Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung temui sejumlah warga di Jalan Kebon Pala Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2024).
Dalam kesempatan itu, Pramono menyoroti dua hal yang harus segera dicarikan solusi, antara lain kondisi saluran air yang dinilai tidak berfungsi dengan baik. Juga, persoalan terkait sarana sanitasi yang kurang memadai.
Advertisement
"Paling utama sebenarnya di sini, yang tidak berjalan dengan baik. Bahkan boleh disebut airnya tidak mengalir karena sudah terlalu lama tidak dikeruk. Kedua banyak jamban-jamban yang memang harus diperbaiki, toilet-toilet yang harus diperbaiki karena rata-rata sudah terlalu lama dan kondisinya menurut saya sangat memprihatinkan," kata Rabu (9/10/2024).
Pramono mengatakan, akan menganggarkan pembangunan septic tank komunal yang diperuntukkan bagi warga di kawasan Kebon Pala. Pramono mendata setidaknya ada 50 warga yang berhak menerima bantuan septic tank komunal. Menurut dia, secara hitungan-hitungan tak terlalu besar.
"Kebutuhan toiletnya untuk seluruh warga di sini kurang lebih ada 50. kalau 50, per toilet 10 juta, sebenarnya hanya Rp 500 juta. tetapi karena terlalu lama tidak ditangani, sehingga kondisinya seperti yang saya lihat bersama-sama tadi," ucap dia.
Pramono berjanji bila terpilih di Pilkada Jakarta 2024 akan mengatasi dua persoalan yang dihadapi oleh warga Kebon Pala.
Dia berkomitmen urusan toilet dan mengeruk anak Kali Krukut termasuk hal yang perlu diprioritaskan bila terpilih menjadi gubernur nanti
"Iya tadi memang sudah saya sampaikan, harus ada septic tank komunal, kalau enggak, enggak bisa. karena semuanya kondisinya kita lihat bersama ya. Untuk pengerukan, harus, kali seperti ini kan jadi tanggung jawab pemda. Harus dianggarkan, harus dilakukan. kalau enggak sampai kapanpun akan tetap begini," tandas dia.
Buka Lapangan Kerja yang Lebih Banyak untuk Gen Z dan Milenial
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2024, Pramono-Rano Karno berjanji menciptakan lebih banyak lapangan kerja untuk generasi Z dan milenial. Hal itu ditujukan agar mereka tidak khawatir soal mendapatkan pekerjaan di kemudian hari.
Selain itu, Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Rano Karno mengungkapkan, pihaknya akan menyediakan kesempatan kerja dan pelatihan bersertifikat, termasuk keterampilan berbicara di depan umum (public speaking) dan literasi keuangan, serta meningkatkan jumlah balai latihan kerja di setiap kecamatan.
Dirinya juga berencana untuk memberikan ruang yang luas bagi kreativitas guna pengembangan bakat serta memastikan tersedianya layanan kesehatan mental yang ramah.
Program Pramono-Rano tersebut bertujuan untuk melindungi generasi Z dan milenial yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat kondisi ekonomi yang melemah.
Berkaitan dengan itu, Pengamat dari Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, mengatakan bahwa visi dan misi yang diusung oleh Paslon Pramono Anung dan Rano Karno sangat layak untuk diperhatikan.
"Ketika kita berbicara tentang DKI, tentu banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait pengangguran. Gagasan yang diutarakan Rano sangat sesuai, terutama dalam upaya mengurangi pengangguran di Jakarta," katanya.
Advertisement
Sangat Tepat
Karyono mengatakan, program perlindungan untuk Gen Z serta upaya mengatasi batasan usia bagi pelamar kerja adalah langkah yang sangat tepat, terutama jika mereka dilengkapi dengan keterampilan dan pelatihan yang memadai.
Oleh karena itu, jika program Rano Karno dapat diimplementasikan, hanya perlu dibahas secara komprehensif dan disusun dengan kajian yang menyeluruh, karena dari segi anggaran hal tersebut sangat memungkinkan untuk dilaksanakan.
"Ini menarik, karena selama ini kita tahu bahwa usia sering menjadi kendala, padahal di sisi lain masyarakat sangat membutuhkan pekerjaan," ujar Karyono.
Terkait dengan struktur anggaran yang bertujuan untuk melindungi warga dari pemutusan hubungan kerja, Karyono berpendapat bahwa APBD DKI memiliki kapasitas untuk mendukung dan menyelamatkan Generasi Z dari masalah pengangguran.
"Jika kita perhatikan, struktur anggarannya cukup besar. Anggaran ini dapat mendukung hal tersebut. Ini sangat realistis, mengingat APBD mencapai Rp83,78 triliun," ujar Karyono.
Dia juga menekankan bahwa yang sangat dinantikan adalah komitmen dari visi dan misi setiap calon peserta Pilkada. Karyono percaya bahwa Rano Karno memiliki kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan di DKI.
"Untuk mewujudkan hal ini, harus ada prioritas. Jangan hanya sekadar slogan," ucap Karyono.