Pilpres AS Digelar 5 November 2024, Ini yang Akan Terjadi Pada Hari Pemungutan Suara

Hari pemilihan atau pemungutan suara presiden AS yang hanya kurang dari sebulan lagi. Kapan pemungutan suara akan dilakukan dan hasil diumumkan?

oleh Siti Syafania Kose diperbarui 23 Okt 2024, 13:13 WIB
Ilustrasi pemilu AS (Unsplash/Joshua Woroniecki)

Liputan6.com, Jakarta - Jutaan rakyat Amerika Serikat (AS) akan memilih presiden dan wakil presiden baru pada hari Selasa, 5 November 2024.

Pada momen Pilpres AS, masyarakat di negeri tersebut akan berbondong-bondong datang ke tempat pemungutan suara untuk memilih apakah Donald Trump dari Partai Republik akan kembali menjabat sebagai presiden untuk kedua kalinya atau menjadikan wakil presiden saat ini, Kamala Harris dari Partai Demokrat, sebagai presiden perempuan pertama di negeri Paman Sam tersebut.

Walau waktu siang hari menjadi saat pemungutan suara berlangsung, malam hari pemilihan atau pemungutan suara juga tidak kalah menegangkan. Sebenarnya, apa saja yang terjadi pada hari Pemilu AS dilangsungkan?

Melansir dari Sky News pada Rabu (22/10/2024), disebutkan bahwa pada siang hari pemilu, para pemilih pergi ke tempat pemungutan suara dan memberikan suara mereka. Namun, menurut NBC News, sekitar setengah dari pemilih yang terdaftar diperkirakan telah memberikan suara sebelum 5 November.

Para pemilih tersebut memberikan suara lebih awal terutama melalui pos, tetapi ada juga opsi untuk memberikan suara secara langsung di beberapa negara bagian.

Bagi mereka yang belum memberikan suara saat hari pemilihan tiba, tempat pemungutan suara akan dibuka pagi-pagi sekali di setiap negara bagian dan ditutup pada sore hari.

Selain memberikan suara mereka kepada pasangan calon presiden secara langsung, para pemilih juga akan memilih elektor, seseorang yang akan menjadi bagian dari Electoral College. Suara dari Electoral College lah yang akan menjadi penentu pemenang pilpres AS.

Ada total 538 elektor di seluruh AS, dan masing-masing dari 50 negara bagian AS memiliki jumlah elektor tergantung pada populasinya. Ini berarti bahwa suatu tempat dengan populasi besar seperti California memiliki 54 suara di Electoral College, sementara North Dakota, yang berpenduduk sekitar 780.000 orang, hanya memiliki tiga suara.

Kandidat pertama yang mendapatkan 270 suara Electoral College akan memenangkan kursi kepresidenan.

Pada pemilu terakhir, Joe Biden menang dengan 306 suara berbanding 232 suara milik Trump.

Pada malam hari pemilihan, hasil pilpres diperkirakan belum pasti. Namun, akan ada hasil proyeksi dari media-media besar di AS berdasarkan exit poll (poll untuk menghitung pemilih yang keluar dari TPS) dan suara nyata, yang akan disampaikan oleh pejabat setempat kepada para reporter.

Sebagian besar negara bagian di AS memiliki pola pemungutan suara yang dapat diprediksi, dan cenderung negara bagian inilah yang hasilnya diumumkan lebih dulu karena meskipun suara masih dihitung, sudah terlihat jelas sejak awal bahwa salah satu pihak memiliki suara mayoritas.


Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Mendapat Hasil Pilpres AS?

Ilustrasi pemilu. (Freepik/storyset)

Meskipun pemenang pilpres sering kali diumumkan pada malam pemilihan, kali ini mungkin belum ada hasil akhir selama berhari-hari.

Penghitungan suara pilpres AS membutuhkan waktu yang lama untuk diproses karena negaranya yang luas dan berpopulasi banyak, serta perbedaan waktu yang bervariasi.

Biasanya, hasil pemilihan sering kali diketahui pada saat TPS ditutup di Pesisir Barat AS, sekitar pukul 11 malam Eastern Standard Time (GMT-05:00).

Namun pada pemilihan presiden tahun 2020, dibutuhkan waktu empat hari bagi Biden untuk disebut sebagai pemenang. Banyak berpendapat bahwa kelambatan ini terjadi karena lebih banyaknya orang yang memberikan suara melalui pos daripada biasanya karena pandemi COVID-19. Beberapa negara bagian tidak mengizinkan petugas pemilu untuk mulai memproses surat suara melalui pos hingga hari pemilihan itu sendiri.

Sekitar 46% pemilih memberikan suara tanpa hadir atau melalui pos, menurut Pew Research Center. Tahun ini diproyeksikan bahwa akan ada lebih banyak lagi yang melakukan hal tersebut.

Para penyelenggara pemilu optimistis bahwa penghitungan suara tahun 2024 akan berjalan lancar tanpa banyak tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi pada tahun 2020, menurut NBC News.

Namun, NBC juga memperingatkan bahwa beberapa negara bagian yang menjadi medan persaingan utama dapat membuat rakyat Amerika menunggu lebih lama lagi setelah hari pemilihan.


Ada 7 Negara Bagian yang Sulit Diprediksi

Ilustrasi peta AS (Unsplash/Morgan Lane)

Pada pilpres AS, kebanyakan negara bagian memiliki mayoritas pendukung suatu partai yang jelas. Namun, terdapat tujuh negara bagian AS yang jumlah pendukung kedua partai setara, sehingga menjadi penentu kemenangan pilpres AS. Tujuh negara bagian tersebut biasanya disebut sebagai “swing states”.

Tujuh negara bagian tersebut meliputi Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, North Carolina, Pennsylvania, dan Wisconsin.

Pemenang di negara-negara bagian tersebut tidak dapat diprediksi, walau dengan melihat riwayat pemilihnya pada tahun-tahun sebelumnya.

Pada pilpres tahun 2020, enam dari tujuh negara bagian tersebut dimenangkan oleh Partai Demokrat, dengan North Carolina menjadi satu-satunya swing state yang dimenangkan oleh Trump pada saat itu. Namun, sebaliknya terjadi pada tahun 2016, di mana Trump memenangkan enam swing state kecuali Nevada.

Semua kecuali satu dari negara bagian ini memilih Demokrat pada tahun 2020, dengan satu-satunya pengecualian adalah North Carolina, yang dimenangkan oleh Donald Trump.

Karena selisih suara di negara-negara bagian tersebut cenderung tipis, hasil pemungutan suara di ketujuh negara bagina biasanya dinyatakan belakangan.

Pada tahun 2020, semua hasil penghitungan suara diumumkan beberapa hari setelah malam pemilihan.

Infografis Trump Vs Biden Klaim Kemenangan Pemilu AS 2020 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya