Top 3: Bank Dunia Proyeksikan Ekonomi Indonesia Masih Tumbuh 5,1%

Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Rabu, 9 Oktober 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Okt 2024, 06:30 WIB
Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Aaditya Mattoo mengungkapkan, Indonesia jadi salah satu negara yang masih diproyeksikan mengalami pertumbuhan ekonomi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Aaditya Mattoo mengungkapkan, Indonesia jadi salah satu negara yang masih diproyeksikan mengalami pertumbuhan ekonomi. 

Indonesia salah satu negara besar yang kita upgrade perkiraan pertumbuhan dari 4,9 persen pada 2024 dan akan menjadi 5 persen di ramalan awal kami, sekarang dari 5 sampai 5,1 persen,” kata Mattoo dalam webinar Media Update-East Asia Pacific Economic Update-October 2024, Selasa, 8 Oktober 2024.

Mattoo menjelaskan, pertumbuhan ini didorong oleh konsumsi sektor swasta tetap stabil. Menurut dia, ini bisa dilihat dari sisi elemen permintaan konsumsi investasi dan ekspor serta belanja pemerintah stabil.

Selain itu, Mattoo menambahkan, investasi di Indonesia sudah memuncak khususnya dengan adanya pelonggaran kebijakan moneter. 

“Kita harapkan suku bunga lebih rendah dan ada UU ciptaker atau omnibus yang terus diciptakan dan investasi di infrastruktur,” ujar dia.

Artikel Bank Dunia Proyeksikan Ekonomi Indonesia Masih Tumbuh 5,1% menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com pada Selasa, 8 Oktober 2024. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com? Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Rabu (9/10/2024):

1.Bank Dunia Proyeksikan Ekonomi Indonesia Masih Tumbuh 5,1%

Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Aaditya Mattoo mengungkapkan, Indonesia jadi salah satu negara yang masih diproyeksikan mengalami pertumbuhan ekonomi. 

“Indonesia salah satu negara besar yang kita upgrade perkiraan pertumbuhan dari 4,9 persen pada 2024 dan akan menjadi 5 persen di ramalan awal kami, sekarang dari 5 sampai 5,1 persen,” kata Mattoo dalam webinar Media Update-East Asia Pacific Economic Update-October 2024, Selasa, 8 Oktober 2024.

Mattoo menjelaskan, pertumbuhan ini didorong oleh konsumsi sektor swasta tetap stabil. Menurutnya, ini bisa dilihat dari sisi elemen permintaan konsumsi investasi dan ekspor serta belanja pemerintah stabil.

Selain itu, Mattoo menambahkan, investasi di Indonesia sudah memuncak khususnya dengan adanya pelonggaran kebijakan moneter. 

“Kita harapkan suku bunga lebih rendah dan ada UU ciptaker atau omnibus yang terus diciptakan dan investasi di infrastruktur,” ujar dia.

Berita selengkapnya baca di sini


2.Terungkap! Komponen yang Harga Tiket Pesawat Mahal, Bukan Cuma Soal Avtur

Petugas sedang mengisi bahan bakar Avtur ke pesawat komersil Pelita Air di area Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (2/10/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro meminta pemerintah dan pemangku kepentingan menelusuri penyebab tiket pesawat mahal secara komprehensif. Menurutnya, harga tiket pesawat tak semata-mata dipengaruhi oleh harga avtur.

Dia menyodorkan data harga avtur hanya berkisar 20-40 persen dari total komponen penentu harga tiket pesawat. Pada saat yang sama, pasar avtur juga dinilai tidak diatur oleh satu perusahaan saja atau monopoli.

"Mencermati permasalahan, data, dan fakta yang ada tersebut para stakeholder pengambil kebijakan sebaiknya sinergi dan duduk bersama untuk mencari solusi atas permasalahan yang ada," kata Komaidi dalam keterangannya, Senin (7/10/2024).

Dia bilang, penyebab tingginya harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik akibat biaya avtur atau justru akibat 15 komponen biaya yang lainnya. Itu mencakup biaya jasa kebandarudaraan, biaya jasa navigasi penerbangan, biaya jasa ground handling penerbangan, dan tarif pajak.

Berita selengkapnya baca di sini


3.Definisi Krisis Ekonomi dan Tanda Negara Bakal Kena Krisis Ekonomi

Seorang pria (belakang) berjalan saat seekor kucing berkeliaran di jalan yang rusak di lokasi serangan udara Israel di lingkungan Mreijeh, pinggiran selatan Beirut pada 4 Oktober 2024. (Foto oleh AFP)

Krisis ekonomi banyak dihindari sebuah negara dan pemerintahannya. Krisis ekonomi merupakan fenomena yang dapat mengganggu stabilitas finansial dan kesejahteraan suatu negara.

Dalam konteks globalisasi saat ini, dampak krisis ekonomi tidak hanya dirasakan oleh negara yang mengalaminya, tetapi juga dapat mempengaruhi perekonomian dunia. Contoh nyata adalah krisis ekonomi di 1998 dan 2008.

Oleh karena itu, memahami definisi dan tanda-tanda krisis ekonomi menjadi penting bagi para pembuat kebijakan, pelaku bisnis, dan masyarakat secara umum.

Definisi krisis ekonomi menurut John Maynard Keynes, seorang ekonom terkemuka abad ke-20, adalah sebagai situasi di mana permintaan agregat dalam perekonomian menurun drastis, menyebabkan produksi dan lapangan kerja menurun secara signifikan.

Menurut Keynes, krisis ekonomi sering kali dipicu oleh penurunan kepercayaan konsumen dan investor, yang mengakibatkan pengeluaran dan investasi menurun.

Berita selengkapnya baca di sini

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya