BEI Wanti-Wanti Aksi Beli Saham Prajogo Pangestu, Apa Masalahnya?

BEI memberikan peringatan saham Barito Renewables Energy (BREN) yang belakangan diborong oleh Prajogo Pangestu melalui Barito Pacific Tbk (BRPT).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Okt 2024, 06:00 WIB
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) ingatkan aksi beli oleh pengendali yang dilakukan terus menerus bisa mengurangi saham berada di publik atau free float.

Peringatan ini berlaku juga pada saham Barito Renewables Energy (BREN) yang belakangan diborong oleh Prajogo Pangestu melalui Barito Pacific Tbk (BRPT).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, secara umum memang pengendali memiliki hak untuk membeli saham perusahaan, dengan mengacu ketentuan yang berlaku.

Dalam hal ini sekretaris perusahaan disebut memiliki peran untuk mencatat sekaligus mengingatkan besaran saham yang dimiliki masing-masing pemegang saham.

"Corporate secretary sebagai liaison officer juga punya kewajiban Untuk melakukan pendataan Dan melihat komposisi dari Struktur kepemilikan saham. Jadi pada saat nanti bursa melakukan monitoring terhadap pemenuhan persyaratan. Nah pada saat itu, dia (sekretaris) juga akan mengambil tindakan untuk memastikan perusahaannya untuk memenuhi free flow," kata nyoman kepada wartawan, ditulis Rabu (9/10/2024).

"Jadi pada saat nanti bursa melakukan monitoring terhadap pemenuhan persyaratan. Nah pada saat itu, dia (sekretaris) juga akan mengambil tindakan untuk memastikan perusahaannya untuk memenuhi free flow," tambahnya.

Sebelumnya, Direktur dan Corporate Secretary Barito Renewables Energy Tbk, Merly mengumumkan pembelian saham BREN oleh Prajogo Pangestu sebanyak 26.611.600 lembar yang dilakukan pada tanggal 2 dan 3 Oktober 2024.

Hal ini dilatarbelakangi oleh kepercayaan dan keyakinan Prajogo pada perusahaan dan keinginan untuk terus mendukung Indonesia mencapai net zero emission.

“Bapak Prajogo senantiasa memberikan dukungan kepada perusahaan untuk melaksanakan ekspansi dan pengembangan usahanya. Barito Renewables memiliki komitmen kuat untuk terus menggarap sektor energi baru terbarukan. Oleh karena itu, kami tetap optimis atas kontribusi yang dapat dipersembahkan perusahaan untuk Indonesia,” kata Merly.

 


Pengumuman Sebelumnya

Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Baru-baru ini, anak usaha Barito Renewables, Star Energy Geothermal mengumumkan rencana peningkatan kapasitas 102,6 MW pada International Geothermal Conference and Exhibition 2024 (IIGCE).

Inisiatif strategis ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Star Energy Geothermal melalui proyek retrofitting dan penambahan kapasitas baru dalam upaya mendukung Indonesia melakukan target transisi energi.

BREN sendiri sebelumnya pernah masuk indeks FTSE, namun akhirnya dihapus. Penghapusan saham BREN pada indeks FTSE disebutkan lantaran empat pemegang saham mengendalikan 97 persen dari total saham yang diterbitkan oleh Barito Renewables Energy.

Hal ini tidak memenuhi ketentuan mengenai free float restrictions yang berkaitan dengan konsentrasi pemegang saham utama (high shareholder concentration).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya