Pesan Mendag Buat Prabowo: Indonesia Harus Merajai Pasar Dunia

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendorong nilai transaksi dapat meningkat pada pelaksanaan TEI terutama masa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

oleh Tira Santia diperbarui 09 Okt 2024, 14:24 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berharap Pemerintahan baru yang dipimpin Presiden Terpilih Prabowo Subianto bisa konsisten menjaga ekspor dan investasi. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berharap Pemerintahan baru yang dipimpin Presiden Terpilih Prabowo Subianto bisa konsisten menjaga ekspor dan investasi, agar Indonesia bisa merajai pasar dunia.

"Ya wajib kita harus konsisten investasinya dan ekspor kita harus merajai pasar dunia, kalau enggak kita enggak bisa jadi negara maju," kata Mendag Zulkifli Hasan dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 pada 9-12 Oktober 2024, di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (9/10/2024).

Sejalan dengan hal itu, Zulkifli Hasan berharap dalam pelaksanaan TEI ke depan nilai transaksinya bisa meningkat pada masa Pemerintahan Prabowo-Gibran. Lantaran, selama Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat 10 tahun, nilai transaksi di TEI terjadi peningkatan hingga 21,5 kali lipat.

Mendag mencatat, pada awal Pemerintahan Jokowi, jumlah transaksi TEI 2014 tercatat USD1,42 miliar. Kemudian, pada 2023 total transaksinya mencapai USD30,5 miliar.

"Pada tahun 2014 atau 10 tahun yang lalu, masih di Jiexpo Kemayoran, Trade Expo Indonesia pertama Pemerintahan Presiden Jokowi menghasilkan transaksi sebesar USD 1,42 miliar dolar 10 tahun yang lalu. Tahun lalu, 2023, total transaksi Trade Expo Indonesia mencapai USD30,5 miliar,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Zulhas ini, menyebut capaian itu berkat kerja keras seluruh pemangku kepentingan, utamanya dukungan dari Presiden Jokowi, sehingga Trade Expo mampu menggapai kemajuan signifikan dalam kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia maju.

 


Mendag: Indonesia Tak Ingin Kalah Saing dari Thailand Soal Halal Hub

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, Indonesia tak ingin kalah saing dari Thailand dalam mengembangkan dan mempromosikan halal hub.

"Laporan dari atase perdagangan hub halal itu sekarang ini dipromosikan habis-habisan oleh Thailand,” kata Zulkifli Hasan dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 pada 9-12 Oktober 2024, di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (9/10/2024). 

Oleh karena itu, dalam pelaksanaan TEI 2024 Kemendag mendorong potensial ekspor di industri halal utamanya Modest Fashion. Lantaran tren permintaan untuk global produk Modest Fashion ini terus meningkat.

Berdasarkan data dari State of the Global Islamic Economy Report tahun 2023 menunjukkan bahwa konsumen global membelanjakan lebih dari USD318 miliar untuk Modest Fashion dan diperkirakan akan mencapai USD 428 miliar dolar pada tahun 2027 mendatang.

Dia menuturkan, Indonesia yang kaya wastra, budaya, dipadukan dengan kreativitas yang tinggi telah diakui menjadi sumber inspirasi Modest Fashion di kancah global. 

“Sebagaimana amanat Bapak Presiden agar Indonesia menjadi pusat industri halal dan kiblat Modest Fashion dunia pada tahun 2024. Arahan Bapak pada waktu itu. Bersamaan dengan penyelenggaran Trade Expo tahun ini, kami kembali menyelenggarakan Jakarta Muslim Fashion Week,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengatakan, pelaksanaan Jakarta Muslim Fashion Week 2024 menjadi momen penting, lantaran Indonesia akan mendeklarasikan diri sebagai pusat Modest Fashion dunia. 

"Melalui deklarasi ini diharapkan menjadi tongkat sejarah penting bagi penguatan industri Fashion Indonesia,” pungkas Mendag.


Luncurkan Trade Expo Indonesia 2024, Mendag Targetkan Transaksi Tembus USD 15 Miliar

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan makanan atau barang jasa titipan (Jastip) yang berasal dari luar negeri yang tidak memiliki sertifikasi halal dari Pemerintah Indonesia tidak boleh diperjualbelikan.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan resmi meluncurkan Trade Expo Indonesia ke 39 Tahun 2024. Dia membidik transaksinya bisa tembus hingga USD 15 miliar.

Angka ini bisa dicapai dengan dukungan kunjungan dari 30.000 orang ke Trade Expo Indonesia (TEI) 2024. Di samping itu, ditargetkan juga lebih dari 1.000 eksibitor akan ikut terlibat.

"Kita baru selesai launching Trade Expo Indonesia ke-39, ini TEI terakhir di Kabinet Indonesia Maju. Nanti dilanjutkan oleh pemerintahan Pak Prabowo," ujar Zulkifli Hasan usai peluncuran, di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (31/5/2024).

"TEI akan kita laksanakan 9-12 Oktober. Target di atas 1.000 exhibitors dan 30 ribu pengunjung dari seluruh dunia, dengan target transaksi 15 miliar dolar AS. Tahun lalu kita membukukan transaksi USD 30,5 miliar," ia menambahkan.

Dia menjelaskan, target itu lebih rendah jika melihat realisasi tahun lalu. Namun, angka itu masih lebih tinggi dari target transaksi TEI ke 38 tahun 2023 sebesar USD 11 miliar.

Mendag menegaskan kesuksesan pameran perdagangan ini bergantung pada kerja sama semua pihak. Dia turut mengundang para atase perdagangan negara-negara hingga pengusaha ikut meramaikan pameran ini.

 


Andalkan Sektor Manufaktur

"Kita harapkan momentum 2024, di awal Januari kemarin ekonomi kita bagus. Januari, Februari, Maret bagus dibanding Januari, Februari, Maret 2023. Jadi mumpung ini pertumbuhan ekonomi baik, kita manfaatkan sebaik-baiknya di TEI ke-39 ini," tuturnya.

Andalkan Sektor Manufaktur

Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menbidik sektor manufaktur menjadi penyumbang terbesar transaksi. Beberapa negara tujuan ekspor tradisional dan pasar baru juga diincar Mendag Zulkifli.

"Sektornya industri manufaktur. 50 persen yang besar-besar memang," kata dia.

Namun, dia juga tak menutup kemungkinan adanya kontribusi dari transaksi yang dicatatkan UMKM. Apalagi, banyak UMKM yang diboyong untuk ikut serta di pameran tersebut.

"Tapi UMKM kan ikutan, dia sewa banyak tapi dikasih harga lebih murah. Tapi memang ini industri manufaktur yang besar-besar," urainya.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya