Di Pinggir Jurang, Erik ten Hag Percaya Diri Tidak Dipecat Manchester United

Di tengah badai yang mengguncang Old Trafford, sang nahkoda Manchester United Erik ten Hag masih optimis akan mempertahankan kursi kepelatihannya meski awal buruk di 2024/2025.

oleh Rahmat Fathurahman diperbarui 07 Okt 2024, 23:00 WIB
Pelatih Manchester United, Erik ten Hag meninggalkan lapangan setelah berakhirnya laga pekan ke-25 Premier League 2023/2024 menghadapi Luton Town di Kenilworth Road, Luton, Minggu (18/2/2024). (AP Photo/Ian Walton)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah badai yang mengguncang Old Trafford, sang nahkoda Manchester United Erik ten Hag masih optimis akan mempertahankan kursi kepelatihannya meski awal buruk di 2024/2025.

Pemilik saham minoritas klub, Sir Jim Ratcliffe, beserta jajaran petinggi lainnya yakni CEO Omar Berrada, Direktur Olahraga Dan Ashworth, Direktur Teknis Jason Wilcox, dan anggota dewan sepak bola Sir Dave Brailsford, hadir menyaksikan pertandingan Liga Premier melawan Aston Villa, Minggu (6/10/2024).

Setan Merah berhasil mencuri satu poin berharga di kandang Aston Villa, bahkan nyaris menggondol tiga poin penuh berkat tendangan bebas Bruno Fernandes yang membelai mistar gawang di babak kedua.

Namun, hasil ini tak mampu mencegah United terperosok ke posisi ke-14 di tangga klasemen. Situasi ini semakin mempertebal awan keraguan yang menyelimuti masa depan Ten Hag di kursi pelatih, mengingat deretan masalah yang membelit tim musim ini. 

Meski demikian, Ten Hag dengan lantang menegakan bahwa ia belum menerima sinyal bahaya dari petinggi klub. Sang pelatih tetap yakin bahwa dirinya dipandang sebagai sosok tepat untuk mengemudikan kapal besar bernama Manchester United menembus badai menuju dermaga kejayaan.


Terus Komunikasi dengan Petinggi Manchester United

Pelatih Manchester United, Erik ten Hag memberi aplaus kepada para suporter jelang dimulainya laga tunda pekan ke-34 Liga Inggris 2023/2024 menghadapi Newcastle United di Old Trafford Stadium, Manchester, Rabu (15/5/2024). (AP Photo/Dave Thompson)

"Saya tak memiliki firasat apapun yang berbeda," ujar Ten Hag kepada Manchester Evening News, suaranya tenang namun penuh keyakinan. "Jika ada perubahan angin, mereka pasti akan memberitahu saya. Komunikasi kami selalu mengalir bagai air jernih, transparan tanpa kerikil penghalang."

"Dialog dengan mereka tak pernah putus," lanjutnya, matanya memancarkan determinasi. "Usai pertandingan, tugas saya berlanjut - membedah permainan bersama para pemain, menata strategi, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda. Kami selalu bercengkrama. Tiap pekan, bahkan saya berani bilang setiap hari, kami bertukar pikiran. Saya yakin percakapan-percakapan ini akan terus bergulir."

Sementara itu, Ratcliffe, sang pemegang saham minoritas, memilih untuk berjalan di atas tali diplomasi yang tipis. Ia menolak memberikan dukungan terbuka kepada Ten Hag saat didesak tentang situasi manajerial. "Bukan keputusan saya," kilahnya saat ditanya tentang kemungkinan pemecatan.

Ketika BBC Sport mengejar dengan pertanyaan apakah ia percaya pada Ten Hag, Ratcliffe menjawab dengan hati-hati, seolah menimbang setiap kata: "Saya enggan menjawab pertanyaan itu... Erik, bagi saya, adalah sosok yang menarik. Saya melihatnya sebagai pelatih yang sangat mumpuni. Namun, pada akhirnya, keputusan bukan berada di tangan saya. Tim manajemen yang mengendalikan Manchester United-lah yang harus memutuskan langkah terbaik dalam mengarahkan tim ini melewati berbagai rintangan." dilansir dari SportsMole.

"Tim yang kini mengemudikan kapal besar Manchester United baru saja menjejakkan kaki di dek pada Juni atau Juli lalu," Ratcliffe melanjutkan. "Mereka absen saat musim dingin bergulir - Januari, Februari, Maret, April - Omar [Berrada] sang CEO dan Dan Ashworth si Direktur Olahraga baru menginjak tanah Old Trafford di bulan Juli."

 


Manchester United Masih Berproses

Sir Jim Ratcliffe (tengah) sendiri merupakan miliarder Inggris yang lahir di Failsworth, Manchester. Ia mengungkapkan bahwa sejak kecil dirinya memang merupakan penggemear MU. (AFP/Valery Hache)

"Kehadiran mereka masih segar bagai embun pagi," ia menambahkan. "Anda bisa menghitung masa bakti mereka dengan jari - waktu yang terlalu singkat untuk menyelami samudra permasalahan klub. Mereka membutuhkan waktu untuk mengevaluasi situasi dan mengambil keputusan yang bijaksana."

"Visi kami sejelas kristal," tegas Ratcliffe. "Kami bertekad membawa Manchester United kembali ke singgasana kejayaannya. Tentu saja, saat ini kami masih jauh dari garis finish - fakta itu terpampang nyata di depan mata."

Sementara itu, bisikan-bisikan di lorong Old Trafford menyuarakan skenario cadangan. Jika Ten Hag terpaksa melepas kemudi, kabarnya Ruud van Nistelrooy, sang legenda hidup yang kini menjabat sebagai asisten manajer, akan dipercaya untuk memegang tongkat komando sementara.

Kini, Setan Merah bersiap menghadapi pertarungan berikutnya. Mereka akan berusaha mengukir kemenangan ketiga di Liga Premier musim ini saat menyambut kedatangan Brentford di benteng Old Trafford pasca jeda internasional.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya