Cuaca Indonesia Hari Ini Kamis 10 Oktober 2024: Langit Siang Nanti Mayoritas Cerah Berawan

Pada Kamis (10/10/2024), langit pagi Indonesia sebagian besarnya diprediksi cerah, cerah berawan, berawan, berawan tebal, kabut, dan hujan ringan.

oleh Arviola Marchsyalina Syurgandari diperbarui 10 Okt 2024, 07:30 WIB
Gedung perkantoran saat cuaca cerah di Jakarta, Selasa (1/12/2020). Kota Jakarta dengan langit biru menambah keindahan hutan beton. BMKG bahwa kualitas udara Jakarta jadi baik dalam dua minggu ini, Jakarta mengalami hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Pada Kamis (10/10/2024), langit pagi Indonesia sebagian besarnya diprediksi cerah, cerah berawan, berawan, berawan tebal, kabut, dan hujan ringan.

Seperti itulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini, seperti dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kemudian pada siang hari nanti, sebagian wilayah Indonesia diprakirakan BMKG bakal kabut, di antaranya Mataram dan Makassar.

Hujan dengan intensitas ringan diprediksi turun di beberapa wilayah Indonesia pada siang hari nanti, di antaranya Banda Aceh, Gorontalo, Palangkaraya, Tanjung Pinang, Kendari, dan Padang. Hujan dengan intensitas petir diprediksi turun di Banjarmasin.

Selanjutnya, malam hari nanti, cuaca Indonesia sebagiannya diprediksi cerah berawan, berawan, berawan tebal, dan hujan ringan.

Cuaca hujan ringan diprediksi turun di wilayah Serang, Bengkulu, Pontianak, Palangkaraya, Samarinda, Ternate, Mamuju, Makassar, dan Medan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Denpasar  Berawan Tebal  Berawan  Berawan Tebal
 Serang  Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Bengkulu  Berawan Tebal  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Yogyakarta   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan 
 Jakarta Pusat   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Gorontalo   Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan 
 Jambi   Hujan Ringan  Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Bandung   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Cerah Berawan 
 Semarang   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Surabaya   Cerah  Cerah Berawan   Cerah Berawan
 Pontianak   Berawan Tebal  Berawan  Hujan Ringan
 Banjarmasin   Cerah Berawan  Hujan Petir  Berawan
 Palangkaraya  Berawan Tebal  Hujan Ringan   Hujan Ringan 
 Samarinda  Berawan Tebal  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Tarakan   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Pangkal Pinang  Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Tanjung Pinang   Hujan Ringan  Hujan Ringan  Cerah Berawan 
 Bandar Lampung  Berawan Tebal  Berawan Tebal  Cerah Berawan
 Ambon   Berawan  Berawan  Berawan
 Ternate   Berawan   Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Mataram   Kabut  Kabut  Berawan
 Kupang   Cerah  Cerah Berawan  Berawan
 Kota Jayapura  Hujan Ringan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Manokwari   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Pekanbaru   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Mamuju   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Makassar   Berawan  Kabut  Hujan Ringan
 Kendari   Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Manado    Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan 
 Padang   Berawan Tebal  Hujan Ringan  Berawan Tebal
 Palembang  Berawan  Berawan  Berawan
 Medan   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 

Tingkatkan Keamanan dan Kesejahteraan, BMKG Ajak Nelayan Manfaatkan Teknologi

Nelayan membawa kerang hijau usai melaut ke rumahnya yang sudah direnovasi menjadi rumah apung di Kampung Nelayan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu (14/8/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Plt Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengajak nelayan Indonesia bertransformasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan keamanan dan kesejahteraan.

Dwikorita mengatakan, BMKG sendiri memiliki sistem informasi bernama Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) dan aplikasi InfoBMKG sebagai acuan dalam melaut dan menangkap ikan.

Sebagai informasi, Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) adalah sistem informasi cuaca maritim interaktif dan dapat dimanfaatkan oleh nelayan dan pengguna transportasi laut.

Menurut Dwikorita, cuaca ekstrem yang terjadi beberapa tahun belakangan ini menjadikan kondisi cuaca gampang berubah dan sulit ditebak dengan hanya mengandalkan tanda-tanda alam.

"Kondisi cuaca sedikit banyaknya akan memberikan pengaruh terhadap hasil tangkapan ikan dari para nelayan, apalagi kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi membahayakan keselamatan nelayan yang tengah melaut," ungkap Dwikorita saat membuka Sekolah Lapang cuaca Nelayan (SLCN) di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Kamis, 29 Agustus 2024, dikutip Liputan6.com dari laman resminya www.bmkg.go.id.


Upaya BMKG Tingkatkan Keselamatan dan Kesejahteraan Nelayan

Nelayan kecil Kota Surabaya protes Proyek Kawasan Pesisir Terpadu Surabaya Waterfront Land (SWL) diklaim menjadi proyek strategis nasional (PSN) dengan PT Granting Jaya sebagai operatornya. Proyek reklamasi ini bertujuan untuk memperluas area pantai dan mengembangkan infrastruktur. (Dok KNTI)

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, menegaskan bahwa SLCN adalah upaya BMKG untuk meningkatkan pemahaman tentang informasi cuaca guna meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan nelayan.

Aplikasi besutan BMKG, lanjut dia, merupakan presentasi produk analitik pemodelan dan peramalan yang dilakukan dengan menggunakan AI, data besar, diverifikasi oleh data radar.

Sehingga, kata Guswanto, info yang dikeluarkan cukup akurat dan dapat membantu nelayan untuk memutuskan di mana dan kapan mereka harus pergi ke laut untuk menangkap ikan dengan memahami informasi yang disediakan di aplikasi seluler.

"SLCN ini merupakan suatu bentuk kegiatan penyampaian informasi meteorologi maritim dari BMKG di daerah kepada nelayan perikanan tangkap dan budidaya melalui stakeholder terkait, penyuluh perikanan dan ketua kelompok nelayan yang membutuhkan informasi cuaca maritim untuk perikanan dan kelautan," paparnya.

Senada, Kepala Pusat Meteorologi Maritim, Eko Prasetyo, mengatakan lewat SLCN yang digelar rutin BMKG, pengetahuan dan pemahaman para nelayan dan penyuluh perikanan terkait informasi iklim dan pemanfaatannya dapat semakin meningkat, sehingga bisa mendukung kegiatan pemerintah dalam hal ketahanan pangan serta visi Indonesia Emas 2045 dalam pembangunan di bidang maritim/kelautan.

Infografis 4 Anomali Cuaca Pemicu Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya