Mendag: Indonesia Tak Ingin Kalah Saing dari Thailand Soal Halal Hub

Dalam pelaksanaan TEI 2024 Kemendag mendorong potensial ekspor di industri halal utamanya Modest Fashion.

oleh Tira Santia diperbarui 09 Okt 2024, 13:40 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, Indonesia tak ingin kalah saing dari Thailand dalam mengembangkan dan mempromosikan halal hub. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, Indonesia tak ingin kalah saing dari Thailand dalam mengembangkan dan mempromosikan halal hub.

"Laporan dari atase perdagangan hub halal itu sekarang ini dipromosikan habis-habisan oleh Thailand,” kata Zulkifli Hasan dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 pada 9-12 Oktober 2024, di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (9/10/2024). 

Oleh karena itu, dalam pelaksanaan TEI 2024 Kemendag mendorong potensial ekspor di industri halal utamanya Modest Fashion. Lantaran tren permintaan untuk global produk Modest Fashion ini terus meningkat.

Berdasarkan data dari State of the Global Islamic Economy Report 2023 menunjukkan konsumen global membelanjakan lebih dari USD318 miliar untuk Modest Fashion dan diperkirakan mencapai USD 428 miliar dolar pada 2027.

Dia menuturkan, Indonesia yang kaya wastra, budaya, dipadukan dengan kreativitas yang tinggi telah diakui menjadi sumber inspirasi Modest Fashion di kancah global. 

"Sebagaimana amanat Bapak Presiden agar Indonesia menjadi pusat industri halal dan kiblat Modest Fashion dunia pada tahun 2024. Arahan Bapak pada waktu itu. Bersamaan dengan penyelenggaran Trade Expo tahun ini, kami kembali menyelenggarakan Jakarta Muslim Fashion Week,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengatakan, pelaksanaan Jakarta Muslim Fashion Week 2024 menjadi momen penting, lantaran Indonesia akan mendeklarasikan diri sebagai pusat Modest Fashion dunia. 

"Melalui deklarasi ini diharapkan menjadi tongkat sejarah penting bagi penguatan industri Fashion Indonesia,” pungkas Mendag.


Kemendag Blusukan ke Mal Promosikan UMKM Lokal

Ratusan item produk dari 28 UMKM asal Provinsi Banten penuhi pameran Mall to Mall Gerakan Nasional BBI dan BBWI Provinsi Banten, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Sebelumnya, ratusan produk dari 28 UMKM asal Provinsi Banten penuhi pameran Mall to Mall Gerakan Nasional BBI dan BBWI Provinsi Banten. Pameran ini digagas oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Produk UMKM tersebut terdiri dari kerajinan tangan, fashion, dan makanan khas daerah yang sudah dikemas saji. Ke-28 UMKM tersebut sudah diakurasi dari sebelumnya 46 UMKM yang ikut serta.

"Pameran ini sebagai tindaklanjut rangkaian mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) di Provinsi Banten. Sehingga, bisa mendorong peningkatan pemasaran produk unggulan UMKM Banten ke pasar potensial, semakin banyak lagi masyarakat yang mengenal produk UMKM wilayahnya,"ujar Krisna Ariza, Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag, Jumat (27/9/2024).

Bukan hanya di Banten saja, melainkan juga pameran gerakan BBI dan BBWI ini akan meluas ke pusat-pusat perbelanjaan yang ada di wilayah lain di Indonesia. Sehingga, konsep mendekatkan produk UMKM kepada pasar potensial, akan menjangkau hingga ke kota-kota lainnya.

Sementara itu, Direktur Jendral Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Moga Simatupang pun memberi saran dan arahan, agar pelaku UMKM mau tetap berinovasi mengikuti perkembangan tren dan juga pasar. 

"Kedepan harus melakukan inovasi dengan cepat. Saya liat produk-produk kita sudah bagus, tapi masih ada kurang dari segi pewarnaan, bahan atau metalnya,'ungkap Moga.

Seperti pada pameran kali ini saja, pihaknya menemukan produk fashion yang kurang mengikuti perkembangan Gen Z. Sehingga hanya ditemukan produk fashion yang formal, tidak mengikuti perkembangan fashion saat ini.

"Harus lebih fashionable yah, harus lebih berani. Karena kan banyak anak-anak muda yang menginginkan model yang lebih berani gitu ya,"ujarnya.


Siap-siap, Kemendag Mau Sisir Barang Impor Ilegal di Pasaran

Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan ekspor barang dan jasa kuartal II/2020 kontraksi 11,66 persen secara yoy dibandingkan kuartal II/2019 sebesar -1,73. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) segera menelusuri peredaran barang impor ilegal di pasaran. Langkah penelusuran itu akan dilakukan dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memang berencana untuk melakukan riset peredaran barang impor ilegal di pasaran. Harapannya, akan terpetakan titik-titik penjualan barang tersebut.

"Itu akan melihat persentasenya, berapa banyak sih sebetulnya barang impor ilegal dan legal itu yang dijual di pasaran," ungkap Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Moga Simatupang, ditemui usai Indonesia Retail Summit 2024, di PIK, Jakarta, Rabu (28/8/2024).

Dia mengatakan, rencana tersebut baru dibahas di internal Kemendag. Namun, dalam waktu dekat akan dibahas bersama pemangku kepentingan terkait.

Dia mengatakan, proses bahasan dan penelusuran itu akan dilakukan sebelum Oktober 2024. Artinya, pelaksanaannya dilakukan sebelum masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lengser.

"Dan tadi pagi baru dibahas internal di Kemendag dan mungkin dalam waktu dekat dengan stakeholder lainnya. Sebelum Oktober mudah-mudahan," tuturnya.


Cari Aktor Importir Ilegal

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (29/10/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan neraca perdagangan Indonesia pada September 2021 mengalami surplus US$ 4,37 miliar karena ekspor lebih besar dari nilai impornya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Moga menyampaikan fokus yang dibahas masih pada sebaran barang impor ilegal. Namun, soal aktor dibalik tindakan ilegal itu akan ditelusuri lebih lanjut.

"Sejauh ini baru persentase ya mengenai sumbernya, aktornya nanti akan didalami lebih lanjut," ucapnya.

Terkait penelusuran aktor importir ilegal itu, Moga bilang kewenangannya berada di Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag).

"Itu kan kebetulan timnya bukan saya, dari BK Perdag," pungkasnya.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya