Berpijak pada Data, Cara Gesit Pemkab Blora Cari Potensi dan Kelemahan Desa

Dari data yang ada pemkab langsung melihat potret desa masing-masing, termasuk kebutuhan dan solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 08 Okt 2024, 17:03 WIB
Wisata alam bukit serut di Desa Singonegoro, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, kerap ramai dikunjungi para wisatawan. (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terus mendorong penerapan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa sebagai upaya mewujudkan pembangunan desa yang maju, mandiri, sejahtera, dan berkelanjutan.

Langkah ini diambil untuk memastikan seluruh pembangunan di desa benar-benar memberikan manfaat dan dampak positif bagi seluruh warga.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Blora, Yayuk Windrati, menjelaskan bahwa pihaknya telah meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Blora untuk bersinergi dalam pelaksanaan pengambilan data lapangan.

Data ini nantinya akan menjadi basis yang valid dan berkualitas dalam merancang program pembangunan desa ke depan.

"Jadi pengambilan data ini dilakukan dengan metode by name, by address, sehingga bisa menggambarkan kondisi dan kebutuhan masing-masing individu di desa," ujar Yayuk, panggilannya pada Liputan6.com, ditulis Selasa (8/10/2024).

Yayuk menambahkan, sinergi antar-OPD sangat penting dalam menghasilkan data yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Data yang diperoleh dari program SDGs ini nantinya akan dijadikan acuan untuk berbagai pelayanan, termasuk di bidang sosial.

"Harapannya, data SDGs Desa ini bisa dimanfaatkan sebagai dasar untuk memberikan pelayanan yang lebih tepat sasaran di berbagai bidang. Oleh karena itu, kami membutuhkan data yang valid dan akurat," jelasnya.

Lebih lanjut, Yayuk juga menyampaikan bahwa Kabupaten Blora mendapat apresiasi atas upaya penerapan SDGs Desa. Penghargaan tersebut menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendorong penerapan SDGs di setiap desa.

"Pak Bupati Arief Rohman berpesan agar setiap desa bisa mengoptimalkan aplikasi SDGs Desa yang sudah ada. Melalui aplikasi ini, masyarakat bisa langsung melihat potret desa masing-masing, termasuk kebutuhan dan solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada. Ini adalah alat yang sangat penting untuk memahami apa yang benar-benar menjadi kebutuhan desa," tambahnya.

Menurut Yayuk, aplikasi SDGs Desa ini mampu menunjukkan potensi dan kelemahan masing-masing desa dengan data yang lebih rinci. Oleh karena itu, ia berharap seluruh pihak dapat mendukung optimalisasi aplikasi tersebut, agar pembangunan desa bisa berjalan sesuai harapan masyarakat.

"Dengan pemahaman yang baik mengenai konsep SDGs Desa, kita bisa memastikan bahwa program pembangunan yang dilakukan bukan hanya keinginan semata, tetapi juga memenuhi kebutuhan masyarakat secara riil," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya