IHSG Berpeluang Koreksi, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 8 Oktober 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 7.454,7.374 dan level resistance 7.598,7.726 pada Selasa, 8 Oktober 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Okt 2024, 07:41 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih rawan koreksi pada perdagangan Selasa (8/10/2024). IHSG akan menguji rentang 7.347-7.454.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih rawan koreksi pada perdagangan Selasa (8/10/2024). IHSG akan menguji rentang 7.347-7.454.

IHSG naik tipis 0,11 persen ke posisi 7.504 disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Senin, 7 Oktober 2024. Pergerakan IHSG pun sempat break dari area support terdekatnya di 7.454.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, posisi IHSG diperkirakan masih berada pada bagian dari wave © dari wave (ii) atau wave 4 dari wave (3) pada skenario merah.

"Hal tersebut berarti, IHSG masih rawan bergerak terkoreksi kembali untuk menguji rentang 7.347-7.454,” kata Herditya.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.454,7.374 dan level resistance 7.598,7.726 pada Selasa pekan ini.

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound disertai volume untuk menguji resistance garis Moving Average (MA) 50 harian.

“Jika mampu breakout garis MA50, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA20,” ujar dia.

Akan tetapi, IHSG jika tidak mampu breakout garis MA50, ia menilai, IHSG berpeluang untuk kembali melemah dan menguji support garis MA100.

“Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.450-7.700,” tutur dia.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di level 7.465-7.675 pada perdagangan Selasa pekan ini.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Industri Farmasi dan Jamu Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).

Sedangkan Wafi memilih saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan saham SIDO.


Rekomendasi Teknikal

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Vale Indonesia Tbk (INCO) - Buy on Weakness

Saham INCO menguat 2,33% ke 4.400 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, pihaknya memperkirakan, posisi INCO saat ini berada pada bagian dari wave (v) dari wave [iii] dari wave 3, sehingga INCO masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 4.300-4.350

Target Price: 4.480, 4.620

Stoploss: below 4.220

 

2.PT Industri Farmasi dan Jamu Sido Muncul Tbk (SIDO) - Buy on Weakness

Saham SIDO menguat 4,69% ke 670 dan masih didominasi oleh volume pembelian, penguatannya pun mampu menembus MA20.

"Kami memperkirakan, posisi SIDO saat ini berada di awal wave C sehingga SIDO masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar dia.

Buy on Weakness: 645-660

Target Price: 700, 745

Stoploss: below 635

 

3.PT Pabrik Kertas Tjiwi Tbk (TKIM) - Buy on Weakness

Saham TKIM menguat 3,04% ke 7.625 disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatannya pun mampu menembus MA60.

"Selama masih mampu berada di atas 7.375 sebagai stoplossnya, maka posisi TKIM saat ini  berada pada bagian dari wave iii dari wave (i) dari wave [iii]," kata dia.

Buy on Weakness: 7.475-7.575

Target Price: 7.800, 8.125

Stoploss: below 7.375

 

4.PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) - Sell on Strength

Saham SRTG terkoreksi 1,98% ke 2.480 dan masih didominasi oleh volume penjualan. "Saat ini, kami memperkirakan posisi SRTG sedang berada pada bagian dari wave (y) dari wave [iv], sehingga SRTG masih rawan melanjutkan koreksinya terlebih dahulu," kata Herditya.

Ia menambahkan, adapun area koreksi SRTG diperkirakan berada pada rentang 2.250-2.420.

Sell on Strength: 2.520-2.570

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Penutupan IHSG pada 7 Oktober 2024

IHSG menguat 24,13 poin atau 0,34 persen dibandingkan penutupan sebelumnya pada level 7.196,75. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik pada perdagangan Senin sore ini. Penguatan IHSG ini mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia.

Pada Senin (7/10/2-024), IHSG ditutup menguat 8,04 poin atau 0,11 persen ke posisi 7.504,12. Sementara indeks LQ45 turun 2,35 poin atau 0,25 persen ke posisi 927,37.

“Bursa regional Asia menguat, yang tampaknya didukung oleh sikap pelaku pasar yang merespons kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS), sehingga kekhawatiran agak berkurang setelah Presiden Biden mencegah Israel menyerang industri minyak Iran," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dikutip dari Antara.

Dari mancanegara, Presiden AS Joe Biden menyampaikan bahwa langkah diambil untuk mencegah kenaikan atau lonjakan harga minyak dunia dengan membujuk Israel agar tidak menyerang fasilitas minyak Iran, meskipun secara diplomatik tetap memberikan dukungan kepada Israel jika negara tersebut tidak menyerang target tertentu di Iran.

Di sisi lain, pasar juga masih meyakini bahwa The Fed berpeluang memangkas suku bunga acuannya, meskipun tidak secara agresif.

Hal ini didorong oleh data inflasi yang turun menjadi 4,1 persen dari 4,2 persen pada Agustus 2024, yang menunjukkan gambaran solidnya ekonomi AS.

 


Posisi Cadangan Devisa

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dari dalam negeri, posisi cadangan devisa pada bulan September mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Bank Indonesia (BI) dalam rilisnya menyebutkan bahwa cadangan devisa Indonesia pada September 2024 sebesar 149,9 miliar dolar AS, dibandingkan dengan posisi pada Agustus 2024 yang sebesar 150,2 miliar dolar AS.

Meskipun mengalami penurunan, cadangan devisa ini masih mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri.

Bank Indonesia mengungkapkan bahwa cadangan devisa bulan September setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Namun demikian, penurunan ini tetap menjadi perhatian karena dapat berpotensi melemahkan nilai tukar rupiah dan berdampak pada pembayaran utang negara, yang pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan ekonomi dan berpotensi menyebabkan ketidakstabilan ekonomi.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 3,46 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor properti yang masing- masing naik sebesar 1,51 persen dan 1,48 persen.

 


Sektor Saham

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 78,87 poin atau 1,03% ke level 7.563 pada sesi terakhir perdagangan pada Rabu (2/10/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sedangkan, tiga sektor terkoreksi yaitu sektor keuangan turun paling dalam minus 0,57 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor infrastruktur yang masing- masing turun sebesar 0,52 persen dan 0,13 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu IOTF, BUKA, DSNG, LEAD dan HRTA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GRIA, SAPX, DOSS, AYLS dan AKSI.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.246.883 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,02 miliar lembar saham senilai Rp11,53 triliun. Sebanyak 315 saham naik 240 saham menurun, dan 241 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 697,09 poin atau 1,80 persen ke 39.332,69, indeks Hang Seng menguat 623,35 poin atau 362,91 persen ke 23.009,77, dan indeks Strait Times menguat 5,99 poin atau 0,17 persen ke 3.595,12.

Sementara itu, indeks Shanghai (China) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya