Pramono Anung Spill Buku Catatan yang Dibawa saat Debat Pilkada Jakarta, Apa Isinya?

Ia mengaku, buku catatan tersebut digunakan untuk menulis yang terjadi termasuk saat belanja masalah ke masyarat.

oleh Fachri pada 09 Okt 2024, 13:55 WIB
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno saat menyampaikan visi misi dalam segmen pertama pada debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung membawa buku catatan kecil selama debat perdana Pilkada Jakarta 2024 berlangsung, Minggu (6/10/2024). Ia mengaku, buku catatan tersebut digunakan untuk menulis yang terjadi termasuk saat belanja masalah ke masyarat.

Bahkan, Pramono Anung sudah melakukan hal tersebut sejak kepemimpinan Presiden Megawati hingga Presiden Joko Widodo. Mau tahu isi buku catatan yang dibawa Pramono Anung saat debat perdana Pilkada Jakarta kemarin?


Siapkan Transjabodetabek

Calon Gubernur Jakarta (Cagub Jakarta) nomor urut 3 Pramono Anung dalam debat perdana Pilkada Jakarta 2024, Minggu (6/10/2024) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. (YouTube KPU Provinsi Jakarta)

Untuk mengatasi macet di Jakarta, Pramono Anung pun menegaskan akan memperluas penggunaan moda transportasi publik hingga ke daerah penyangga dengan Transjabodetabek.

"Aglomerasi telah ada maka yang diperlukan Trasnjabodetabek. Untuk itu kita harus atur dari ujungnya," ujarnya.

Pramono Anung menyebut, sejauh ini sudah ada 15 golongan yang naik Transjakarta gratis. Dalam kepemimpinannya nanti, mereka juga akan dibebaskan naik LRT dan MRT.

"Baik dari Bekasi, dari Tangerang Selatan, dari Bogor, dan dari manapun. Apabila fasilitas itu ada, kenapa itu dilakukan, supaya orang berkurang banyak masuk ke Jakarta bawa kendaraan pribadi," sebutnya.

Pramono Anung menilai, perluasan transportasi publik sangat penting karena banyak warga daerah penyangga yang masuk Jakarta dengan kendaraan pribadi.

"Maka dengan demikian yang paling penting untuk mengatasi kemacetan di Jakarta adalah Transjabodetabek, bahkan kalau perlu sampai dengan Puncak dan Cianjur," ucapnya.

"Kenapa itu harus dilakukan, sekali lagi untuk mengatasi, supaya tidak banyak mobil atau kendaraan pribadi yang masuk ke Jakarta," imbuh Pramono Anung.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya