Wamen BUMN Tiko Acungi Jempol Modernisasi PNM, Bawa Emak-Emak Naik Kelas

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengapresiasi kerja keras PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam memberikan pemberdayaan kepada masyarakat prasejahtera. Hal ini disampaikan dalam kunjungannya ke Kantor Pusat PNM di Jakarta.

oleh Septian Deny diperbarui 09 Okt 2024, 10:30 WIB
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengapresiasi kerja keras PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam memberikan pemberdayaan kepada masyarakat prasejahtera. Hal ini disampaikan dalam kunjungannya ke Kantor Pusat PNM di Jakarta.

 

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengapresiasi kerja keras PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam memberikan pemberdayaan kepada masyarakat prasejahtera. Hal ini disampaikan dalam kunjungannya ke Kantor Pusat PNM di Jakarta.

Program PNM Mekaar telah mengalami kemajuan yakni pada 2016 hanya melayani 432 ribu ibu-ibu dan kini mampu melayani 21 juta ibu-ibu di Indonesia.

“PNM mampu menjalankan kombinasi antara program sosial dan korporasi modern,” ujar Tiko, biasa Kartika Wirjoatmodjo disapa dikutip Rabu (9/10/2024).

Menurut dia, selama 8 tahun perjalanan PNM sejak 2016 dinilai telah mencapai hasil optimal berkat modernisasi pada sistem dan pengelolaan keuangan yang baik.

Ke depan, dia melanjutkan, konsep pemberdayaan berkelompok yang dilakukan PNM Mekaar agar dapat terus mendorong ibu-ibu prasejahtera untuk dapat naik kelas dan mengoptimalkan potensi di masing-masing wilayah.

Perbaikan proses bisnis, kebijakan serta optimalisasi digital yang dilakukan harus sejalan dengan culture perusahaan sehingga dapat mempertahankan nature hubungan yang selama ini telah terjalin baik antara PNM dan nasabahnya.

"Pemberdayaan berkelompok ini harus terus dipertahankan dan diperkuat. Semoga transformasi modernisasi PNM dapat terus berkembang sehingga dapat menghasilkan banyak ibu prasejahtera yang bisa naik kelas menjadi wirausaha yang lebih baik," tutur Tiko.

Untuk itu, seluruh insan PNM didorong agar meningkatkan kualitas serta kapasitas diri demi menyukseskan visi besar pengembangan ekonomi kerakyatan melalui program pemberdayaan yang modern.

"Tingkatkan kapasitas pribadi masing-masing baik di kantor pusat maupun wilayah karena BUMN ini jadi ujung tombak Indonesia untuk pemberdayaan," pesan Kartika untuk seluruh karyawan PNM.


Lewat Mekaar, PNM Kejar Inklusi Keuangan ke Perempuan Prasejahtera

PNM berpartisipasi dalam Financial Expo sekaligus kick off Bulan Inklusi Keuangan 2024 bersama OJK di Balikpapan, Kalimantan Timur. (Dok PNM)

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ikut berpartisipasi dalam Financial Expo sekaligus kick off Bulan Inklusi Keuangan 2024 di Balikpapan, Kalimantan Timur. Gelaran ini diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diikuti sejumlah lembaga keuangan dan juga pemerintah pusat dan daerah.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menjelaskan, OJK berkomitmen untuk terus berfokus pada peningkatasan aktivitas, akses, pertumbuhan, perluasan dan penguatan sektor jasa keuangan.

"Kolaborasi bersama dengan industri jasa keuangan (IJK) dibutuhkan untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan produk dan layanan jasa keuangan oleh masyarakat," ujar Mahendra dikutip Senin (7/10/2024).

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengingatkan kepada IJK untuk turut memperluas akses dan layanan jasa keuangan di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

 


Perempuan Prasejahtera

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali mengajak nasabah PNM Mekaar unggulan untuk berpartisipasi dalam International Handicraft Trade Fair INACRAFT 2024.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyatakan apa yang dilakukan PNM sejalan dengan tujuan besar OJK. Melalui pemberian modal usaha dari program PNM Mekaar, kelompok perempuan prasejahtera di pelosok negeri telah terlayani produk pembiayaan yang aman dan terjangkau.

"Persebaran unit pelayanan PNM hadir di 35 provinsi mulai dari perkotaan, pedesaan, hingga wilayah 3T seperti unit Mekaar Natuna, Kepulauan Riau, yang baru diresmikan minggu lalu. Ini ikhtiar kami untuk pemerataan inklusi keuangan dalam hal akses permodalan," ungkap Arief.

Apalagi, sejak terbentuknya holding ultra miko (UMi) nasabah PNM Mekaar yang mayoritas unbankable telah dibantu memiliki rekening Tabungan Simpedes UMi. Mereka kini memiliki akses layanan perbankan dasar untuk dapat meningkatkan taraf hidup ke depannya.

“Hadirnya inklusi keuangan dari PNM khususnya holding UMi diharapkan mampu mendukung turunnya angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga subsisten," tambahnya.

Menurut Arief, unsur yang berperan dalam inklusi keuangan adalah akses, ketersediaan produk dan layanan jasa keuangan, penggunaan, serta kualitas.

"Karena itu, PNM berkomitmen bukan hanya memberikan produk keuangan dalam bentuk materil tetapi juga pedampingan usaha dengan tiga modal utama PNM yaitu finansial, intelektual, dan sosial," pungkas Arief.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya