Liputan6.com, Jakarta Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2024, Pramono-Rano Karno berjanji menciptakan lebih banyak lapangan kerja untuk generasi Z dan milenial. Hal itu ditujukan agar mereka tidak khawatir soal mendapatkan pekerjaan di kemudian hari.
Selain itu, Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Rano Karno mengungkapkan, pihaknya akan menyediakan kesempatan kerja dan pelatihan bersertifikat, termasuk keterampilan berbicara di depan umum (public speaking) dan literasi keuangan, serta meningkatkan jumlah balai latihan kerja di setiap kecamatan.
Advertisement
Dirinya juga berencana untuk memberikan ruang yang luas bagi kreativitas guna pengembangan bakat serta memastikan tersedianya layanan kesehatan mental yang ramah.
Program Pramono-Rano tersebut bertujuan untuk melindungi generasi Z dan milenial yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat kondisi ekonomi yang melemah.
Berkaitan dengan itu, Pengamat dari Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, mengatakan bahwa visi dan misi yang diusung oleh Paslon Pramono Anung dan Rano Karno sangat layak untuk diperhatikan.
"Ketika kita berbicara tentang DKI, tentu banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait pengangguran. Gagasan yang diutarakan Rano sangat sesuai, terutama dalam upaya mengurangi pengangguran di Jakarta," katanya.
Karyono mengatakan, program perlindungan untuk Gen Z serta upaya mengatasi batasan usia bagi pelamar kerja adalah langkah yang sangat tepat, terutama jika mereka dilengkapi dengan keterampilan dan pelatihan yang memadai.
Oleh karena itu, jika program Rano Karno dapat diimplementasikan, hanya perlu dibahas secara komprehensif dan disusun dengan kajian yang menyeluruh, karena dari segi anggaran hal tersebut sangat memungkinkan untuk dilaksanakan.
"Ini menarik, karena selama ini kita tahu bahwa usia sering menjadi kendala, padahal di sisi lain masyarakat sangat membutuhkan pekerjaan," ujar Karyono.
APBD Jakarta Cukup Besar
Terkait dengan struktur anggaran yang bertujuan untuk melindungi warga dari pemutusan hubungan kerja, Karyono berpendapat bahwa APBD DKI memiliki kapasitas untuk mendukung dan menyelamatkan Generasi Z dari masalah pengangguran.
"Jika kita perhatikan, struktur anggarannya cukup besar. Anggaran ini dapat mendukung hal tersebut. Ini sangat realistis, mengingat APBD mencapai Rp83,78 triliun," ujar Karyono.
Dia juga menekankan bahwa yang sangat dinantikan adalah komitmen dari visi dan misi setiap calon peserta Pilkada. Karyono percaya bahwa Rano Karno memiliki kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan di DKI.
"Untuk mewujudkan hal ini, harus ada prioritas. Jangan hanya sekadar slogan," ucap Karyono.
Menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, pada Februari 2024, jumlah pengangguran di Jakarta mencapai 283.000 orang. Dalam hal anggaran, APBD DKI Jakarta untuk tahun 2024 ditetapkan sebesar Rp83,78 triliun, di mana sektor Sosial dan Ketenagakerjaan mendapatkan alokasi sebesar Rp7 triliun untuk program-program tertentu.
(*)
Advertisement