Liputan6.com, Jakarta- Manchester United, raksasa sepakbola Inggris yang kini tertatih, dikabarkan tengah melirik Thomas Tuchel sebagai sosok potensial untuk menggantikan Erik ten Hag yang kian terjepit.
Pelatih asal Belanda ini kini berada dibawah bayang-bayang ancaman pemecatan. Setan Merah sedang mengalami musim terburuk dalam sejarah Liga Premier mereka, membuat posisi Ten Hag semakin goyah di kursi panasnya.
Advertisement
Dengan hanya mampu mengumpulkan delapan poin dari tujuh laga pembuka, skuad Man United kini terdampar di peringkat ke-14 klasemen sementara.
Catatan kemenangan United musim ini begitu memprihatinkan. Selain sukses melawan tim divisi tiga, Barnsley, dalam ajang Piala Liga, Setan Merah hanya mampu menundukkan Fulham dan tim promosi Southampton di kancah Liga Premier.
Kekecewaan pendukung Man United mencapai puncaknya saat laga tandang ke Villa Park pada Minggu sore. Dalam pertandingan yang minim gairah, Setan Merah hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan Aston Villa, menambah daftar panjang hasil mengecewakan musim ini.
Telah Lama Menaruh Mata Padanya
Menurut laporan terbaru dari Manchester Evening News, petinggi Manchester United tengah menimbang-nimbang berbagai skenario terkait masa depan Erik ten Hag. Sang pelatih Belanda kini berdiri di ujung jurang pemecatan, sementara bayangan Thomas Tuchel semakin pekat menyelimuti Theatre of Dreams.
Mantan arsitek Chelsea itu disebut-sebut sebagai 'kandidat prima' untuk mengambil alih tongkat komando dari Ten Hag, yang performanya kian terpuruk dan kehilangan arah. Tuchel, dengan rekam jejak gemilangnya, muncul sebagai sosok yang diharapkan mampu menyuntikkan gairah baru ke skuad Setan Merah yang lesu.
Terungkap bahwa United sebenarnya telah menaruh minat pada juru taktik asal Jerman ini sejak musim panas lalu. Bahkan, negosiasi awal dengan kubu Tuchel konon telah berlangsung di balik layar. Namun, rencana untuk memboyong pelatih berusia 51 tahun itu ke Old Trafford urung terlaksana. Alih-alih, manajemen klub memutuskan untuk mengaktifkan klausul perpanjangan satu tahun dalam kontrak Ten Hag.
Situasi saat ini semakin memperkuat posisi Tuchel sebagai calon terkuat. Sementara sejumlah target potensial lainnya masih terikat kontrak dengan klub masing-masing, status 'pengangguran' Tuchel justru menjadi nilai plus. Hal ini membuatnya menjadi opsi yang paling memungkinkan dan masuk akal bagi United untuk melakukan perombakan taktis di tengah musim.
Advertisement
Perjalanan Karir Pelatih Berkebangsaan Jerman
Thomas Tuchel, sosok yang kini menjadi buah bibir di lingkaran Manchester United, telah mengalami masa vakum sejak berpisah dengan raksasa Bundesliga, Bayern Munich, di penghujung musim 2023-24.
Ironisnya, nama besar Tuchel di tanah Jerman justru tercoreng oleh catatan kelam. Pria berusia 51 tahun ini akan selalu diingat sebagai arsitek yang mengakhiri hegemoni Bayern di kancah domestik. Di bawah kendalinya, Die Roten harus rela menyaksikan trofi Bundesliga berpindah tangan ke Bayer Leverkusen asuhan Xabi Alonso yang sensasional.
Perjalanan Tuchel di Bayern diwarnai oleh friksi dengan jajaran petinggi klub. Kemelut serupa pernah ia alami saat menangani Chelsea di London Barat, rival sekota United di Liga Premier. Reputasinya sebagai sosok yang kerap berseberangan dengan manajemen tampaknya menjadi pedang bermata dua bagi karirnya.
Namun, di balik kontroversi yang menyelimutinya, Tuchel memiliki daftar prestasi yang sulit dibantah. Puncak kariernya terjadi pada musim 2020-21, saat ia menggembleng Chelsea menjadi juara Liga Champions. Dalam final yang akan selalu dikenang, The Blues dibawah arahannya berhasil menggagalkan ambisi Manchester City untuk meraih gelar bergengsi Eropa tersebut.