai kumulatif perdagangan antara Indonesia dan Eropa telah melampaui USD 375 miliar.

Adapun total investasi perusahaan-perusahaan Eropa di Indonesia mencapai USD 3 miliar pada tahun 2023, meningkat 4,4 persen dari tahun sebelumnya.

Data tersebut diungkapkan langsung oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury, seraya mengatakan bahwa Indonesia menjadi pasar dan tujuan investasi penting bagi perusahaan Eropa.

"Hal ini sebenarnya menunjukkan bahwa meskipun Indonesia dan Eropa sebenarnya memiliki potensi yang signifikan, masih banyak area yang saat ini masih belum tergarap. Kita perlu bekerja sangat keras untuk dapat mewujudkan potensi tersebut," kata dia saat membuka Indonesia-Europe Business Forum (IEBF) 2024 atau forum bisnis Indonesia-Eropa yang diselenggarakan di Hotel Shangri-la, Jakarta, Senin (7/10/2024).

Sebaliknya, negara-negara di Eropa juga merupakan mitra penting bagi Indonesia karena menjadi sumber penting investasi asing langsung dan menawarkan akses ke teknologi canggih, modal, serta pasar.


Dorong Kerja Sama di Sejumlah Bidang

Indonesia-Europe Business Forum (IEBF) 2024 atau forum bisnis Indonesia-Eropa yang diselenggarakan di Hotel Shangri-la, Jakarta, Senin (7/10/2024). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)

Pahala pun mendorong kerja sama yang lebih erat dengan Eropa di sejumlah bidang. Berikut ini di antaranya:

Pertama, bidang teknologi dan investasi.

Ekonomi digital, sebut Pahala, merupakan salah satu sektor yang tumbuh paling cepat di Indonesia maupun ASEAN.

"Ekonomi digital Indonesia merupakan yang terbesar di antara negara-negara anggota ASEAN dan saat ini ASEAN tengah mengembangkan apa yang kita sebut sebagai perjanjian kerangka ekonomi digital yang siap meningkatkan nilai ekonomi digital kita dari sekitar USD 1 triliun pada tahun 2020 menjadi sekitar USD 2 triliun dolar pada tahun 2020," tutur dia.

Kedua, ekonomi hijau dan biru.

Dalam hal ini, Pahala melihat potensi kerja sama untuk mengembangkan ekosistem baterai dan mengembangkan kapasitas energi terbarukan di Indonesia.

"Saya kira, ini sebenarnya akan menjadi salah satu sektor yang akan menjadi salah satu prioritas pemerintah di masa depan. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia," pungkas dia.


Sektor Potensial Lainnya

Indonesia-Europe Business Forum (IEBF) 2024 atau forum bisnis Indonesia-Eropa yang diselenggarakan di Hotel Shangri-la, Jakarta, Senin (7/10/2024). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)

Ketiga, pariwisata dan industri kreatif.

Sektor ini disebut Pahala telah memainkan peran penting dalam ekonomi dan mata pencaharian Indonesia.

Pariwisata menyumbang sekitar 4,1 persen dari PDB Indonesia dan juga mempekerjakan sekitar 22 juta penduduk di Indonesia.

Sektor pariwisata juga erat kaitannya dengan sektor kreatif.

"Saya berharap melalui forum ini kita dapat mengeksplorasi bagaimana kita dapat berkolaborasi dalam mengembangkan ekonomi kreatif serta industri pariwisata antara Indonesia dan mitra-mitra Eropa kita," sebutnya.

Keempat, sektor kesehatan.

Perusahaan-perusahaan di Eropa diyakini Pahala memiliki pengalaman dan teknologi yang mumpuni untuk memperkuat sektor Kesehatan. Terlebih pasca pandemi COVID-19, sektor ini merupakan sektor yang sangat ditekankan dan diprioritaskan Indonesia.

"Saya berharap forum ini juga dapat mengeksplorasi kerja sama di sektor perawatan kesehatan termasuk bagaimana kita dapat mengembangkan sektor perawatan kesehatan yang jauh lebih kuat di Indonesia," kata dia.

Kelima, sektor manufaktur.

Sektor ini menjadi salah satu sektor yang tengah dikembangkan oleh pemerintah Indonesia terutama dalam lima prioritas yakni makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, kimia, otomotif dan elektronik.

"Karena perusahaan-perusahaan Eropa berusaha untuk berurusan dengan rantai pasokan globalnya, Indonesia berada dalam posisi yang tepat," tambahnya.

Peringkat Investasi Indonesia Naik (Liputan6.com/Triyas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya