Belanda Janjikan Rp6,9 Triliun untuk Bantu Pengembangan Drone Ukraina

Rencana pengembangan drone ini akan menggabungkan inovasi Ukraina dan pengetahuan Belanda untuk meningkatkan teknologi yang digunakan di medan perang.

oleh Tim Global diperbarui 08 Okt 2024, 17:05 WIB
Serangan itu termasuk yang pertama terhadap Kyiv, ibu kota Ukraina, dalam hampir dua bulan, meskipun tidak ada laporan target yang terkena. (AP Photo/Bernat Armangue)

Liputan6.com, Kyiv - Menteri Pertahanan Belanda Ruben Brekelmans dalam sebuah kunjungan mendadak ke Kyiv pada Minggu (6/10/2024) mengatakan bahwa negaranya akan menginvestasikan USD 440 juta atau setara Rp6,9 triliun untuk pengembangan pesawat tak berawak canggih untuk Ukraina dan mengirimkan lebih banyak F-16 dalam beberapa bulan mendatang.

Lebih dari 2,5 tahun sejak dimulainya invasi skala penuh Rusia, Ukraina masih berjuang untuk mencegah pasukan Rusia yang bergerak maju ke timur dan menyerang infrastruktur penting menjelang musim dingin, dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (8/10).

"Perang, tentu saja, semakin meningkat setiap hari, dan Ukraina menyiapkan lebih banyak brigade yang semuanya membutuhkan dukungan, membutuhkan peralatan militer. Kita perlu memiliki aliran dukungan yang berkelanjutan," kata Brekelmans kepada Reuters di Kyiv.

Rencana aksi drone ini akan menggabungkan inovasi Ukraina dan pengetahuan Belanda untuk meningkatkan teknologi yang digunakan di medan perang.

"Kita akan fokus pada berbagai jenis drone, baik drone pengintai, drone yang lebih defensif, tetapi juga drone penyerang, karena kita melihat bahwa Ukraina membutuhkan drone yang lebih ofensif untuk menargetkan fasilitas militer," kata Brekelmans.

Sekitar separuh dari investasi tersebut akan dihabiskan di Belanda, sementara sisanya akan dibagi antara Ukraina dan negara-negara lain, kata Brekelmans.

Brekelmans mengatakan, jika drone yang dikembangkan berhasil, maka dana yang lebih besar akan tersedia untuk meningkatkan produksi.


Janji Belanda

Bendera nasional Belanda (AFP)

Belanda telah menjanjikan USD 11 miliar dalam bentuk dukungan militer untuk Ukraina sejak awal invasi Rusia dan menghabiskan sekitar USD 4,4 miliar sejauh ini.

Setelah mengunjungi kota Kharkiv yang dihantam bom luncur Rusia pada Sabtu (5/10), Brekelmans mengatakan bahwa menyerang target militer di Rusia adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan kota tersebut.

Ukraina telah meminta mitranya agar memberikan izin untuk menggunakan senjata mereka untuk menyerang target yang jauh di dalam Rusia dan memberikan lebih banyak pertahanan udara.

 


Bantuan dari Belanda Sebelumnya

Ilustrasi bendera Ukraina. (Unsplash)

Belanda telah memberikan sumbangan pada pertahanan udara Ukraina dengan mendorong mitra-mitra internasionalnya untuk memasok Ukraina dengan jet F-16 dan menjanjikan 24 jet tersebut.

Kiriman pertama pesawat dari Belanda sudah beroperasi di wilayah udara Ukraina. Sementara yang lainnya akan dikirim dalam beberapa bulan mendatang dan mungkin awal tahun depan.

Belanda juga mengirimkan suku cadang cadangan, amunisi, dan bahan bakar untuk jet-jet tersebut karena berupaya memperluas peluang pelatihan pilot melalui pertemuan dengan negara-negara mitra dan pemain sektor swasta seperti Lockheed Martin agar jet-jet tersebut dapat terus beroperasi, kata Brekelmans.

Belanda juga telah mengumumkan rencana untuk merakit sistem pertahanan udara Patriot bagi Ukraina dengan mengandalkan suku cadang dari berbagai negara, tetapi Brekelmans mengatakan Belanda masih mengalami kesulitan untuk mendapatkan beberapa suku cadang.

Brekelmans mengatakan, Ukraina sudah menggunakan satu radar patriot yang dipasok Belanda dan tiga alat peluncur lainnya akan segera dikirim.

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya