Mengenal Trigeminal Neuralgia: Penyakit Mirip Sakit Gigi yang Membuat Pasien Ingin Bunuh Diri

Nyeri wajah yang mirip sakit gigi, trigeminal neuralgia bisa menghancurkan kualitas hidup pasien. Ketahui lebih lanjut tentang gejala dan cara mengatasinya.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 08 Okt 2024, 12:41 WIB
Trigeminal neuralgia, dikenal sebagai 'sakit paling menyiksa', menyebabkan nyeri luar biasa di wajah, sering disalahartikan sebagai sakit gigi. Apa penyebab dan solusinya? (Ilustrasi by AI)

Liputan6.com, Jakarta - Trigeminal neuralgia adalah kondisi medis yang menyebabkan nyeri luar biasa pada salah satu sisi wajah, sering kali disalahartikan sebagai sakit gigi yang parah. Namun, rasa sakit yang dialami penderita jauh melampaui nyeri gigi biasa, dengan intensitas yang begitu hebat hingga mengganggu kehidupan sehari-hari.

Apakah yang Dimaksud dengan Penyakit Trigeminal Neuralgia?

Trigeminal neuralgia adalah gangguan saraf yang ditandai oleh nyeri hebat di wajah, yang digambarkan seperti sengatan listrik, rasa terbakar, atau sensasi tersayat. dr. Mustaqim Prasetya, SpBS, SubSp. N-Func (K) dari RS Pusat Otak Nasional, mengatakan, kondisi ini sering disebut sebagai one of the most painful disorder known to human, atau salah satu gangguan paling menyiksa yang bisa dialami oleh manusia.

 

Pada skala nyeri 0 hingga 10, pasien trigeminal neuralgia seringkali menggambarkan rasa sakit mereka melampaui batas tersebut, hingga setara dengan angka 16. "Rasa sakit yang begitu intens ini membuat pasien merasa terjebak dalam penderitaan konstan yang sangat menyiksa," kata Tyo dalam sebuah diskusi di Jakarta.

Bagaimana Karakteristik Nyeri pada Trigeminal Neuralgia?

Meskipun dari luar penderita trigeminal neuralgia tampak sehat, mereka sebenarnya mengalami nyeri luar biasa yang terus menerus. Kondisi ini sering kali membuat mereka dianggap berlebihan atau tidak dipercaya oleh lingkungan sekitar. Ketidakpercayaan ini semakin memperburuk kondisi mental pasien, yang sering kali mengalami depresi dan keputusasaan.

Nyeri yang intens dan berkelanjutan membuat banyak pasien merasa tidak sanggup menjalani hidup. Bahkan, beberapa di antaranya sampai merasa ingin mengakhiri hidup karena tidak tahan dengan penderitaan yang dialami.

"Sehingga muncul ide untuk give up. Saya pengin menyerah saja. Gue enggak sanggup hidup kayak begini, dan pengin bunuh diri," tambahnya.

Salah satu kasus yang pernah ditangani oleh Tyo adalah seorang pasien muda berumur 20 hingga 25 tahun dari Semarang yang merasa putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya. Rasa sakit yang tak tertahankan membuatnya harus dilarikan ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.


Apa Penyebab Trigeminal Neuralgia?

Trigeminal neuralgia, dikenal sebagai 'sakit paling menyiksa', menyebabkan nyeri luar biasa di wajah, sering disalahartikan sebagai sakit gigi. Apa penyebab dan solusinya? (Ilustrasi by AI)

Salah satu penyebab paling umum dari trigeminal neuralgia adalah kompresi oleh pembuluh darah di pangkal otak. Ketika pembuluh darah, baik arteri maupun vena, menekan saraf trigeminal, hal ini dapat mengakibatkan cedera pada selaput saraf. Akibatnya, muncul rasa nyeri hebat yang bisa membuat aktivitas sehari-hari menjadi sangat sulit. 

Selain kompresi pembuluh darah, Tyo mengatakan bahwa ada berbagai penyebab lain yang dapat memicu trigeminal neuralgia, antara lain:

  1. Tumor
  2. Kelainan pembuluh darah
  3. Perekat struktural otak
  4. Cedera saraf
  5. Penyakit autoimun

Apakah Trigeminal Neuralgia Bisa Disembuhkan?

Trigeminal neuralgia, dikenal sebagai 'sakit paling menyiksa', menyebabkan nyeri luar biasa di wajah, sering disalahartikan sebagai sakit gigi. Apa penyebab dan solusinya? (Ilustrasi by AI)

Biasanya, dokter akan mendiagnosis trigeminal neuralgia berdasarkan deskripsi nyeri yang dialami pasien. Nyeri ini bisa sangat parah, tapi jangan khawatir, ada solusi yang dapat membantu meredakan siksaan tersebut.

Trigeminal neuralgia obatnya apa? Obat antikejang sering kali menjadi langkah pertama dalam pengobatan. Sayangnya, penghilang rasa nyeri biasa tidak efektif dalam meredakan nyeri yang disebabkan oleh kondisi ini.

Seiring waktu, beberapa pasien mungkin tidak lagi merasakan efek positif dari obat atau mengalami efek samping yang tidak menyenangkan, seperti rasa kantuk yang berlebihan. Menurut Tyo, untuk kasus-kasus tersebut, tersedia pilihan pengobatan yang lebih agresif.

Operasi Apa yang Dilakukan untuk Neuralgia Trigeminal?

Kemajuan teknologi medis telah memungkinkan pengembangan beberapa metode operasi untuk menangani trigeminal neuralgia. Salah satu metode yang paling efektif adalah dekompresi mikrovaskular (MVD). Dalam prosedur ini, dokter bedah saraf akan memindahkan pembuluh darah yang menyentuh saraf trigeminal.

"Dengan cara ini, kerusakan pada saraf dapat dihentikan, dan nyeri dapat dihilangkan," ujar Tyo.

Prosedur ini dilakukan melalui sayatan kecil di belakang telinga, dan hasilnya sangat menjanjikan. Tyo, mengatakan, banyak pasien melaporkan bahwa nyeri mereka berkurang secara signifikan atau bahkan hilang setelah menjalani operasi ini, dan angka keberhasilannya sangat tinggi.

 


Bagaimana Cara Menyembuhkan Neuralgia Trigeminal Tanpa Operasi?

Trigeminal neuralgia, dikenal sebagai 'sakit paling menyiksa', menyebabkan nyeri luar biasa di wajah, sering disalahartikan sebagai sakit gigi. Apa penyebab dan solusinya? (Foto dr. Mustaqim Prasetya, SpBS, SubSp. N-Func (K) dari RS Pusat Otak Nasional)

Bagi pasien yang tidak siap untuk menjalani operasi, terdapat prosedur intervensi nyeri perkutan yang dapat membantu. Dengan menggunakan teknik seperti Percutaneous Radio Frequency Rhizotomy (PRFR) dan Percutaneous Balloon Compression (PBC), nyeri wajah dapat dikelola dengan lebih baik. Prosedur ini dirancang untuk meredakan sensitivitas saraf terhadap rasa sakit, dengan risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan operasi MVD.

Satu lagi pilihan yang menarik adalah Gamma Knife, yaitu prosedur bedah radio stereotaktik yang menggunakan radiasi terfokus untuk mengurangi nyeri. Meskipun efeknya tidak instan, banyak pasien merasakan perbaikan dalam waktu beberapa minggu setelah prosedur.


Bisakah Neuralgia Trigeminal Bersifat Psikosomatis?

Selain pengobatan utama, terapi komplementer seperti akupunktur dan penyuntikan botox juga dapat menjadi tambahan yang berharga. Lebih lanjut Tyo, mengatakan, mengingat bahwa rasa cemas dan depresi dapat memperburuk kondisi ini, dukungan psikologis juga sangat penting.

Pendampingan dari seorang psikolog atau hipnoterapis bisa membantu pasien mengatasi stres yang terkait dengan nyeri kronis.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya