Harganya Naik Signifikan, BEI Gembok Saham Mitra Energi Persada

BEI melakukan penghentian sementara atau suspensi pada saham PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Okt 2024, 11:26 WIB
Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara atau suspensi pada saham PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI). Penghentian sementara saham KOPI lantaran terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

“Sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham KOPI pada perdagangan tanggal 9 Oktober 2024,” mengutip pengumuman Bursa, Rabu (9/10/2024).

Penghentian sementara perdagangan saham PT Mitra Energi Persada Tbk dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham KOPI.

Merujuk data RTI, saham KOPI ditutup naik 21,78 persen ke posisi 615 pada Selasa, 8 Oktober 2024. Dalam sepekan, KOPI naik 30,85 persen dan naik 74,72 persen sejak awal tahun atau secara year to date (YTD).

Suspensi Sebelumnya

Sebelumnya, Bursa juga telah melakukan suspensi pada saham KOPI pada 26 September 2024 atas sebab yang sama. Suspensi lalu dibuka pada 27 September 2024, dan saham KOPI melanjutkan penguatan.

Sebelum suspensi, Bursa mengumumkan adanya pergerakan harga saham di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA) pada saham-saham tersebut.

Sehubungan hal itu, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

 


Era Suku Bunga Turun, Waktunya Masuk Pasar Saham?

Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemangkasan suku bunga dinilai menjadi momentum yang menarik untuk menjajal pasar saham. Secara historis, Chief Investment Officer Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Samuel Kesuma mencatat, pasar saham Indonesia konsisten menunjukkan kinerja positif dalam periode pemangkasan suku bunga.

Dari sisi valuasi pun, per akhir September ini pasar saham Indonesia terlihat atraktif (PE IHSG 13,7 kali dibandingkan rata-rata 15 kali). "Kondisi ini merupakan titik masuk menarik bagi investor," kata Samuel dalam keterangan resmi, Rabu (9/10/2024).  

Pada akhir tahun lalu meski pasar saham domestik didera arus keluar investor asing, Samuel mencermati minat investor asing terhadap pasar Indonesia menunjukkan perbaikan signifikan pada 2023 dan tahun berjalan 2024.

Memang tidak dapat diabaikan, secara jangka pendek arus dana asing dapat bergerak fluktuatif dipengaruhi oleh faktor yang tentunya harus cermati, antara lain pemilu Amerika Serikat, tensi geopolitik, risiko moderasi ekonomi domestik, serta fokus kebijakan pemerintah baru.

Dengan segala kondisi, peluang, dan risiko yang harus dicermati yang telah Anda sampaikan, adakah perubahan strategi atau sektor saham pilihan yang Anda ambil saat ini?

"Kami memilih sektor-sektor dengan pertimbangan peluang jangka menengah panjang, sehingga kami tidak mengekspektasikan adanya perubahan yang terlalu signifikan dalam hitungan jangka pendek. Untuk saham, tentunya memang ada pilihan-pilihan taktis untuk menangkap peluang jangka pendek," kata Samuel.  

 


Saham Bank

Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Secara umum, sektor pilihan MAMI antara lain, financials. Emiten perbankan diperkirakan membukukan kinerja pertumbuhan laba yang lebih baik tahun depan seiring dengan tren suku bunga yang lebih rendah dan kondisi likuiditas yang lebih baik. Tekanan jual jangka pendek dari investor asing memberi peluang akumulasi untuk investor jangka panjang. Lalu communications.

Keputusan beberapa operator untuk menaikkan harga paket data mengurangi kekhawatiran akan eskalasi kompetisi di industri telekomunikasi. Pemulihan bertahap di daya beli masyarakat juga akan mendukung kinerja laba emiten tahun depan.

Sektor saham lainnya, yakni consumer staples. Valuasi emiten konsumer secara umum berada di level yang menarik, jika dibandingkan dengan kinerja finansial emiten yang cukup baik tahun ini. Daya beli konsumen diperkirakan akan terus berangsur membaik tahun depan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya