Lelang Aneh Botol Minuman Ringan Milik Taipan Bangkrut Ini Bikin Geleng Kepala

Lelang Aneh Botol Minuman Ringan

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 08 Okt 2024, 13:20 WIB
Lelang Aneh Botol Minuman Ringan ilustrasi/Copyright pixabay/StockSnap

Liputan6.com, Jakarta Lelang hingga kini jadi salah satu sistem jual beli yang masih diterapkan. Begitu pula di pengadilan, mereka melelang harta kekayaan yang disita atau harta orang bangkrut. Biasanya barang-barang lelang bernilai fantastis. Sebaliknya, ada momen pelelangan benda kekayaan taipan bangkrut yang jauh dari kata mahal.

Pengadilan Rakyat Distrik Dafeng di Yancheng, Jiangsu, Tiongkok tenggara, baru-baru ini melelang sebotol minuman ringan Sprite. Botol Sprite ini merupakan harta terakhir milik seorang taipan yang dinyatakan bangkrut. Tawaran awalnya hanya Rp 9 ribu, jauh di bawah harga pasaran yang Rp 13 ribu.

Pelelangan ini memicu kehebohan di dunia maya. Banyak yang menganggap lelang benda aneh seperti ini hanya membuang-buang sumber daya peradilan. Namun, lelang ini tetap menarik minat 366 pendaftar dengan 13 ribu kali dilihat di Platform Lelang Yudisial Alibaba.

Meski memiliki modal besar, perusahaan-perusahaan ini tidak meninggalkan aset yang signifikan selain botol minuman ringan itu. Fenomena unik ini pun menimbulkan pertanyaan di kalangan netizen. Berikut Liputan6.com merangkum fenomena unik ini melansir dari South China Morning Post, Selasa (8/10/2024)


Pelelangan Barang Murah di Pengadilan

Sebotol Sprite yang sederhana adalah satu-satunya harta yang tersisa bagi mantan jutawan itu. Foto: SCMP)

Pengadilan Rakyat Distrik Dafeng dikenal dengan lelang barang-barang kecil. Selain botol Sprite, mereka pernah melelang baskom cuci sayur seharga Rp 15 ribu. Fenomena lelang benda murah ini menarik perhatian publik.

Salah satu lelang yang mengejutkan adalah dua botol cairan pembersih kaca yang telah kedaluwarsa. Barang tersebut terjual dengan harga Rp 9 ribu. Fenomena ini membuat banyak netizen bertanya tentang penggunaan sumber daya pengadilan.

"Lelang ini hanya buang-buang sumber daya," kata salah satu pengguna daring. Tidak hanya satu kali, pengadilan ini kerap melakukan lelang benda kecil, yang sering kali memicu kritik dari masyarakat.

Beberapa netizen juga mempertanyakan keputusan pengadilan untuk terus melelang barang-barang murah. Mereka menyebutnya sebagai penyalahgunaan wewenang dan pemborosan biaya operasional.

Ilustrasi Lukisan Mona Lisa. (Mika Baumeister/Unsplash)

Kisah Taipan Pemilik Botol Bangkrut

Taipan yang terlibat dalam lelang ini memiliki dua perusahaan besar. Salah satu perusahaan tersebut bergerak di bidang bioteknologi, sedangkan yang lain di sektor makanan laut. Keduanya dinyatakan bangkrut.

Menurut dokumen pengadilan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai masalah hukum. Salah satu di antaranya adalah pelanggaran lingkungan yang berujung pada sanksi administratif. Tidak ada aset bernilai yang tersisa selain botol minuman tersebut.

Pengusaha yang bermarga Chen mengaku tidak mampu membayar utangnya. Ia berharap dapat menemukan solusi untuk mengatasi kebangkrutan ini. Meski demikian, pelelangan tetap dilanjutkan sesuai prosedur hukum.

Meskipun lelang ini telah dibatalkan setelah penyelesaian tercapai, banyak pihak tetap memperhatikan kasus tersebut. Netizen merasa terkejut dan penasaran dengan barang-barang yang dilelang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya