Liputan6.com, Jakarta - Synology, yang dikenal sebagai penyedia solusi penyimpanan dan manajemen data terus memperkuat kehadirannya di Indonesia.
Kali ini, Synology meluncurkan berbagai solusi enterprise terbaru yang mencakup perlindungan data ActiveProtect, solusi penyimpanan scale-out, serta sistem pengawasan berbasis cloud, C2 Surveillance Station.
Advertisement
Perlindungan Data dengan ActiveProtect
Synology memperkenalkan ActiveProtect, sebuah solusi unggulan yang dirancang untuk memudahkan perusahaan dalam mengelola dan mencadangkan data dari berbagai server secara terpusat.
Solusi ini sangat cocok untuk perusahaan di sektor publik, finansial, serta logistik yang memiliki banyak lokasi operasional dan membutuhkan sistem perlindungan data terpadu.
Dengan kemampuan pencadangan hingga 2.559 server, ActiveProtect hadir dengan antarmuka intuitif yang memberikan fleksibilitas, baik bagi perusahaan besar maupun menengah.
Selain itu, fitur immutability dari solusi ini memastikan data yang telah dicadangkan tidak bisa dimodifikasi, sehingga memberikan perlindungan ekstra terhadap ancaman siber.
Penyimpanan Fleksibel dengan Scale-Out
Synology juga memperkenalkan solusi scale-out pertama mereka, yang memungkinkan perusahaan memperluas kapasitas penyimpanan tanpa mengganggu operasional. Solusi ini sangat ideal untuk industri seperti media dan telekomunikasi.
"Indonesia memainkan peran penting dalam pertumbuhan Synology selama lima tahun terakhir. Banyak bisnis di sektor perbankan, pendidikan, dan manufaktur di Indonesia yang mempercayakan kebutuhan penyimpanan dan keamanan data mereka pada Synology," tutur Thachawan Chinchanakam, Sales Head Asia Tenggara di Synology di Jakarta.
C2 Surveillance Station: Solusi Pengawasan Canggih
Sementara untuk kebutuhan pengawasan, Synology memperkenalkan C2 Surveillance Station. Ini merupakan solusi berbasis cloud dengan kemampuan deteksi cerdas berbasis AI.
Clara Hsu, Country Manager Synology untuk Indonesia menyatakan, makin banyak perusahaan di Indonesia yang mengutamakan keamanan data di era digital saat ini.
"Solusi kami dirancang untuk memberikan perlindungan menyeluruh dan mudah, sehingga perusahaan dapat melindungi aset data mereka dengan optimal," ujar Clara.
Synology Luncurkan Perangkat Personal Cloud Berbasis AI Tanpa Biaya Langganan
Sebelumnya, perusahaan penyedia network-attached storage (NAS) Synology baru saja meluncurkan perangkat penyimpanan personal cloud yang didukung teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Perangkat bernama BeeStation ini diklaim memudahkan proses backup, pengelolaan, dan berbagi file yang sesuai dengan kebutuhan tanpa biaya langganan dan kendali penuh atas data pribadi pengguna.
Product Manager Synology Inc, Lewis Sheng, mengatakan BeeStation dapat mengatasi semua kebutuhan yang berbeda, sesuai dengan gaya hidup pengguna.
"BeeStation mengemas semua kebutuhan manajemen file dan backup ke dalam satu kesatuan perangkat keras dan perangkat lunak, yang lebih mudah diakses dan disederhanakan,” ujar Lewis melalui keterangannya, Kamis (7/3/2023).
Dengan penyimpanan hard drive bawaan sebesar 4TB, BeeStation menyediakan ruang cloud yang cukup untuk dokumen kerja, file pribadi, foto, dan video.
Cukup pindai QR code dan hubungkan kabel yang diperlukan, pengguna dapat menikmati cloud pribadi secara langsung.
Aplikasi web, desktop, dan seluler yang disertakan semakin memudahkan pengalaman mengelola dan mengakses file dari mana pun, layaknya yang ditawarkan oleh penyedia layanan cloud seperti Google.
Advertisement
4 Fitur Keamanan Synology untuk Lindungi Data Pengguna dari Ransomware
Belakangan ini, serangan ransomware menjadi permasalahan serius yang dihadapi beberapa perusahaan kelas dunia dalam menjaga keamanan data. Menanggapi hal ini, Synology menawarkan solusi bagi para pengguna data storage mereka.
Sebagai perusahaan yang berfokus pada penyimpanan dan manajemen data, perusahaan asal Taiwan ini menyediakan 4 fitur keamanan bawaan.
“Bagi Synology, keamanan adalah fundamental utama dari server penyimpanan,” kata Regional Manager Synology untuk Indonesia Clara Hsu saat acara media gathering Synology, Selasa (21/11/2023).
Ia menambahkan, keamanan produk Synology merupakan prioritas utama perusahaan, demi memastikan operasional yang aman dan stabil, baik dari sisi internal maupun eksternal.
Fitur keamanan yang menjamin perlindungan data Synology yang pertama adalah autentikasi multi faktor. Dengan fitur ini, perusahaan bisa mengaktifkan verifikasi user menggunakan perangkat seluler mereka.
“Hal ini untuk memastikan, benar-benar user itu sendiri yang boleh mengakses NAS (perangkat penyimpan data berbasis jaringan), serta menghindari hacker masuk menggunakan password curian,” ucap Clara.
Selain keamanan login, server Synology juga memberikan lapisan keamanan backup data lintas platform (fitur kedua). Fitur bawaan ini dapat mencadangkan data berbasis cloud maupun fisik para pengguna perangkat Synology tanpa perlu biaya tambahan.
Guna menjaga penyimpanan data dari serangan ransomware, pengguna bisa mengaktifkan fitur write once read many (WORM). Fitur ketiga ini memastikan folder pengguna tersimpan secara terenkripsi, dan tidak dapat dimodifikasi setelah disimpan guna menjaga keaslian data.
Guna menjamin keamanan siber para pelanggan, terdapat fitur keempat yang diberi nama immutable snapshot. Fitur ini membuat snapshot tidak bisa dimodifikasi siapa pun kecuali pemilik dalam jangka waktu tertentu.
“Fitur immutable snapshot ini lebih cocok untuk data yang perlu dimodifikasi secara berkala,” tutup Clara.