Banjir Mulai Mengancam, Pemkab dan Polres Carikan Ragam Solusi Agar Pilkada Lancar

Pemerintah Kabupaten dan Polres Rokan Hilir mendata korban serta daerah terpapar bencana banjir untuk dicarikan solusinya menjelang Pilkada.

oleh M Syukur diperbarui 08 Okt 2024, 22:25 WIB
Rapat koordinasi mengantisipasi bencana banjir di Rokan Hilir. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Sejumlah lokasi di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) mulai terendam banjir dan mulai berdampak kepada warga. Pemerintah setempat bersama Polres Rohil sudah melakukan rapat koordinasi penanggulangan agar banjir tidak menggangu tahapan Pilkada.

Plt Bupati Rohil Sulaiman meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendata warga serta daerah yang terdampak bencana banjir. Selanjutnya mengirimkan bantuan seperti tenda untuk pengungsian dan dapur umum.

 

"Jumlah jiwa, daerah mana saja terdampak harus valid untuk keperluan bantuan serta dapur umum," kata Sulaiman dalam rapat, Senin petang, 7 Oktober 2024.

Sementara itu, Kapolres Rohil AKBP Isa Imam Syahroni SIK berharap masyarakat saling menjaga saat dilanda bencana banjir, khususnya keluarga. Jangan sampai banjir menelan korban jiwa karena ketidakpedulian sesama.

Isa berharap solusi yang ditemukan dalam rapat bisa mengurangi debit air. Apalagi tahapan Pilkada 2024 sudah berlangsung sehingga dikhawatirkan mengganggu kampanye, distribusi logistik bahkan hari pencoblosan.

"Harapannya banjir tidak menggangu Pilkada, khususnya lokasi TPS, pendistribusian surat suara dan kotak," ujar Isa.

Kapolres bersama pemerintah juga akan mempersiapkan alternatif jika lokasi TPS masih terendam banjir. Begitu juga cara efektif pendistribusian logistik kalau genangan air tak kunjung surut.

"Kami akan maksimalkan penggunaan alat berat pada dinas pekerjaan umum, begitu juga pompa air," jelas Isa.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Antisipasi Pasang

Dalam rapat itu diputuskan BPBD dan Damkar membantu mengurangi genangan dengan penyedotan debit air. Dinas tersebut juga mengantisipasi puncak pasang tinggi yang akan terjadi pada tanggal 18 Oktober 2024 mendatang. 

Berikutnya, air di daerah pesisir Ajan diarahkan ke Parit Atmo, Parit Armi serta Sungai Pabrik. Sementara itu banjir yang terjadi di wilayah darat seperti Bagan Timur dan Bagan Jawa akan dicarikan arah pembuangan airnya. 

"Semoga solusi lainnya segera ditemukan agar aktivitas masyarakat tidak terganggu banjir," katanya.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya