Liputan6.com, Jakarta Tiap 8 Oktober diperingati sebagai Hari Disleksia Sedunia atau World Dyslexia Day. Peringatan Hari Disleksia Sedunia dimulai pada 2002 yang digagas oleh Asosiasi Disleksia Eropa.
Peringatan Hari Disleksia Sedunia secara umum bertujuan untuk menyebarkan informasi dan melepaskan stigma terhadap orang dengan disleksia.
Advertisement
Disleksia adalah gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, atau mengeja. Penderita disleksia akan kesulitan dalam mengidentifikasi kata-kata yang diucapkan dan mengubah menjadi huruf atau kalimat.
Jika orang dengan disleksia tidak terdiagnosis bakal dicap malas, lambat belajar, tidak termotivasi, atau stereotip negatif lainnya. Namun, jika teridentifikasi orang tersebut memiliki disleksia bisa diberikan terapi, metode inovatif untuk membantu mereka belajar, dan teknik lainnya.
Maka dari itu penting perlu ada Hari Disleksia Sedunia seperti mengutip bdadyslexia, tujuan secara khusus seperti berikut:
1. Meningkatkan Kesadaran
Membantu meningkatkan pemahaman publik tentang disleksia, perbedaan belajar umum yang memengaruhi kemampuan membaca dan pemrosesan bahasa. Kesadaran ini dapat mengurangi stigma dan kesalahpahaman.
2. Memberdayakan Individu
Dengan mengetahui disleksia, kita memberdayakan individu dengan disleksia untuk menerima kekuatan mereka dan mencari dukungan dan akomodasi untuk berhasil dalam pendidikan dan kehidupan.
3. Pendidikan
Memberikan kesempatan untuk mendidik guru, orang tua, dan masyarakat tentang disleksia, yang mengarah pada pendekatan yang lebih tepat di sekolah dan di rumah.
4. Advokasi
Perlu upaya advokasi untuk mendorong peningkatan layanan, sumber daya, dan kebijakan yang menguntungkan individu dengan disleksia.
5. Jaringan Dukungan
Mendorong pembentukan jaringan dukungan dan komunitas bagi individu dan keluarga yang terkena disleksia, menumbuhkan rasa memiliki dan pengalaman bersama.
Tanda-Tanda Disleksia
Tanda-tanda disleksia mungkin sulit dikenali sebelum anak masuk sekolah, tetapi beberapa petunjuk awal mungkin menunjukkan adanya masalah.
Begitu anak mencapai usia sekolah, guru anak mungkin menjadi orang pertama yang menyadari adanya masalah. Tingkat disleksia bervariasi, tetapi kondisi tersebut sering kali tampak jelas saat anak mulai belajar membaca seperti mengutip Mayo Clinic.
Tanda Disleksia Sebelum Sekolah
Tanda-tanda anak kecil berisiko mengalami disleksia meliputi:
- Terlambat bicara
- Mempelajari kata-kata baru dengan lambat
- Masalah membentuk kata dengan benar, seperti membalikkan bunyi dalam kata atau membingungkan kata-kata yang bunyinya mirip
- Masalah mengingat atau menyebutkan huruf, angka, dan warna
- Kesulitan mempelajari lagu anak-anak atau bermain permainan berirama
Advertisement
Tanda Disleksia Saat Sekolah
Setelah anak bersekolah, tanda disleksia mungkin akan lebih jelas, termasuk:
- Membaca jauh di bawah tingkat yang diharapkan untuk usianya
- Masalah dalam memproses dan memahami apa yang didengar
- Kesulitan menemukan kata yang tepat atau membentuk jawaban atas pertanyaan
- Masalah dalam mengingat urutan hal-halKesulitan melihat (dan terkadang mendengar) persamaan dan perbedaan dalam huruf dan kata
- Ketidakmampuan untuk melafalkan kata yang tidak dikenal
- Kesulitan mengeja
- Menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan tugas yang melibatkan membaca atau menulisMenghindari kegiatan yang melibatkan membaca
Tanda Disleksia pada Remaja dan Orang Dewasa
Tanda-tanda disleksia pada remaja dan orang dewasa sangat mirip dengan yang terjadi pada anak-anak. Beberapa tanda disleksia yang umum pada remaja dan orang dewasa meliputi:
- Kesulitan membaca, termasuk membaca dengan suara keras
- Membaca dan menulis dengan lambat dan melelahkan
- Masalah mengeja
- Menghindari aktivitas yang melibatkan membaca
- Salah mengucapkan nama atau kata, atau kesulitan mengingat kata
- Menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan tugas yang melibatkan membaca atau menulis
- Kesulitan meringkas cerita
- Kesulitan belajar bahasa asing
- Kesulitan mengerjakan soal cerita matematika
Advertisement
Kapan Perlu ke Dokter?
Sebagian besar anak siap belajar membaca di taman kanak-kanak atau kelas satu, anak-anak dengan disleksia sering kali mengalami kesulitan belajar membaca pada saat itu.
Bicaralah dengan dokter jika merasa tingkat membaca anak di bawah yang diharapkan untuk usianya atau jika melihat tanda-tanda disleksia lainnya.
Jika disleksia tidak terdiagnosis dan tidak diobati, kesulitan membaca pada masa kanak-kanak berlanjut hingga dewasa.