Pandawara Group Nyaris Hanyut Terbawa Sampah Gara-Gara Trash Barrier Jebol

Hujan yang agak deras sedang terjadi ketika Pandawara Group hendak membersihkan kali. Namun volume sampah yang lebih besar ternyata tak sanggup menahan desakan arus air.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 07 Okt 2024, 17:30 WIB
Pandawara Group hampir terbawa arus karena tanggul sampah yang dibuatnya jebol. (Dok: IG @pandawaragroup https://www.instagram.com/reel/DAvMHq8yZH2/?igsh=MXh1ZDgwMmRzajU1MQ==)

Liputan6.com, Jakarta - Pandawara Group masih terus beraksi untuk bersih-bersih sampah di daerah pantai, sungai, hingga bantaran kali. Terbaru, kelompok anak muda asal Bandung ini mengungkap hampir terbawa sampah lantaran trash barrier jebol.

"Kalian yang buang sampah ke sungai, kita yang hampir terbawa arus," keterangan video yang diunggah pada 5 Oktober 2024.

Tampak pada rekaman, hujan yang agak deras sedang terjadi ketika tim Pandawara hendak membersihkan kali. Namun volume sampah yang lebih besar ternyata tak sanggup menahan desakan arus air.

"Hai orang-orang jangan buang sampah sembarangan dong hei! Trash barrier jadi jebol," kata salah seorang anggota Pandawara di video.

Trash barrier atau pembatas sampah pun jebol. Sampah-sampah yang tadinya terkumpul ikut terbawa aliran air kali dan untungnya tak ada anggota Pandawara turun ke bawah, karena jika tidak mereka tentu akan ikut terbawa.

Pandawara Group hanya bisa melihat sampah-sampah tersebut lewat dan salah satu di antaranya mengambil sampah ember plastik yang tampak menghalangi. "lengah dikit kita pindah alam 🤏🏻," tulis Pandawara lagi di kolom komentar.  Namun tidak disebutkan lokasi yang dikunjungi Pandawara tersebut.

Sampai berita ini ditulis, unggahan tersebut menuai atensi warganet dengan179 ribu tanda suka dan beragam komentar. Di antaranya menyesalkan sikap masa bodo dengan membuang sampah di sungai maupun kali yang menjadi biang keladi banjir

"Menemukan kesalahan itu sangat mudah , tapu menumbuhkan kesadaran itu sangat sulit, Masyarakat kita mindsetnya " MASA BODOH" enggan dibilang iq rendah tapi nyalahin pemerintah, hidup sehat diatur sulit, sakit-sakitan diminta pertanggung jawaban pemerintah 😢🙌," tulis seorang warganet.


Pandawara Ungkap Biaya Membersihkan Sampah

Pantai Loji Sukabumi (Sumber: Instagram/pandawaragroup)

Mengutip dari kanal Bisnis Liputan6.com, 7 Agustus 2024, Pandawara Group rutin memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk membagikan aksi beres-beres sampah di sungai. Lima sekawan asal Bandung ini juga turut membocorkan ongkos tak murah yang perlu dikeluarkan dalam membersihkan satu sungai.

Untuk sekali nyemplung di satu sungai saja, Pandawara Group bisa mengeluarkan biaya maksimal hingga Rp 22 juta. Uang itu dialokasikan untuk berbagai hal, mulai dari membayar upah tim, membeli kantong sampah, hingga menyewa mobil bak pengangkut.

Mengutip salah satu unggahan video di akun Instagram resmi @pandawaragroup, Pandawara Group kerap membentuk satu tim berisikan 8-15 rangers untuk berjibaku di satu sungai. Dengan tugas melakukan pembersihan setiap satu pekan sekali. 

"Setiap satu kali clean up, kami berikan upah Rp 75.000 bersih untuk satu orangnya, di luar biaya makan yang biasanya kami keluarkan Rp20.000 per porsi untuk satu orang di setiap clean up," terang mereka.


Trash Barrier Seharga Rp6 Jutaan

Ratusan orang turut hadir dalam aksi bersih-bersih pantai Cibutun Loji Kabupaten Sukabumi oleh Pandawara Group (Liputan6.com/Istimewa)

"Jadi, satu kali clean up di satu titik sungai yang diadopsi kurang lebih cost yang harus kami keluarkan untuk upah ranger sebesar Rp600.000-1,1 juta, dan hingga Rp160-300 ribu untuk biaya makan. Itu semua hanya untuk per satu kali clean up saja," terangnaya lagi.

Lalu ada biaya untuk penghalang sampah dengan harga Rp6-12 juta per satu trash barrier (tergantung ukuran) yang dipakai di satu sungai. Kelompok pemuda ini juga kerap menghabiskan 200-400 pieces kantong sampah per satu kali clean up.

"Dan harga satu bal yang berisikan 500 pieces berharga Rp500 ribu. Kurang lebih dalam satu bulan kami membeli 4-6 bal trash bag," kata Pandawara Group.

Dalam melakukan aksinya, Pandawara membekali tim dengan baju pelindung seharga Rp350 ribu untuk satu set. Setidaknya dibutuhkan 8-15 set baju pelindung di setiap titik pembersihan. 

"Ini bertahan 1-2 bulan setelah sering dipakai, setelah itu akan mengalami bocor dan kerusakan lainnya. Sehingga dalam waktu 2 bulan kami harus mengganti dan membeli ulang semua baju pelindung yang kami sediakan," terangnya.


Proses Pembersihan Sungai

Kelompok Pemerhati Lingkungan Pandawara Group (Dok. Tangkapan Layar Instagram/@pandawaragroup)

Para river rangers juga diberikan sarung tangan untuk mengeruk sampah di sungai yang telah menghitam. Untuk satu pack yang berisikan 50 pasang sarung tangan menelan ongkos Rp90.000. 

Selepas mengangkat tumpukan sampah dari permukaan sungai, Pandawara Group kembali menyiapkan biaya untuk menyewa mobil bak, guna mengangkutnya menuju tempat pembuangan sampah (TPS) terpadu. Mobil bak tersebut bisa dioperasikan 2-4 kali, dengan biaya Rp700.000 untuk sekali pengangkutan.

"Last but not least, semua itu hanya di satu titik sungai yang diadopsi. Hingga saat ini kami sudah mengadopsi tiga titik sungai di Kota Bandung. Dan dalam 6 bulan ke depan kami berusaha akan mencapai minimal 10-15 titik sungai yang bisa kita adopsi," pungkas mereka.

Sebagai informasi, Pandawara Group terdiri dari lima pemuda pemerhati lingkungan. Mereka terdiri dari Ikhsan Destian, Gilang Rahma, Muhammad Rifqi, Rafly Pasya, dan Agung Permana. Kelima pemuda yang berawal dari grup teman SMA ini memutuskan untuk menggunakan platform media sosial sebagai sarana untuk menyuarakan isu lingkungan.

 

Infografis Journal_ Fakta Tingginya Sampah Sisa Makanan di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya