Perusahaan Donald Trump Bakal Bangun Proyek Lapangan Golf dan Hotel Senilai Rp24 Triliun di Vietnam

Proyek perusahaan milik Donald Trump di Vietnam mencakup dua sistem lapangan golf yang memiliki 54 hole (lubang), serta dilengkapi dengan jaringan hotel, resor, dan kompleks perumahan modern.

oleh Henry diperbarui 09 Okt 2024, 09:03 WIB
Proyek perusahaan milik Donald Trump di Vietnam mencakup dua sistem lapangan golf yang memiliki 54 hole (lubang), serta dilengkapi dengan jaringan hotel, resor, dan kompleks perumahan modern.

Liputan6.com, Jakarta - Pengembang real estat Vietnam, Kinhbac City (KBC) mengumumkan anak perusahaannya menggandeng perusahaan milik keluarga Donald Trump, The Trump Organization. Mereka akan menggarap proyek lapangan golf dan hotel senilai 1,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp24 triliun Provinsi Hung Yen, Vietnam.

Nota kesepahaman antara kedua perusahaan ditandatangani pada akhir September di sela-sela lawatan Presiden Vietnam To Lam ke Amerika Serikat (AS) kata KBC dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Channel News Asia (CNA), Selasa, 8 Oktober 2024.

Proyek tersebut mencakup dua sistem lapangan golf yang memiliki 54 hole (lubang), serta dilengkapi dengan jaringan hotel, resor, dan kompleks perumahan modern, tambah pernyataan tersebut. Analisis Reuters pada Agustus 2024 menunjukkan bahwa bisnis lapangan golf dan resor menjadi kontributor utama pada arus kas bagi Trump Organization, yang mengelola ratusan perusahaan yang pada akhirnya diakuisisi.

Pada pertengahan September 2024, perwakilan Trump Organization mengunjungi provinsi tersebut, dan bertemu dengan otoritas Hung Yen untuk membahas peluang investasi, menurut pemerintah provinsi.

"Kami gembira memasuki pasar yang dinamis ini. Vietnam punya potensi dalam industri perhotelan dan hiburan mewah," terang Eric Trump, Wakil Presiden Eksekutif Trump Organization, yang juga putra kedua mantan Presiden Donald Trump, dalam pernyataan tersebut.

Pernyataan itu tidak mengungkapkan kapan proyek tersebut akan dibangun. Yang jelas, Vietnam, dengan populasi sekitar 100 juta jiwa, saat ini memiliki sekitar 70 lapangan golf dan 100.000 pegolf lokal, menurut Asosiasi Golf Vietnam. Trump Organization yang berbasis di AS belum menanggapi permintaan komentar melalui emai.


Peristiwa Berkesan Bagi Warga Vietnam

Lustrasi Hotel di Vietnam. (Bola.com/Muhammad Adiyaksa)

Vietnam pernah jadi tempat bersejarah karena menjadi tempat pertemuan Trump dengan pimpinan Korea Utara Kim Jong Un pada awal 2019 lalu. Ada peristiwa yang cukup berkesan bagi warga Vietnam selama pertemuan kedua kepala negara tersebut.

Tuan Duong Beauty Academy, salah satu salon di Hanoi Vietnam sempat mengadakan promosi potong rambut gratis ala Donald Trump dan Kim Jong-un. Promosi itu berlaku hingga 28 Februari 2019 dalam rangka merayakan pertemuan puncak kedua petinggi negara, yang disebut-sebut akan membahas kelanjutan program denuklirisasi Korut.

Pemilik salon, Le Tuan Duong, mengaku menyediakan jasa potong rambut seperti Trump dan Jong-un hanya untuk hiburan, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia pada 22 Februari 2019, melansir kanal Global Liputan6.com.

"Saya melakukan ini hanya untuk bersenang-senang tetapi terkejut dengan tanggapan orang," katanya, menjelaskan bahwa banyak orang telah bersimpati dengan promosinya. Duong adalah potret warga Vietnam yang sangat mendukung kesuksesan KTT. Ia mengaku membenci perang, karena kedua pamannya meninggal saat Perang Vietnam.

"Saya cinta damai. Saya sangat benci perang. Begitu banyak orang di keluarga saya yang telah meninggal (karena perang). Jadi saya sangat mendukung KTT ini," tuturnya.


Model Rambut Trump dan Kim Jong Un

Le Phuc Hai, 66 tahun (kiri) dan To Gia Huy , 9 tahun, setelah rambut mereka dipangkas dengan gaya pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di sebuah salon di Hanoi, Vietnam, 19 Februari 2019. (AP/Hau Dinh)

Keputusan Duong untuk mengadakan promosi potong rambut gratis seperti Donald Trump dan Kim Jong Un saat itu diharapkan mampu memeriahkan pertemuan yang akan digelar pada 27--28 Februari 2019 tersebut. Duong berharap pertemuan akan membuahkan hasil sehingga perang dunia dapat dihindari di masa yang akan datang.

Promosi itu mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat Hanoi. Beberapa di antaranya antusias untuk mengubah gaya rambut menjadi seperti Donald Trump dan Kim Jong Un. Dua warga yang berkesempatan mencoba promosi adalah seorang anak kecil bernama To Gia Huy dan pria dewasa bernama Le Phuc Hai.

Le Phuc Hai mengaku tengah bersantai di dekat danau ketika Duong menghampirinya secara tiba-tiba. Ia diberikan tawaran berupa fasilitas potong dan cat rambut gratis agar menyerupai Donald trump.

Hai menyetujui tawaran tersebut. Beberapa jam kemudian ia mendapati rambutnya telah berubah menjadi oranye menyala. Mirip seperti rambut sang presiden nyentrik AS.

"Saya suka gaya rambut Donald Trump. Itu terlihat hebat dan sesuai dengan usia saya," katanya. "Saya tidak takut dengan warna rambut oranye terang ini karena setelah kampanye promosi ini berakhir, pemilik salon berjanji akan mengembalikan rambut saya menjadi normal," lanjut Hai. 


Tiru Gaya Kim Jong Un

Le Phuc Hai, 66 tahun dan To Gia Huy, 9 tahun, berpose setelah rambut mereka dipangkas dengan gaya pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di sebuah salon di Hanoi, Vietnam, 19 Februari 2019. (AP/Hau Dinh)

Berbeda dengan Hai yang dipermak menjadi Donald Trump KW, Huy disulap menjadi seperti Kim Jong Un muda. Rambut Huy telah dibentuk sedemikian rupa, dengan bagian atas disisir ke belakang. Tak lupa, Duong menambahkan sisi-sisi serut yang unik pada bagian samping.

"Saya merasa senang dengan potongan rambut ini karena orang-orang akan berpikir saya terlihat seperti pemimpin Korea Utara," kata Huy. Huy juga mengatakan bahwa meskipun teman-temannya akan meniru gayanya dengan memanfaatkan promosi, ia yakin dirinyalah yang akan paling mirip Jong Un.

"Tidak seorang pun di kelas saya yang gemuk seperti saya," kata Huy. Meskipun promosi potong rambut ini sangat unik, perlu diketahui bahwa Korut sangat sensitif dengan beberapa hal. Khususnya, apabila berkaitan dengan martabat pemimpin tertinggi.

Pada 2014 lalu, pejabat kedutaan Korut di London menemui tukang cukur yang menggunakan ungkapan "Bad Hair Day?" di bawah foto Kim. Ungkapan dan figur Kim digunakan untuk menawarkan sebuah diskon potong rambut saat itu.

 

Infografis Latar Belakang Kasus yang Jerat Donald Trump. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya