Menanti Data The Fed, Rupiah Dibuka Menguat dari Dolar AS

Di awal perdagangan, rupiah tercatat menguat 24 poin atau sekitar 0,16 persen menjadi 15.631 per dolar AS

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Okt 2024, 10:45 WIB
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu diprediksi bakal menguat, seiring dengan pasar yang menantikan rilis notulen rapat bank sentral Amerika Serikat (The Fed).

Dikutip dari Antara, Rabu (9/10/2024), di awal perdagangan, rupiah tercatat menguat 24 poin atau sekitar 0,16 persen menjadi 15.631 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya di 15.655 per dolar AS.

"Rupiah hari ini diperkirakan bakal menguat. Ini dipengaruhi oleh ekspektasi terhadap notulen rapat The Fed yang akan keluar besok, indeks dolar AS yang relatif stabil, serta rencana China untuk menambah stimulus ekonomi," ujar Rully Nova.

Arah Kebijakan The Fed

Notulen rapat The Fed diprediksi bakal memberikan gambaran mengenai arah kebijakan suku bunga mereka, dengan fokus utama pada bagaimana menjaga keseimbangan antara pengendalian inflasi dan menjaga data tenaga kerja agar tetap stabil.

Di sisi lain, dari dalam negeri, pelaku pasar juga memperhatikan hasil survei penjualan eceran yang dirilis hari ini.

Rully memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran 15.575 hingga 15.655 per dolar AS sepanjang hari ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya