Liputan6.com, Jakarta - Panel Survei Indonesia (PSI) merilis hasil survei terkini mengenai preferensi politik masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) jelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Kaltim 2024.
"Salah satu temuan penting adalah tingkat pengenalan masyarakat terhadap kedua pasangan calon kepala daerah Kaltim menjelang Pilkada sudah tergolong tinggi. Secara umum, pengenalan terhadap kedua nama calon sudah mencapai lebih dari 72%," ujar Direktur Eksekutif PSI Mahendra Zaini, melalui keterangan tertulis, Kamis (10/10/2024).
Advertisement
Dengan tingkat pengenalan yang signifikan ini, Zaini menilai, masyarakat sudah cukup mengenal kandidat calon kepala daerah yang akan mereka pilih.
"Untuk pengenalan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kaltim, petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi mencapai 89,1%, sementara pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji memperoleh angka 87,4%," papar dia.
Zaini mengungkapkan, dalam hal tingkat kesukaan, pasangan calon gubernur Rudy Mas'ud dan wakil gubernur Seno Aji meraih 81,9%, sedangkan pasangan petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi hanya sebesar 64,4%.
"Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat lebih menyukai calon dari Rudy Mas'ud-Seno Aji," kata dia.
Zaini mengatakan, tingkat elektabilitas juga menjadi sorotan penting dalam survei ini. Secara top of mind, lanjut dia, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Rudy Mas'ud-Seno Aji mendapatkan elektabilitas tertinggi dengan dukungan 51,7%.
"Di sisi lain, pasangan petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi dipilih oleh 36,4% responden, sementara 12,9% menyatakan tidak memilih. Ketika menggunakan simulasi kertas suara, kedua pasangan calon mengalami peningkatan suara," terang dia.
Hasil Survei Lainnya
Kemudian, lanjut Zaini, pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji meraih elektabilitas tertinggi dengan 56,7%, sementara pasangan petahana mendapatkan 38,9%, dan 4,4% responden tidak memilih.
"Tingkat kemantapan pilihan masyarakat terhadap pasangan Rudy Masud-Seno Aji juga cukup kuat, mencapai angka 89%, sedangkan pasangan petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi berada di angka 88,7%. "Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa yakin akan pilihan mereka," kata dia.
Sementara itu, lanjut Zaini, mengenai kesadaran publik tentang Pilkada yang akan berlangsung pada 27 November 2024, hasil survei menunjukkan bahwa tingkat awareness sudah merata di Kaltim mencapai rata-rata 80% di tujuh kabupaten dan tiga kota.
"Antusiasme untuk berpartisipasi dalam Pilkada juga terbilang tinggi, mencapai 85,3%," ucap dia.
Survei juga mengidentifikasi beberapa isu yang diharapkan masyarakat dari hasil Pilkada mendatang. Sebanyak 87,7% responden berharap pemimpin baru dapat menciptakan lapangan kerja, sedangkan 89,8% berharap harga sembako dapat terjangkau.
"Selain itu, 80,7% responden mengharapkan perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan di tujuh kabupaten dan kota di Kaltim," terang Zaini.
Advertisement
Harapan Masyarakat Kaltim
Zaini menyebut, sebanyak 89,6% juga menginginkan biaya pendidikan yang murah dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah, serta 78,9% berharap akan ada sarana dan prasarana kesehatan gratis.
Dia menegaskan, hasil survei ini memberikan gambaran yang jelas mengenai pilihan politik masyarakat Kaltim menjelang pilkada.
"Pasangan Rudy Masud-Seno Aji terlihat berpotensi besar untuk memenangi Pilkada Kaltim," ujar Zaini.
Dia mengungkapkan, harapan masyarakat terhadap pemimpin yang terpilih, terutama terkait penciptaan lapangan kerja, harga bahan pokok, infrastruktur, biaya pendidikan, dan fasilitas kesehatan gratis—semuanya di atas 75%.
Menurut Zaini, ini menunjukkan adanya kekecewaan yang mendalam dari masyarakat Kaltim terhadap kepemimpinan Isran Noor dan Hadi Mulyadi selama lima tahun terakhir.
"Meskipun Kalimantan Timur kaya akan sumber daya alam, masyarakatnya merasa belum merasakan peningkatan kesejahteraan yang signifikan," ujarnya.
Zaini mengungkapkan, pengumpulan data dilakukan periode 22 September hingga 4 Oktober 2024.
Metode yang digunakan adalah wawancara tatap muka dengan kuesioner terstruktur. Direktur Eksekutif PSI, Mahendra Zaini, menjelaskan bahwa survei ini melibatkan 1.600 responden yang tersebar di tujuh kabupaten dan kota di Provinsi Kaltim.
"Metode yang diterapkan adalah multistage random sampling, yang memungkinkan pengambilan sampel secara acak dengan strata tertentu. Margin of error survei ini sekitar 2,44% pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil survei menunjukkan beberapa temuan menarik," tandas Zaini.